Tanjidor

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 9 September 2024 14.43 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori Musik Eropa dengan Musik di Eropa)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup.[1] Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama seperti drumben. Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah. Ada juga fungsi musik tanjidor untuk daerah setempat yaitu untuk menghibur, tetapi terkadang bisa juga sebagai acara untuk meramaikan lamaran tapi yang melakukan lamaran biasanya orang betawi

Tanjidor
DikembangkanIndonesia
Alat musik terkait
Gambang kromong, Keroncong

Etimologi

sunting

Kata Tanjidor berasal dari bahasa Portugis, tangedor, yang berarti "musik."

Penggunaan

sunting
 
Orkes tanjidor merayakan Tahun Baru Imlek (1977)

Kesenian Tanjidor umumnya dipakai dalam musik jalanan tradisional, atau pesta Cap Go Meh di kalangan Tionghoa Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Juga biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.

Daftar instrumen dalam orkes tanjidor

sunting

Galeri

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Mayor Jantje dan Tanjidor, Kompas.com, diakses tanggal 19 Januari 2011.
  • Seni Musik SMP/MTs kelas VII, Sri Winarni, Peranti. 2007

Pranala luar

sunting