Djarum

perusahaan asal Indonesia

PT Djarum adalah sebuah perusahaan rokok keempat terbesar dan tertua di Indonesia (setelah Nojorono) yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.

PT Djarum
Perusahaan keluarga
IndustriIndustri tembakau
Didirikan21 April 1951
Kantor pusat,
Tokoh kunci
Oei Wie Gwan (Pendiri)
Robert Budi Hartono, Presiden Direktur
Michael Bambang Hartono
Karyawan
75.000
Situs webwww.djarum.com
Djarum black

Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Awalnya perusahaan ini hanya dijalan oleh sekitar 10 orang di jalan Bitingan Baru No. 28 (Sekarang: Jalan A.Yani No. 28). Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oei. Djarum meluncurkan kedua rokok yang berlabel L.A. Lights pada tahun 1987 dan Djarum BLACK pada tahun 1991.

Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Klub bulu tangkisnya, PB Djarum, telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan Alan Budikusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah menguasai sebagian besar saham BCA.

Produk

Lokal

Global

Mantan Produk Djarum

  • Djarum Classic (dicabut dari peredaran)
  • Djarum Filter (dicabut dari peredaran)
  • Aku Mau Djarum Merdeka (dicabut dari peredaran)
  • Djarum Super CS (dicabut dari peredaran)
  • Djarum Super Mezzo (dicabut dari peredaran)
  • Filtra 100s (dicabut dari peredaran)
  • Inspiro (dicabut dari peredaran)

Pranala luar