Safa dan Marwah
Safa dan Marwah adalah serial televisi Indonesia produksi SinemArt yang ditayangkan tanggal dari 28 September 2009 sampai 19 Mei 2009 pukul 21.30 WIB di RCTI. Serial ini disutradarai oleh Desiana Larasati dan dibintangi oleh Nikita Willy, Rionaldo Stockhorst, dan Risty Tagor.
Safa dan Marwah | |
---|---|
Genre | |
Ditulis oleh | Dewi Sita |
Skenario | Dewi Sita |
Sutradara | Desiana Larasati |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema | ST12 |
Lagu pembuka | "Biarkan Aku Jatuh Cinta" oleh ST12 |
Lagu penutup | "Biarkan Aku Jatuh Cinta" oleh ST12 |
Penata musik | Kafka Nafisa |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 232 |
Produksi | |
Produser eksekutif | Elly Yanti Noor |
Produser | Leo Sutanto |
Pengaturan kamera | Multi-kamera |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | SinemArt |
Distributor | Media Nusantara Citra |
Rilis asli | |
Rilis | 28 September 2009 19 Mei 2010 | –
Sinopsis
Marwah adalah seorang gadis cantik, sedikit tomboy, tegar dan baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, Siti, di desa nelayan. Marwah tidak pernah menyadari kalau Siti bukanlah ibu kandungnya. Yang ia tahu adalah Marwah ingin membantu ibunya menemukan adiknya, anak Siti yang selalu dirindukan oleh Siti.
Berbeda dengan Marwah, Safa adalah gadis lemah lembut, cantik jelita, baik hati, soleha, dan kaya raya. Tipikal wanita idaman semua laki-laki. Safa tinggal bersama orang tuanya, Zainal dan Ratih, serta kakaknya yang jahil, Ilham. lepas dari semua kekurangan keluarganya, Safa sangat menyayangi orang tua dan keluarganya, Safa tak tahu bahwa dia sama sekali tak punya hubungan darah dengan mereka semua.
Suatu saat, Marwah pindah ke Jakarta setelah mendapat beasiswa dari salah satu kampus terkemuka. Di sanalah ia bertemu dengan Safa yang menjadi kembang di kampus itu. Akhirnya persahabatan pun mulai tumbuh di antara Safa dan Marwah. Mereka berdua tak pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya. Marwah kagum sekali pada Safa yang walaupun memiliki segalanya, tetap ingat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kekurangan. Begitu juga sebaliknya, Safa mengagumi Marwah yang ikhlas dan sukarela untuk mengajar ngaji di Masjid tempatnya biasa memberikan donasi.
Kedekatan mereka berdua membuat Siti berkesempatan bertemu dengan Safa. Bukan main bergetarnya hati Siti saat bertemu dengan Safa. Naluri keibuannya tak bisa dibohongi, walaupun otaknya tak mengerti apa yang terjadi di dalam hatinya. Perhatian siti pun jadi melimpah ruah pada Safa. Perasaanya kuat sekali mengatakan bahwa Safa adalah anaknya yang dulu hilang karena dijual ke keluarga kaya. Hal ini tentu saja membuat heran Marwah. Hati Marwah yang selalu bersih pun mendapatkan ujian. Sanggupkah dia menghindarkan dirinya dari perasaan iri melihat ibunya, satu-satunya orang yang dia miliki ternyata merasakan perasaan yang jauh lebih berarti pada Safa?
Safa dan Marwah kemudian sama-sama berkenalan dengan Adil, seorang mahasiswa perantau yang soleh, pintar, dan sangat tampan. Di saat yang berbeda-beda keduanya sama-sama terpikat oleh Adil yang begitu sempurna di mata mereka. Tetapi keduanya sama-sama tak berani menunjukkan perasaan mereka karena, walaupun hanya anak miskin, Adil ternyata merupakan idola kampus karena ketampanan, wibawa, pesona dan kesolehannya.
Tanpa Ilham atau Safa ketahui, ternyata ayah mereka, Zainal, adalah suami Siti yang dikabarkan hilang saat melaut ketika Siti mengandung anaknya (Safa). Zainal menikahi Ratih yang telah punya seorang anak di luar nikah, yakni Ilham. Zainal dan Ratih pun membeli bayi perempuan yang mereka jadikan anak dan dinamai Safa. Safa sebenarnya adalah putri kandung Zainal.
Ketika Ilham membuka lemari, ada beberapa hadiah yang ada di dalam lemari. Ilham pun menjadi curiga bahwa ia bukan anak kandung dari Zainal dan Ratih. Ratih menjadi curiga dengan sikap Zainal. Oleh karena itu, Ratih bertanya kepada Zainal siapa wanita yang berselingkuh dengannya, Zainal memberitahu bahwa sebenarnya ia menikahi Ratih karena disuruh oleh Ayahnya Ratih. Oleh karena itu, Ratih meminta kepada Zainal agar mereka cerai. Namun, beberapa saat kemudian Ratih meninggal.
Ayah Ello, Aji pun yakin bahwa anak kandungnya adalah Ilham. Oleh karena itu, ia melakukan pendekatan kepada Safa dan Ilham agar mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dan usaha pun tidak sia-sia. Ternyata, Ilham adalah anak kandungnya dari Aji.
