Manasse Malo

Revisi sejak 6 Januari 2007 10.29 oleh Stephensuleeman (bicara | kontrib) (Halaman baru: '''Manasse Malo''' (Waingapu, Sumba Timur, 2 Mei 1941 - Waingapu, 6 Januari 2006), adalah seorang sosilog, pendidik, dan [[politiku...)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Manasse Malo (Waingapu, Sumba Timur, 2 Mei 1941 - Waingapu, 6 Januari 2006), adalah seorang sosilog, pendidik, dan politikus Indonesia. Ia ikut mendirikan Partai Demokrasi Kasih Bangsa dan pada 1999 terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, mewakili daerah pemilihan Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Latar belakang pendidikan

Manasse dilahirkan di Waingapu, dan kemudian melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Pada tahun 1972 ia memperoleh kesempatan untuk memperdalam studinya di Universitas Wisconsin, di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat, hingga memperoleh gelar master dan doktor dalam ilmu sosiologi pada 1978.

Pekerjaan

Manasse pernah menjadi dosen Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 1977-1997. Pada tahun 1982-1988 ia terpilih sebagai Dekan FISIP-UI, dan pada 1998 diangkat menjadi Guru Besar UI.

Manasse juga duduk dalam Yayasan Widuri dan STISIP "Widuri". Di sekolah ini, Manasse menjabat sebagai Ketua Program Studi Pasca Sarjananya.

Terjun ke politik

Sejak masih menjadi mahasiswa Manasse telah aktif berpolitik. Ia pernah menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia serta menjabat sebagai sekretaris jenderal Pengurus Pusat organisasi tersebut pada 1965-1967.

Pada 1971-1997 Manasse menjadi anggota Golongan Karya. Pada 5 Agustus 1998 bersama-sama dengan sejumlah rekannya ia mendeklarasikan pembentukan PDKB dan terpilih sebagai ketua umum partai tersebut. Pada pemilihan umum 1999, Manasse terpilih sebagai anggota DPR yang mewakili daerah pemilihan Kabupaten Sumba Barat. Di dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR, ia duduk sebagai anggota Komisi II.

Akhir hayat

Manasse meninggal dunia sekitar pk. 6.00 di tempat kelahirannya, Waingapu. Menurut rencana ia akan ke Bali dan bergabung dengan keluarganya di sana untuk menjadi wali dalam pernikahan keponakannya. Manasse. Pada 5 Januari ia terkena stroke, mengalami koma. Nyawanya tidak tertolong.

Keluarga

Manasse Malo meninggalkan seorang istri, Tashya Umboh, dan dua orang anak, Graciana Malo Rompas dan Evert Malo. Anaknya yang ketiga, Yefta Malo, telah mendahuluinya dua tahun yang lalu.

Pranala luar