Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta

bandar udara di Kenya
Revisi sejak 6 Mei 2007 02.19 oleh Hayabusa future (bicara | kontrib) (sesuaikan judul)

|}

Bandara Internasional Jomo Kenyatta
Informasi
JenisSipil & Militer
PengelolaKenya Airports Authority
LokasiNairobi
Zona waktuGMT
Koordinat{{{coordinates}}}
Landas pacu
Arah Panjang Permukaan
ft m

Bandar Udara Internasional Kenyatta, (IATA: NBOICAO: HKJK) dulunya disebut Bandar Udara Internasional Nairobi adalah salah satu fasilitas penerbangan terbesar di Kenya dan bandara tersibuk di Afrika Timur.

Terletak di Nairobi, Kenya, bandara ini diberi nama mantan pemimpin Kenya, Jomo Kenyatta]]. Sampai tahun 1970-an, bandara ini dirubah namanya menjadi "Embakasi", sesuai dengan area dimana bandara tersebut berdiri.

Bandara ini adalah hub utama bagi Kenya Airways. Maskapai penerbangan terakhir yang memulai penerbangannya menuju bandara ini adalah Qatar Airways.

Bandara Jomo Kenyatta dilayani oleh 1 landasan pacu 06/24, landasan pacu 06 ditambahkan ILS. Bandara modern ini dilayani oleh sebuah gedung terminal yang dibangun pada tahun 1970-an. Terminal "Embakasi" yang tua, sekarang digunakan untuk kargo dan fasilitas pelatihan Kenya Air Force, yang dikonstruksi sebelum tahun 1960-an.

Pada tahun 2004, bandara ini telah melayani 3,999,711 penumpang (+15.9% vs '03).

Sejarah

Bandara ini dibuka pada bulan Mei 1958 [1].

Terminal

Terminal Bandara Internasional Jomo Kenyatta memiliki 3 unit yang melayani kedua kedatangan dan keberangkatan. Unit 1 dan 2 digunakan untuk penerbangan internasional sementara unit 3 digunakan untuk penerbangan domestik.

Penumpang yang akan berangkat check-in melalui unit 1 dan 2 tergantung destinasi mereka. Kedua unit memiliki tempat check-in maskapai penerbangan yang beroperasi pada sistem CUTE, dan meja imigrasi terletak pada lantai dasar dimana penumpang mendapat izin sebelum mereka memasuki lounge keberangkatan di lantai pertama melalui eskalator atau lift. Ada 8 gerbang di keberangkatan yang digunakan untuk memasuki pesawat melalui jembatan. Penumpang internasional datang melalui gerbang yang sama menuju concourse yang mana memandu mereka menuju tempat imigrasi di lantai pertama sebelum datang menuju ruang bagasi yang terletak di lantai dasar. Ruang bagasi dilayani oleh ban berjalan bagasi.

Fasilitas bank, taksi, penyewaan mobil, operator tur dan kantor pemesanan kamar hotel terletak di bagian kedatangan. Layanan bus yang dijadwalkan menuju dan dari pusat kota tersedia pada perhentian bus unit 1 dan 2.

Restoran Simba terletak di lantai 5 dari pusat gedung utama. Ada cafeteria yang dioperasikan oleh Home Park di unit 1, restoran dan pub di unit 2, cafeteria dan snack bar di unit 3 dan ruang kedatangan internasional - semua dioperasikan oleh NAS. Minuman dan mesin penjaja soft drink ditempatkan di setiap unit.

Meja informasi dioperasikan oleh petugas layanan pelanggan, yang ditempatkan di semua unit dan pada ruang kedatangan. Sistem display informasi penerbangan (FIDS) dan sinyal membantu penumpang menemukan tujuan di bandara itu.

Ekspansi Masa Depan

Pada tanggal 14 Oktober 2005, Kenya Airports Authority mengumumkan rencana mereka untuk memperluas Bandara Internasional Jomo Kenyatta. 2 tahun berikutnya, otoritas tersebut mengumumkan bahwa rencana tersebut dapat memperbaiki fasilitas bandara di seluruh Kenya, khususnya Nairobi.

Proyek ekspansi tersebut dipercepat sebagaimana penumpang pada bandara Jomo Kenyatta mencapai 4 juta, yang mana bandara ini hanya dikonstruksi untuk menangani 2.5 juta penumpang.

Ekspansi di bandara ini akan melipatgandakan ukuran bandara, dari 25,662 meter persegi hingga 55,222 meter persegi. Parkir pesawat, yang mana sebenarnya dipaksa, akan ditambah ukurannya dari 200,000 meter persegi hingga 300,000 meter persegi, dan taxiway tambahan akan dibangun. Bagian kedatangan dan keberangkatan akan terpisah, dan ruang tunggu akan dirubah.

Ekspansi ini akan menambah kapasitas bandara menjadi 9 juta penumpang per tahun. Proyek ini akan memakan biaya sebesar $100 juta. Bank Dunia akan membantu $10 juta. Fase pertama dari ekspansi diumumkan pada tanggal 29 September, 2006.

Ekspansi ini sedang diperdebatkan oleh pemerintah bahwa Bandara Internasional Jomo Kenyatta diharuskan membangun landasan pacu kedua. Perdebatan ini menyebabkan sebuah insiden yang mana menutup operasi landasan pacu untuk 1 hari.

Maskapai Penerbangan dan Destinasi

Kargo

Pranala Luar