Determinan sosial kesehatan

Revisi sejak 12 September 2023 10.20 oleh CatatanLagitBiru (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Determinan sosial kesehatan atau penentu sosial kesehatan (bahasa Inggris: social determinant of health, disingkat SDH) adalah faktor-faktor nonmedis yang memengaruhi kesehatan.[1] Faktor-faktor tersebut meliputi kondisi kehidupan dan pekerjaan sehari-hari (seperti distribusi pendapatan, kekayaan, pengaruh sosial, dan kekuasaan), dan tidak mencakup faktor risiko individual (seperti genetika atau perilaku tertentu) yang mempengaruhi risiko atau kerentanan terhadap penyakit atau cedera. Determinan sosial sering kali dibentuk oleh kebijakan publik yang mencerminkan ideologi politik yang berlaku di daerah tersebut.[2] Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ketimpangan dalam determinan kesehatan sama sekali bukan merupakan fenomena "alami", tetapi merupakan hasil dari kombinasi beracun dari kebijakan sosial yang buruk, pengaturan ekonomi yang tidak adil (ketika orang-orang yang sudah kaya dan sehat menjadi lebih kaya, sedangkan orang-orang miskin yang lebih mungkin sakit menjadi lebih miskin), dari politik yang buruk.[3]

Visualisasi faktor-faktor determinan sosial kesehatan, yang meliputi perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.

Referensi

sunting
  1. ^ "Social determinants of health". Organisasi Kesehatan Dunia. Diakses tanggal 9 Juni 2021. 
  2. ^ Mikkonen, Juha; Raphael, Dennis (2010). Social Determinants of Health: The Canadian Facts (PDF). ISBN 978-0-9683484-1-3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 Maret 2015. Diakses tanggal 3 Mei 2015. 
  3. ^ Commission on Social Determinants of Health (2008). Closing the Gap in a Generation: Health Equity Through Action on the Social Determinants of Health (PDF). Organisasi Kesehatan Dunia. hlm. 2. ISBN 978-92-4-156370-3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 Februari 2013. Diakses tanggal 27 Maret 2013. 

Bacaan lanjutan

sunting