Institut Pertanian Bogor

universitas di Indonesia

Institut Pertanian Bogor BHMN

Logo IPB

Motto "Searching and Serving The Best"
Didirikan 1963
Jenis Universitas Negeri BHMN
Rektor Prof.Dr.Ir.H.Ahmad Ansori Mattjik, M.Sc
Lokasi Bogor, Indonesia
Situs resmi www.ipb.ac.id

Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University) adalah sebuah perguruan tinggi pertanian negeri yang berkedudukan di Bogor. IPB didirikan pada tanggal 1 September 1963.

Rektor IPB saat ini adalah Prof. Dr. Ir. H. A. A. Mattjik, M.Sc untuk periode otonomi 2002-2007.

Sejarah

Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum Perang Dunia II, lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School dan Nederlandsch Indiche Veeartsen School.

Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahapan embrional (1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap pendewasaan (1975-2000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2007 secara embrional IPB direncanakan menjadi universitas riset.

Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Saat ini IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan mulai tahun 2006 IPB akan menerapkan sistem pendidikan terbaru yaitu Sistem Mayor Minor. Fakultas Ekologi Manusia merupakan fakultas ekologi manusia pertama di Indonesia.

Fakultas dan Departemen

Fakultas di lingkungan IPB terdiri dari 9 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Peternakan, Kehutanan, Teknologi Pertanian, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ekonomi Manajemen, Ekologi Manusia. Pada saat ini sedang dikembangkan program pendidikan berbasis departemen.

Fakultas Pertanian (Faperta)

  1. Agronomi dan Hortikultura
  2. Arsitektur Lansekap
  3. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
  4. Proteksi Tanaman

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)

  1. Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi
  2. Mikrobiologi dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
  3. Klinik Veteriner

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)

  1. Budidaya Perairan
  2. Manajemen Sumberdaya Perairan
  3. Teknologi Hasil Perairan
  4. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
  5. Ilmu dan Teknologi Kelautan

Fakultas Peternakan (Fapet)

  1. Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
  2. Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

Fakultas Kehutanan (Fahutan)

  1. Manajemen Hutan
  2. Hasil Hutan
  3. Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
  4. Silvikultur

Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta)

  1. Teknik Pertanian
  2. Ilmu dan Teknologi Pangan
  3. Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

  1. Statistika
  2. Geofisika dan Meteorologi
  3. Biologi
  4. Kimia
  5. Biokimia
  6. Matematika
  7. Ilmu Komputer

Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM)

  1. Ilmu Ekonomi
  2. Manajemen
  3. Agribisnis
  4. Ekonomi Sumberdaya Lingkungan

Fakultas Ekologi Manusia (Fema)

  1. Gizi Masyarakat
  2. Ilmu Keluarga dan Konsumen
  3. Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Struktur

Visi IPB ialah menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan IPTEKS dan sumberdaya manusia dengan kompetensi utama pertanian tropika.

IPB memiliki empat misi: menyelengarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang, pengembangan IPTEKS ramah lingkungan melalui penelitian pendayagunaan IPTEKS, meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui penerapan dan pendayagunaan IPTEKS, dan erbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak asasi manusia.

Motto IPB ialah "Searching and Serving the Best" ("Mencari dan Memberi yang Terbaik").

Unit kegiatan mahasiswa

Lawalata-IPB

Lawalata-IPB merupakan salah satu organisasi pecinta alam tingkat IPB. Lawalata-IPB berdiri pada 21 September 1974 yang diprakarsai oleh Suryo Adi Wibowo (sekaligus L-001). Selama lebih dari tiga dasawarsa, Lawalata-IPB memfokuskan kegiatannya pada kegiatan ilmiah alam bebas.

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun adalah Studi Lapang. Studi Lapang biasanya dilakukan di kawasan Konservasi, salah satunya Taman Nasional. Lima tahun terakhir Lawalata-IPB telah melakukan Studi Lapang di TN Way Kambas, TN Meru Betiri, TN Komodo, TN Gunung Palung dan TN Batang Gadis.

Pada April 2005 Lawalata-IPB telah melakukan eksplorasi keanekaragaman hayati di TN Gunung Ciremai.

Lembaga Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam

Lembaga Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (LDK BKIM IPB) adalah sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Institut Pertanian Bogor yang bergerak di bidang keislaman. Motto BKIM adalah Never Ending Improvement.

BKIM IPB didirikan pada tanggal 16 November 1976 oleh Dr. Ir. Asep Saefudin, MSc. Dkk. dengan nama Badan Kerohanian Islam Keluarga Mahasiswa (BKI KM) IPB. Perubahan nama menjadi BKIM dilakukan pada Muker XVII BKIM IPB.

Pada tahun 1982-1989 BKIM terlibat aktif dalam membidani dan mengembangkan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah (FSLDK). Pada periode tersebut BKIM mendapat amanah sebagai Koordiantor Wilayah I meliputi Sumatera dan Jawa Barat. Semenjak digantikannya peran Korwil oleh BP Puskomnas, BKIM mendapat amanah sebagai Pusat Komunikasi Daerah FSLDK se-Priangan Barat meliputi Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Provinsi Banten hingga tahun 2005. Seiring dengan berkembangnya dakwah di Provinsi Banten maka pada Forum Silaturahim Daerah (FSDa) kelima pada bulan Mei 2005 memutuskan untuk melepaskan Provinsi Banten menjadi Puskomda Banten Raya. Sekarang Puskomda Priangan Barat hanya mencakup Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

Pranala luar