Terwelu

genus mamalia
Revisi sejak 2 Mei 2024 04.55 oleh August.die (bicara | kontrib) (Memperbaiki Ejaan dan menambahkan kata)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Terwelu
Lepus europaeus (Terwelu eropa)
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Lepus

Linnaeus, 1758
Spesies tipe
Lepus timidus
Linnaeus, 1758
Spesies

Lihat teks

Terwelu , kuilu atau tegalan adalah binatang menyusui berukuran kecil mirip kelinci. Binatang menyusui ini termasuk ke dalam keluarga Leporidae. Terwelu bisa berlari pada kecepatan 70 kilometer/jam. Panjangnya 50– 70 cm, dengan berat tubuh 4–5 kg. Kepalanya kecil, kumisnya panjang, dan jika daun telinganya ditarik ke depan, panjangnya bisa melampaui ujung hidungnya. Warna bulunya kelabu, coklat, dan di bagian bawah perutnya berwarna putih. Terwelu gemar makan rumput, daun, dan tunas tanaman. Ia kerap berjingkat, mengangkat telinganya, dan mencium-cium udara. Indranya sangat tajam.[1]

Perbedaan terwelu dengan kelinci

sunting

Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan. Terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus) termasuk dalam kategori kelinci bebas. Adapun perbedaan kelinci dan terwelu, yaitu sebagai berikut.

  • Kelinci biasanya memiliki lubang sebagai sarangnya, yang berguna untuk membesarkan anak-anaknya. Anak-anak kelinci biasanya terlahir tak berdaya, belum mampu melihat dan tak berbulu.
  • Terwelu tidak bersarang di dalam lubang, melainkan hanya di atas hamparan rumput. Anak-anak terwelu lebih cepat mandiri, sejak lahir mereka telah memiliki bulu dan matanya pun terbuka. Ukuran terwelu biasanya lebih besar daripada kelinci, telinganya juga lebih panjang, serta memiliki bercak-bercak hitam pada bulunya. Kelinci telah lama dipelihara oleh manusia, sedangkan terwelu secara relatif masih hidup di alam bebas.

Klasifikasi

sunting
 
Seekor terwelu di Taman Nasional Joshua Tree, California, AS.
 
Jenis terwelu yang hidup di Kutub Utara.
 
Jenis terwelu yang hidup di dataran tinggi Ethiopia.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ (Indonesia) Indofamilypets: Asal Usul Kelinci di Indonesia Diarsipkan 2008-06-21 di Wayback Machine.
  2. ^ Hoffmann, Robert S. (2005-11-16). Wilson, D. E., and Reeder, D. M. (eds), ed. Mammal Species of the World (edisi ke-3rd edition). Johns Hopkins University Press. hlm. 195–205. ISBN 0-8018-8221-4. 

Pranala luar

sunting