Roemah Martha Tilaar

museum di Indonesia
Revisi sejak 29 Februari 2024 06.06 oleh MichaelTjiam88 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Roemah Martha Tilaar, yang beralamat di Jalan Sempor Lama No. 28, Gombong, Kebumen ini terletak di sebelah timur dari pasar Wonokriyo, Gombong merupakan rumah masa kecil dari Martha Tilaar. Pada awalnya dibuat atas keinginan Ibu Martha Tilaar untuk memberikan sumbangsih bagi kota kelahirannya, yaitu kota Gombong.[1] Rumah ini sebelumnya adalah sebuah rumah yang sudah cukup tua yang didirikan sekitar tahun 1920 dan sudah sangat lama tidak ditinggali. Menurut putri Martha Tilaar, Wulan Tilaar, semula rumah ini mirip dengan rumah hantu.[2] Kemudian dilakukan pemugaran dan digunakan sebagai sebuah museum. Karena konsep museum saja dirasa kurang menarik perhatian pengunjung, Roemah Martha Tilaar menempatkan bangunan tersebut dengan aktivitas sebagai kontennya, sehingga diharapkan menjadi tempat yang memberikan pengaruh pada masyarakat Gombong dan sekitarnya.

Roemah Martha Tilaar berisi informasi perjalanan hidup Ibu Martha Tilaar dan diisi dengan berbagai macam kegiatan baik bersifat sosial maupun ekonomi kemasyarakatan. Terutama mengangkat budaya lokal sehingga pemberdayaan secara ekonomi dapat terjadi di kota Gombong itu sendiri. Dalam pengembangan program dan aktivitas yang dijalankan Roemah Martha Tilaar mengambil inspirasi dari empat pilar Martha Tilaar Group yaitu: Beauty Education, Beauty Green, Beauty Culture dan Empowering Woman.

Sejarah

sunting

Menurut penuturan Bapak R. Soenarto Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia wilayah kabupaten Kebumen, nama Liem Siauw Lam (Liem Solan) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Gombong. Keluarga Liem dikenal sebagai keluarga Tionghoa kaya di wilayah kota Gombong pada masa itu. Sebagai seorang entrepreneur, Liem Solan (nama panggilan Liem Siauw Lam) mempunyai bisnis yang beragam. Luas tanah miliknya yang lumayan yang ia gunakan sebagai tempat mengusahakan peternakan sapi yang menyediakan susu dan daging untuk tangsi Belanda Van Der Wijk di Gombong.

Pada masa kolonial, kota kecil Gombong merupakan pusat pelatihan tentara KNIL, dimana juga mantan Presiden ke-2 Soeharto sebagai calon sersan KNIL dididik ketika beliau sebagai anggota KNIL mendapat pendidikan di Sekolah Kadet Gombong. Keluarga Solan mempunyai rumah model Eropa dan memiliki mobil Ford model “T” yang tersohor itu. Ia juga seorang pedagang kopra yang mengumpulkan kopra dari penduduk, demikian pula sarang burung walet yang terkenal di daerah itu. Dia terkenal di daerah Pecinan, Jalan Sempor Gombong itu sebagai Tionghoa kaya yang baik hati dan sangat mempunyai jiwa sosial, bahkan merelakan rumahnya sebagai Pusat Palang Merah dimasa perjuangan. Dia mempunyai hubungan yang baik dengan para petani kopra maupun palawija di daerah Gombong maupun Kebumen. Istrinya seorang entrepreneur yang juga menyediakan peralatan-peralatan membatik sehingga sangat membantu para perempuan pembatik di daerah Gombong pada masa itu.[3]

Kegiatan

sunting

Beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh Roemah Martha Tilaar:[3]

  1. Brandstart, program pendampingan UKM untuk mengembangkan brandnya, brandstart berinisiatif untuk membantu UKM di wilayah Gombong dan sekitarnya agar mampu bersaing di pasar nasional. Roemah Martha Tilaar bekerjasama dengan Gambaran Brand Jakarta untuk mengembangkan program ini.
  2. Pelestarian Mangrove, program ini merupakan salah satu fokus dari Roemah Martha Tilaar untuk melestarikan hutan bakau di sepanjang pesisir selatan pantai Kebumen
  3. Program Bening Jiwa, merupakan program pelatihan pernafasan dan peningkatan kemampuan berkomunikasi. Salah satu tujuan program ini adalah untuk memperkaya kehidupan emosional dari individu.
  4. Program Rumah Kesehatan, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mengangkat isu-isu kesehatan warga, contoh kegiatan: senam sehat, pemeriksaan kesehatan gratis, bincang sehat antar dokter spesialis dan warga.
  5. Pengenalan Budaya Imlek, mengenalkan lebih dekat tentang perayaan Imlek dan makna simbol-simbol dalam perayaaan Imlek, dengan tujuan untuk memupuk rasa toleransi dan saling pengertian antar budaya yang ada.
  6. Festival Hari Bumi, merayakan hari Bumi setiap tanggal 22 April dengan memberikan pendidikan mengenai kepedulian lingkungan alam kepada anak-anak usia sekolah.
  7. Panggung Budaya, sebagai tempat untuk berbagai kegiatan budaya seperti: workshop, pertunjukan seni, kelas kesenian. Tujuan utamanya untuk melestarikan budaya lokal.
  8. Rumah Kegiatan, menjadi tempat untuk berkumpulnya berbagai komunitas muda yang memiliki visi mengembangkan dan memberdayakan masyarakat baik di bidang pendidikan, budaya, kewirausahaan, dll.
  9. Pohon Donasi, dibuat untuk memberikan penghargaan bagi para donatur yang sudah berbagi di Roemah Martha Tilaar, dan menjadi simbol kepedulian untuk pengembangan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
  10. Pesta Kriya
  11. Festival Dolanan Tradisional

Referensi

sunting
  1. ^ http://travel.kompas.com/read/2014/06/19/1939514/Martha.Tilaar.Siapkan.Museum.di.Gombong
  2. ^ http://www.tribunnews.com/travel/2014/12/20/siapa-sangka-rumah-hantu-ini-dulu-kediaman-masa-kecil-bos-kosmetik-martha-tilaar
  3. ^ a b Hardianti, Arnita (2017) FENG SHUI PADA TATA RUANG RUMAH BERGAYA INDISCHE EMPIRE DI ROEMAH MARTHA TILAAR. S1 thesis, Pendidikan Seni Rupa FBS.

Pranala luar

sunting