Tinggi badan manusia
Tinggi badan manusia bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa dikatakan normal.
Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin dalam populasi berbeda secara bermakna, di mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis.
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun[CDC].
Namun ada beberapa informasi yang menyebutkan tinggi badan khususnya pada tulang rawan intervertebralis dan efifisis masih dapat bertumbuh pada usia diatas 25 tahun, sebagaimana mana di jelaskan pada http://www.tinggibadan.com yang membantah teori yang mengatakan pertumbuhan berhenti di usia 16 tahun pada wanita dan 18 tahun pada pria.