Damayanti Wisnu Putranti

politikus
Revisi sejak 16 Agustus 2023 18.24 oleh Nurul Dani (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Damayanti Wisnu Putranti (2 November 1970 – 4 Desember 2022) adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dilantik pada 2 Oktober 2014. Perempuan yang akrab disapa Yanti ini duduk di Komisi V yang membidangi membidangi perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal.[1] Pada Pemilu 2014, ia maju sebagai calon legislatif Dapil Jawa Tengah IX, yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Ia berhasil mengalahkan caleg Incumbent, Dewi Aryani dengan perolehan 67.650 suara. Sedangkan Dewi Aryani yang hanya mendapatkan 52.319 suara.[2] Yanti merupakan sosok yang peduli dengan rakyat kecil, terutama pada petani bawang dan peternak bebek. Kepedulian itu mendorong Yanti sebagai ujung tombak orang tua asuh Petani Bawang.[3].Sebelum masa tugasnya sebagai anggota DPR berakhir, Yanti terseret kasus korupsi yang merugikan negara sebanyak 8.1 miliar terkait projek pembangunan jalan di Sulawesi.

Damayanti Wisnu Putranti
Damayanti Wisnu Putranti
Anggota Komisi V DPR RI 2014-2016
Informasi Pribadi
Nama Lengkap :Damayanti Wisnu Putranti
Tempat, Tanggal Lahir :Jakarta, 2 November 1970
Kebangsaan :Flag of IndonesiaIndonesia
Agama :Islam
Pekerjaan :Politisi
FraksiPDI-Perjuangan
Almamater :S1-Universitas Katolik Parahyangan S2-Universitas Islam Sultan Agung
Sosial Media
Situs Web :suaradamayanti.com
Below text

Kehidupan pribadi

sunting

Ibu dari 4 orang anak ini, menyukai warna ungu. Kesukaannya terhadap warna ungu ini terlihat pada gaya berbusana dia yang sering mengenakan pakaian dengan warna ungu pada menghadiri rapat di DPR RI. Bahkan ruang kerja dia di lantai 6 Gedung Nusantara 1 dipercantik dengan warna ungu, mulai dari dinding, meja, kursi, lemari, dan aksesoris. Yanti merupakan sosok yang mandiri. Ia sering pulang-pergi Jakarta-Tegal untuk menengok anaknya yang tinggal di Tegal. "Mbak sering pulang ke Tegal karena anak sekolah di Tegal. Jadi ya wara-wiri koyo setrikaan ke Tegal. Dan nyupir sendiri. Kalo kepepet banget kondisi lagi gak fit, baru di supirin," ucapnya seraya diselingi tawa. [3] Diarsipkan 2016-02-05 di Wayback Machine.. Eksponen aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini menilai buku merupakan bagian terpenting dari hidupnya. Dan dia sering membaca buku-buku buah karya Presiden RI pertama Soekarno lantaran pemikiran Sang Proklamator itu yang maju. Bahkan, saking mengidolakan Soekarno, Damayanti melahap abis buku-buku terkait Soekarno, seperti Di bawah Bendera Revolusi Jilid I dan II.[4].</ref>

Pendidikan

sunting

Pada tahun 1979 ia masuk ke SD Negeri Pejaten Timur 03, kemudian melanjutkan Sekolah Lanjut Tingkat Pertama di SMP Asisi Jakarta tahun 1985. Pada tahun 1988, ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 34 Jakarta. Ia melanjutkan pendidikan tinggi S1 ke Perguruan Tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jurusan Ilmu Politik di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Memiliki keinginan untuk terus belajar, Yanti pun melanjutkan Pendidikan Tinggi S2, dengan mengambil Magister Hukum di Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan lulus pada tahun 2013 lalu.

Perjalanan karier

sunting

Salah satu pendiri Akademi Usaha Perikanan (AUP) Jakarta Wisnu Djati Kususmo, memiliki karier yang gemilang. Ia pernah menjadi Sekretaris Direktur Ciliwung Cisadane, Departemen Pekerjaan Umum, setelah itu ia menjadi Sekretaris Dirjen Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum. Ia juga sempat menjadi Sekretaris Yayasan KH. Said Agiel Siradj (Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama). Sejak kecil, Ia memiliki cita-cita untuk menjadi pengusaha, ternyata cita-cita dia terwujud. Ia menjadi Komisaris, P.T. Polatek Rancang Bangun yang bergerak sebagai Jasa Konsultan Departemen Pekerjaan Umum, dan Komisaris P.T Adi Reka Tama yang begerak pada Pengadaan Barang dan Jasa.[5]

Pergantian antarwaktu

sunting

Di tengah perjalanan, Damayanti tidak dapat melanjutkan tugasnya sebagai anggota DPR RI karena terseret kasus korupsi. Kekosongan kursi tersebut digantikan oleh Dewi Aryani Hilman yang akan menjabat sampai dengan tahun 2019.[6]

Rujukan

sunting
  1. ^ DPR RI: Daftar Anggota Komisi V Diarsipkan 2015-10-25 di Wayback Machine., diakses 27 Februari 2017
  2. ^ Republika: [1] Dewi Aryani gagal pertahankan kursi DPR, diakses 27 Februari 2017
  3. ^ Pantura News: Produk bawang merah bibit lokal lebih unggul, diakses 27 Februari 2017
  4. ^ Teropong Senayan: Damayanti penyuka buku-buku tentang Soekarno Damayanti penyuka buku tentang Soekarno Diarsipkan 2016-02-05 di Wayback Machine., diakses 27 Februari 2017
  5. ^ DCT KPU: [2] Diarsipkan 2016-10-06 di Wayback Machine. Daftar Calon Tetap KPU
  6. ^ Nasional Kompas: Damayanti dituntut 6 tahun penjara, diakses 27 Februari 2017

Pranala luar

sunting