Efikasi diri

Revisi sejak 21 Mei 2024 01.31 oleh Badak Jawa (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 210.57.214.123 (bicara) ke revisi terakhir oleh Hysocc)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Efikasi diri adalah suatu keyakinan atau kepercayaan diri individu mengenai kemampuannya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk mencapai kecakapan tertentu.[butuh rujukan] Self Efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri individu atau kemampuan individu dalam memperkirakan kemampuan dirinya yang meliputi kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri, kapasitas kognitif, kecerdasan dan kapasitas bertindak pada situasi yang penuh tekanan.[1]

Konsep self-efficacy dikenal juga sebagai bagian dari teori kognitif sosial[2]. Efikasi diri mengacu pada kepercayaan individu akan kemampuannya untuk sukses dalam melakukan sesuatu[3]. Efikasi diri menurut Santrock (2007) adalah kepercayaan seseorang atas kemampuannya dalam menguasai situasi dan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan. Niu (2010) menyebut efikasi diri adalah hasil interaksi antara lingkungan eksternal, mekanisme penyesuaian diri serta kemampuan personal, pengalaman dan pendidikan. Stipek (2001, dalam Santrock, 2007) menjelaskan bahwa efikasi diri adalah kepercayaan seseorang atas kemampuannya sendiri.

Faktor Pembentuk Efikasi Diri

sunting

Menurut Bandura, ada empat pembentuk efikasi di dalam diri seseorang. Empat hal itu adalah pengalaman yang menetap, pengalaman yang dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis.

  1. Pengalaman yang menetap: Pengalaman masa lalu seseorang dalam melakukan sesuatu. Ketika seseorang mampu melakukan sesuatu hal, tingkat efikasinya dalam melakukan aktivitas tersebut akan meningkat. Sebaliknya, ketika seseorang gagal dalam melakukan sesuatu, tingkat efikasinya berkenaan dengan aktivitas tersebut akan menurun.
  2. Pengalaman yang dirasakan: Tingkat efikasi diri dapat dipengaruhi dari perbandingan hasil pencapaian yang ia raih dengan orang lain. Ketika seseorang merasa mampu melakukan suatu aktivitas yang telah dilakukan orang lain, efikasi dirinya akan meningkat.
  3. Pendapat orang lain: Tingkatan efikasi dapat pula dipengaruhi dari perkataan orang lain. Ketika seseorang mendapat dukungan dan reinforcement positif dari orang lain, tingkat efikasi dirinya akan meningkat.
  4. Keadaan psikologis: Perasaan yang positif dan bersemangat dapat meningkatkan efikasi diri.

Referensi

sunting
  1. ^ Oktariani, Oktariani (2018-08-13). "PERANAN SELF EFFICACY DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA". JURNAL PSIKOLOGI KOGNISI. 3 (1): 45–54. ISSN 2528-4495. 
  2. ^ "author", Lianto (2019). "Self-Efficacy: A brief literature review". Jurnal Manajemen Motivasi. 15 (2): 55–61. doi:10.29406/jmm.v15i2.1409. 
  3. ^ Albert., Bandura, ([ca. 1995]). Social foundations of thought and action : a social cognitive theory. Prenctice Hall. ISBN 0-13-815614-X. OCLC 783975129.