Kuning india
Kuning india, atau juga dikenal sebagai euxantin atau euxantina, adalah zat pewarna kuning transparan yang digunakan sebagai pewarna cat minyak. Secara kimiawi, kuning india merupakan magnesium euxantat, garam magnesium asam euxantik. Zat ini memiliki warna kuning khas yang jernih, dalam dan luminescent. Warnanya lebih dalam dibandingkan gombage (zat pewarna) tetapi tidak sejernih kuning kadmium.
Kuning india | |
---|---|
Koordinat warna | |
Triplet hex | #e3a857 |
sRGBB (r, g, b) | (227, 168, 87) |
HSV (h, s, v) | (35°, 62%, 89%) |
Sumber | The Mother of All HTML Colo(u)r Charts |
B: Dinormalkan ke [0–255] (bita) |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
(2S,3S,4S,5R,6S)-3,4,5-Trihydroxy-6-(8-hydroxy-9-oxo-9H-xanthen-2-yloxy)-tetrahydro-pyran-2-carboxylic acid
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
Nomor RTECS | {{{value}}} |
| |
Sifat | |
C19H16O10 | |
Massa molar | 404,32 g/mol |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Referensi | |
Kuning india adalah glikosida, sebuah konjugat aglikona euxonton dengan asam glukuronik, yang membuat lebih mudahnya kromofor euxanton larut di dalam air.
Kuning India dulunya dipakai para pelukis baik di dalam cat minyak maupun cat air. Karena ciri fluorescence-nya, zat pewarna ini berpenampakan sangat jelas dan terang dibawah sinar matahari. Zat ini kemungkinan dipakai pertama kali oleh pelukis-pelukis belanda. Dan sebelum akhir abad ke 18, pewarna ini dipakai secara luas oleh pelukis di seluruh eropa. Sejarah asal-usul zat ini tidak diketahui sebelum penyelidikan pada tahun 1883, yang kemudian dipercaya berasal dari sari kencing sapi yang diberi pakan daun mangga dan air. Tetapi pada tahun 2004, Victoria Finlay menyanggah kesimpulan itu.
Penggunaan modern
Substitusi dari zat pigmen ini adalah kuning india sintetik, sebuah campuran antar nikel azo, kuning hansa dan oranye quinakridon. Pewarna ini juga sering disebut sebagai kuning muda azo atau kuning nikel azo.
Referensi
- Eastaugh, Nicholas (2004). Pigment Compendium: A Dictionary of Historical Pigments. Butterworth-Heinemann. ISBN 0750657499.
- Stenhouse, John (November 1844), "Examination of a yellow substance from India called Purree...", The London, Edinburgh and Dublin Philosophical Magazine and Journal of Science: 321–325