Ratna ingin menguasai harta saudaranya yaitu Ratih. Maka, ia melakukan berbagai cara agar harta Ratih jatuh ke tangannya. Salah satunya, dengan memberitahu bahwa Zainal atau Kang Husein dulu menikah. Karena dalam surat wasiat tersebut disebutkan apabila Zainal berkhianat, ia harus diusir. Ratna melakukan kerjasama dengan Keluarga Pak Rajaf agar dapat menguasai harta Ratih. Ia menjanjikan membagi harta tersebut kepada Keluarga Pak Rajaf. Namun, setelah rencana berhasil, Ratna tidak membagikan harta tersebut kepada Keluarga Pak Rajaf. Lalu, balas dendam pun terjadi antara Keluarga Pak Rajaf dan Ratna.
Pada suatu saat, Ratna membanting Bu Zalimah dengan guci. Zalimah pun tewas. Pada awalnya, banyak orang menduga bahwa pelakunya adalah Safa. Namun, Bu Siti mengaku bahwa ia yang sudah membunuh Bu Zalimah karena tidak tega anaknya dipenjara. Pak Kadir yang tahu bahwa Bu Ratnalah yang sudah membunuh. Sementara itu, Ratna akan memberi bukti tentang kasus pembunuhan Bu Zalimah asalkan memberi sebagian harta. Dan pada akhirnya Pak Rajaf dan Atika mengetahui rencana tersebut. Lalu, dia akan membuat pernyataan kalau Bu Siti sudah bebas, Keluarga Pak Zainal harus menyerahkan hartanya kepada Bu Ratna.
Ratna memberitahu bahwa Pak Rajaf dan Atika harus membunuh Safa agar bisa mendapatkan uang. Terjadi kecelakaan angkot, banyak orang mengira bahwa Safa sudah mati. Padahal, ia masih hidup dan menjadi incaran Pak Rajaf dan Atika. Safa pun berusaha menghindar namun akhirnya tertangkap. Bu Siti pun berusaha membebaskan Safa. Namun, usahanya gagal. Ia malah dibuang. Ketika seseorang menemukan Bu Siti, langsung dibawa ke UGD. Setelah beberapa kali berusaha kabur, akhirnya Safa bisa keluar dan orang sudah tidak mengira bahwa Safa sudah mati.
Atikah diperkosa oleh orang yang tidak dikenal. Namun, Atikah mengaku bahwa Ilham yang sudah memperkosanya. Akhirnya Ilham dipenjara. Tetapi Tidak lama Ilham dibebaskan karena terbukti tidak bersalah. Tetapi tidak Ilham meninggal dan Matanya Didonorkan ke Farid, tidak lain saudara kandungnya sendiri. Dan Adil mengetahui bahwa Ratih dan Aji adalah orang tua kandungnya, Sebab Fikri menemukan Adil di sebuah truk. Berakhir Safa bertemu dengan Ryo di sebuah taman.
Pemeran
- Nikita Willy sebagai Safa
- Risty Tagor sebagai Marwah dan Renita
- Rionaldo Stockhorst sebagai Ilham dan Ryo
- Citra Kirana sebagai Atikah
- Riza Shahab sebagai Adil
- Christian Sugiono sebagai Farid
- Melody Prima sebagai Eva
- Bobby Joseph sebagai Ello
- Mieke Amalia sebagai Siti
- Christ Laurent sebagai Neo
- Umar Lubis sebagai Husein, Zainal dan Boy
- Moudy Wilhelmina sebagai Ratna
- Yadi Timo sebagai Rajaf
- Cut Memey sebagai Zalimah
- Inggrid Kansil sebagai Ratih
- Riyanto RA sebagai Fikri
- Epy Kusnandar sebagai Kadir
- Drg. Fadly sebagai Rudi
- El Manik sebagai Kades
- Donna Harun sebagai Dita
- Adjie Pangestu sebagai Aji
Lagu tema
Judul lagu | Penyanyi | Pencipta | Produksi |
---|---|---|---|
"Biarkan Aku Jatuh Cinta" | ST12 | Charly | Trinity Optima Productions |
- Keterangan
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
2010 | Panasonic Gobel Awards 2010 | Program Drama Seri Terfavorit | Safa dan Marwah | Nominasi | |
Festival Film Bandung 2010 | Serial Televisi Terpuji | ||||
Panasonic Gobel Awards 2010 | Aktris Terfavorit | Nikita Willy | Menang | ||
Festival Film Bandung 2010 | Pemeran Utama Wanita Terpuji | ||||
Pemeran Pembantu Wanita Terpuji | Mieke Amalia | ||||
Penata Musik Terpuji | Muhammad Fitri | ||||
Pemeran Pembantu Pria Terpuji | Umar Lubis | Nominasi | |||
Penulis Skenario Terpuji | Dewi Sita | ||||
Sutradara Terpuji | Desiana Larasati | ||||
Editor Terpuji | Hendra Azis | ||||
2011 | Panasonic Gobel Awards 2011 | Drama Seri Teravorit | Safa dan Marwah |