Adityawarman

Raja Tanah Emas

Adityawarman adalah pendiri Kerajaan Pagaruyung pada tahun 1347. Ia adalah anak dari Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang dan Dara Jingga. Di Jawa dikenal dengan nama Mahesa Taruna, merupakan sepupu (darah dari ibu) dari Kertanegara, Raja Majapahit kedua. Dan juga merupakan cucu dari Raja Shri Tribhuana Raja Mauliwarmadhewa dari Kerajaan Dharmasraya.

Dara Jingga dan Bundo Kanduang

Dara Jingga adalah putri dari Mauliwarmadhewa, raja Kerajaan Melayu-Jambi, Dharmasraya. Kerajaan Dharmasraya menaklukkan Kerajaan Sriwijaya di tahun 1088 sampai dengan dua abad berikutnya. Dara Jingga dikenal sebagai Bundo Kanduang dalam Hikayat Minangkabau.

Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang

Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang adalah seorang senopati Kerajaan Singasari yang diutus untuk menaklukan tlatah Melayu, dan dikenal sebagai Ekspedisi Pamalayu. Di tahun 1288, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang telah menaklukkan seluruh wilayah Kerajaan Melayu termasuk Kerajaan Melayu Jambi dan Sriwijaya.

Setelah melaksanakan tugasnya dengan sebaik baiknya, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang yang telah mempersunting Dara Jingga yang melahirkan Adityawarman kembali ke pulau Jawa untuk menemui Baginda Kertanegara. Setelah sampai di pulau Jawa, ternyata Baginda Kertanegara telah tewas, dan Kerajaan Singasari telah musnah oleh Jayakatwang, Raja Kediri. Jayakatwang itu sendiri telah tewas dibunuh pasukan Mongol yang akhirnya diserang oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit yang merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari.

Oleh karena itu, Dara Petak, adik Dara Jingga kemudian dipersembahkan kepada Raden Wijaya, yang kemudian memberikan keturunan Raden Kalagemet/Sri Jayanegara, Raja Majapahit ke-2. Dengan kata lain Raja Majapahit ke-2 adalah sepupu Adityawarman.

Adityawarman dan Pagaruyung

Dalam rangka melakukan politik ekspansi Kerajaan Majapahit, Adityawarman diberi tanggung jawab ditlatah Melayu. Oleh karena itu beliau kembali ke Sumatra, mendirikan Kerajaan Pagaruyung, mendirikan kembali Kerajaan Melayu Jambi, Dharmasraya, dan termasuk menaklukan sisa-sisa wilayah Sriwijaya.

Kerajaan Pagaruyung menjadi kesultanan Islam di tahun 1600-an.