Nurnaningsih
Nurnaningsih (5 Desember 1925 – 21 Maret 2004) adalah seorang aktris Indonesia. Ia dianggap sebagai bom seks pertama di Indonesia.[1]
Nurnaningsih | |
---|---|
Lahir | Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda | 5 Desember 1925
Meninggal | 21 Maret 2004 Jakarta, Indonesia | (umur 78)
Sebab meninggal | Diabetes |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Aktris |
Tahun aktif | 1953-1988 |
Anak | 4 |
Biografi
Nurnaningsih lahir di Surabaya, Hindia Belanda, pada tanggal 5 Desember 1928. Ia berhenti sekolah ketika kelas satu SMA. Nurnaningsih pertama kali bermain dalam film Krisis karya Usmar Ismail pada tahun 1953.[2][3] Film komedi ini adalah film yang paling sukses setelah Terang Boelan pada tahun 1937.[4]
Dalam film Harimau Tjampa (1954) karya D. Djajakusuma, Nurnaningsih tampil setengah telanjang alias model lingerie [1], menjadikannya sebagai aktris pribumi Indonesia pertama yang melakukan adegan tersebut.[3] Adegan ini ia lakukan saat terjadinya pertentangan antara seniman dan badan sensor.[5] Ia kemudian menjelaskan kepada media: "Saya tidak akan memerosotkan kesenian, melainkan hendak melenyapkan pandangan-pandangan kolot yang masih terdapat dalam kesenian Indonesia."[3] Masih pada tahun yang sama, ia kemudian berperan dalam film lainnya, Klenting Kuning.[2]
Pada pertengahan 1954, foto model lingerie Nurnaningsih karya seorang fotografer tak dikenal mulai beredar di Jakarta. Atas hal ini, ia diinterogasi oleh kepolisian Jakarta pada awal Oktober, sedangkan kejaksaan juga menunjukkan ketertarikannya terhadap kasus tersebut.[6] Masyarakat umum sangat marah atas beredarnya foto tersebut, yang mereka anggap telah melanggar nilai-nilai Timur, dan film-film Nurnaningsih diboikot di Kalimantan Timur.[7] Ia merilis sebuah film pada tahun 1955, Kebun Binatang, sebelum menghilang dari sorotan media.[2]
Nurnaningsih menjelajahi kepulauan Indonesia selama dua belas tahun, berprofesi sebagai seniman sketsa, pemain sandiwara, guru bahasa Inggris, penjahit, penyanyi, dan –selama enam tahun –penjaga gawang sepak bola. Ia kembali ke dunia film pada tahun 1968 dengan peran kecil dalam film Djakarta, Hongkong, Macao. Setelah mendapat peran kecil di sejumlah film, ia membintangi Seribu Janji Kumenanti pada tahun 1972. Ia tetap menekuni dunia seni peran pada tahun 1980-an.[2]
Filmografi
- Krisis (1953)
- Harimau Tjampa (1954)
- Klenting Kuning (1954)
- Kebun Binatang (1955)
- Djakarta, Hongkong, Macao (1968)
- Orang Orang Liar (1969)
- Bernafas Dalam Lumpur (1970)
- Derita Tiada Achir (1971)
- Samtidar (1972)
- Nafsu Gila (1973)
- Seribu Janji Kumenanti (1972)
- Kembang-Kembang Plastik (1977)
- Donat Pahlawan Pandir (1978)
- Bayang-Bayang Kelabu (1979)
- Remang-Remang Jakarta (1981)
- Pertunangan (1985)
- Malam Satu Suro (1988)
Referensi
Catatan kaki
- ^ a b National Library, Bom Sex Indonesia.
- ^ a b c d National Library, Nurnaningsih.
- ^ a b c Imanjaya 2006, hlm. 107–108.
- ^ Anwar 2004, hlm. 84.
- ^ Lombard 1996, hlm. 205.
- ^ Suara Merdeka 1954, Nurnaningsih jang Telandjang.
- ^ Suara Merdeka 1954, Lagi Soal Nurnaningsih.
Bibliografi
- Anwar, Rosihan (2004). Sejarah Kecil "petite histoire" Indonesia. Jakarta: Kompas. ISBN 978-979-709-428-7.
- "Bom Sex Indonesia yang pertama: Nurnaningsih". Kepustakaan Tokoh. Indonesian National Library. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-14. Diakses tanggal 14 Juli 2012.
- Imanjaya, Ekky (2006). A to Z about Indonesian Film. Bandung: Mizan. ISBN 978-979-752-367-1.
- "Lagi Soal Nurnaningsih". Suara Merdeka. 18 Oktober 1954. hlm. 2.
- Lombard, Denys (1996). Nusa Jawa: Batas-batas Pembaratan (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Gramedia. ISBN 978-979-605-452-7.
- "Nurnaningsih". Dokumentasi Perfilman Indonesia. Indonesian National Library. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-14. Diakses tanggal 14 Juli 2012.
- "Nurnaningsih jang Telandjang". Suara Merdeka (dalam bahasa Indonesian). 6 Oktober 1954. hlm. 2.
Pranala luar
- Nurnaningsih di IMDb (dalam bahasa Inggris)