Geomungo

Revisi sejak 17 April 2010 08.55 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: perubahan kosmetika)

Geomungo (ditulis pula komungo atau kŏmun'go) atau hyeongeum (harfiah "kecapi hitam", dtulis pula hyongum atau hyŏn'gŭm) adalah sebuah alat musik petik (kecapi) tradisional Korea.

Geomungo
Nama Korea
Hangul
거문고 atau 현금
Hanja
(none) atau
Alih Aksarageomun(-)go atau hyeon(-)geum
McCune–Reischauerkŏmun'go atau hyŏn'gŭm

Sejarah

 
Geomungo

Awal mula alat musik ini diperkirakan berasal dari zaman Goguryeo, karena jika dilihat namanya merujuk pada Goguryeo dan kadang diartikan sebagai "kecapi Goguryeo".

Berdasarkan babad Samguk Sagi (Kronik Tiga Kerajaan), yang ditulis tahun 1145, geomungo ditemukan oleh perdana menteri Wang San-ak dari Goryeo yang dimodelkan dari alat musik tradisional Cina, guqin (di Korea disebut chilhyeongeum, harfiah "kecapi tujuh senar"). Setelah kematiannya, alat musik ini diwariskan ke Ok Bogo, Son Myeong-deuk, Gwi Geum, An Jang, Cheong Jang, dan Geuk Jong, lalu disebarluaskan ke seluruh negeri.

Alat musik serupa dengan Geomungo terlukis di dalam kuburan Goguryeo, yakni pada Makam Muyongchong dan Makam Anak Nomor 3.

Geomungo memiliki ukuran panjang 162 cm dan lebar 23 cm, dan memiliki kaki-kaki "Anjok" dengan badan yang terbuat dari kayu paulownia dan memiliki 6 buah senar sutera tebal.

Geomungo dimainkan sambil duduk. Senarnya dipetik menggunakan tongkat bambu kecil suldae dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan senar untuk menghasilkan nada. Tipe nada yang dimainkan untuk musik tradisional Korea adalah D#/Eb, G#/Ab, C, A#/Bb, A#/Bb, dan A#/Bb satu oktav lebih rendah daripada nada tengah. Geomungo dimainkan pada saat pementasan solo (sanjo) atau dengan alat musik lain.

Suara nada yang dihasilkan Geomungo dianggap lebih "maskulin" dibanding alat musik petik gayageum yang dianggap lebih feminin; namun keduanya dimainkan baik oleh pria maupun wanita.

Lihat pula

Pranala luar