Olivier Roy (guru besar)

Revisi sejak 25 Desember 2022 08.15 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Olivier Roy (lahir 1949 di La Rochelle) adalah ilmuwan politik asal Prancis, guru besar di European University Institute di Firenze, Italia.[1][2] Ia telah menulis beberapa artikel dan buku tentang sekularisasi[3] and Islam[4] antara lain "Global Islam"[5] dan The Failure of Political Islam. Ia dikenal memiliki "pandangan yang berbeda soal Islam radikal" bila dibandingkan dengan pakar-pakar lain. Ia memandang Islam radikal sebagai kalangan pinggiran, terwesternisasi, teradikalisasi, dan "virtual", bukan kalangan yang taat dan "dominan").[6] Ia telah mengemukakan pandangannya tentang penembakan Charlie Hebdo[7] dan serangan Paris November 2015.[8]

Olivier Roy (2017)

Bacaan lanjutan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Olivier Roy". European University Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-07. Diakses tanggal 2015-11-30. 
  2. ^ "Olivier Roy on Laicite as Ideology, the Myth of 'National Identity' and Racism in the French Republic". jadaliyya.com. Diakses tanggal 2015-07-30. 
  3. ^ "The disconnect between religion and culture". eurozine.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-06. Diakses tanggal 2015-07-30. 
  4. ^ "Olivier Roy". Goodreads. Diakses tanggal 2015-07-30. 
  5. ^ Steele, Jonathan (2004-07-13). "Secularism Confronts Islam". The Guardian. Diakses tanggal 2015-07-30. 
  6. ^ Judis, John B. (2013-05-22). "Boston: More Like Sandy Hook Than 9/11 - A conversation with Olivier Roy on the nature of the alleged Marathon terrorists". The New Republic. Diakses tanggal 2015-11-30. 
  7. ^ "There Are More French Muslims Working for French Security Than for Al Qaeda". The Huffington Post. 2015-09-01. Diakses tanggal 2015-11-30. 
  8. ^ "The Attacks in Paris Reveal the Strategic Limits of ISIS". The New York Times. 2015-11-16. Diakses tanggal 2015-11-30. 

Pranala luar

sunting