Organon
Organon (bahasa Yunani Kuno: Ὄργανον, har. 'instrumen, alat, perkakas') adalah kumpulan risalah Aristoteles tentang logika dan dialektika, yang judulnya diberikan oleh para pengikut Aristoteles yang disebut kaum Peripatetik. Penamaan "Organon" diberikan oleh kaum Peripatetik dalam menghadapi pengikut Stoics bahwa logika adalah satu-satunya instumen filsafat;[1] bahkan menurut M. Barthélemy St. Hilaire penamaan tersebut belum dikenal hingga abad ke-15. Aristoteles menuliskan risalah logika dalam tulisan yang terpisah-pisah, dan baru dikumpulkan dalam satu jilid di sekitar masa Andronikus dari Rhodes di sekitar tahun 60 SM.[1]
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli apa saja risalah Aristoteles yang masuk ke dalam Organon. Kalangan peneliti Barat umumnya menyebutkan enam risalah, yakni Kategori, Interpretasi, Analisa Dasar, Analisa Lanjutan, Topik, dan Sanggahan; adapun ilmuwan muslim di Abad Pertengahan seperti Al-Farabi, menyebutkan terdapat delapan risalah, yakni Kategori, Interpretasi, Analisa Dasar, Analisa Lanjutan, Dialektika, Sanggahan, Retorika, dan Poetika.[2][3]
Secara harfiah, organon artinya adalah alat atau perkakas untuk membuat atau mengerjakan sesuatu;[4] secara makna, sesuai isi Organon, logika adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan filosofis atau untuk mengerjakan filsafat dan tidak dianggap sebagai suatu tujuan pada dirinya sendiri.[4]
Nomor Bekker |
Terjemahan | Judul Yunani |
Logika (penalaran) | ||
Organon | ||
1a | Kategori | Κατηγορίαι |
16a | Interpretasi | Περὶ ἑρμηνείας |
24a | Analisa Dasar | Ἀναλυτικὰ Πρότερα |
71a | Analisa Lanjutan | Ἀναλυτικὰ Ὕστερα |
100a | Topik | Τοπικά |
164a | Sanggahan Akhir | Σοφιστικοὶ Ἔλεγχοι |
Pada Abad Pencerahan, Francis Bacon menggunakan istilah ini untuk karyanya yang berjudul Novum Organum (dapat diartikan sebagai "metode baru sains") yang berisi tentang metode atau instrumen empiris yang baru (novel) dalam sains untuk menggantikan instrumen lama dari Aristoteles.[4]
Pandangan Beberapa Filsuf
- Istilah organon memungkinkan risalah logika Aristoteles diketahui.[4] Pertama kali diterapkan pada risalah logika Aristoteles oleh Alexander dari Aphrodisius dan John Philoponus.[4]
- Francis Bacon mengikuti penamaan ini saat menulis logika induktif versus logika tradisional dan bukunya diberi judul New Orgaon atau Novum Organum.[4]
- Filsuf lain melanjutkan perlawanan terhadap organon yang telah dimulai oleh Francis Bacon misalnya Whewell dengan Novum Organum Renovatum.[4]
Rujukan
- ^ a b Aristotle; Owen, Octavius Freire (1853). The Organon, Or Logical Treatises, of Aristotle. With the Introduction of Porphyry. Literally Translated, with Notes, Syllogistic Examples, Analysis and Introduction. By Octavius Freire Owen (dalam bahasa Inggris). H.G. Bohn. Ringkasan – Wikisource (2023-07-25).
- ^ Farabi, Muhammad b Muhammad al- (1931). Ihsa' al-`ulum (dalam bahasa Arab). Matba`at al-Sa`ada.
- ^ al-Farabi (1986). Al-Mantiq 'inda Al-Farabi (dalam bahasa Arab). al-Mashriq.
- ^ a b c d e f g Lorens Bagus (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 761-762.