Penjernih fotografik
Dalam fotografi dan videografi, filter adalah sebuah aksesori kamera yang terdiri dari filter optik yang dapat dimasukkan ke dalam jalur optik. Filter dapat menjadi persegi atau bentuk persegi panjang dipasang pada dudukan aksesori, atau, lebih umum, sebuah kaca atau plastik disk dengan bingkai cincin logam atau plastik, yang dapat dipasang di depan atau dipasangkan ke lensa.
Deskripsi
Filter memodifikasi gambar yang direkam. Kadang-kadang mereka digunakan untuk membuat perubahan halus hanya pada gambar, lain kali gambar akan hanya tidak mungkin tanpa mereka. Dalam filter fotografi monokrom berwarna mempengaruhi kecerahan relatif dari warna yang berbeda, lipstik merah dapat diberikan sebagai sesuatu dari hampir putih ke hampir hitam dengan filter yang berbeda. Lainnya mengubah keseimbangan warna gambar, sehingga foto-foto di bawah lampu pijar menunjukkan warna seperti yang dirasakan, bukan dengan semburat kemerahan. Ada filter yang mendistorsi gambar dengan cara yang diinginkan, menyebarkan foto dinyatakan tajam, menambahkan efek berbintang dll. Lensa close-up tambahan dapat diklasifikasikan sebagai filter. Polarisasi linear dan filter melingkar mengurangi refleksi miring dari permukaan non-logam.
Banyak filter menyerap sebagian dari cahaya yang tersedia. Sebagai filter di jalur optik, setiap permukaan ketidaksempurnaan - non - datar atau non-paralel, refleksi (diminimalkan dengan lapisan optik), goresan, kotoran - mempengaruhi gambar.
Tidak ada standar sistem penamaan universal untuk filter. Angka-angka Wratten diadopsi pada awal abad kedua puluh oleh Kodak, maka kekuatan yang dominan dalam film fotografi, yang digunakan oleh beberapa produsen. Warna filter koreksi sering diidentifikasi oleh kode bentuk CC50Y-CC untuk koreksi warna, 50 untuk kekuatan filter, Y untuk kuning.
Filter optik yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk astronomi tertentu, mereka pada dasarnya sama dengan filter fotografi, tetapi dalam prakteknya sering membutuhkan sifat optik jauh lebih akurat dikontrol dan kurva transmisi tepat didefinisikan dari filter khusus untuk penggunaan fotografi. Filter fotografi menjual dalam jumlah yang lebih besar dengan harga lebih rendah daripada banyak Sejalan filter laboratorium. Artikel pada filter optik memiliki materi yang relevan dengan filter fotografi.
Dalam fotografi digital saat ini hampir semua filter untuk kamera film mungkin tidak diperlukan lagi, kecuali Ultra Violet Filter untuk melindungi lensa, (Circular) Polarizing Filter and Infra-Red Filter, karena kamera digital saat ini, terutama kamera Bridge dan kamera Point-and-shoot memiliki filter digital berlimpah. Bahkan Netral Density Filter telah disimulasikan dengan mengurangi sensitivitas kamera atau kamera video sensor seperti di Sony FDR-AX100 yang memiliki 3 langkah ND Filter diaktifkan oleh switch. Sampai saat ini Graduated Neutral Density Filter belum disimulasikan. Tidak menggunakan filter optik di depan lensa juga memberikan keuntungan menghindari pengurangan kualitas gambar dan dapat juga menghindari vignetting di pemotretan wide-angle.
Macam – macam filter fotografi
Kamera merupakan alat utama dalam sebuah pemotretan, namun kita bisa menambahkan sejumlah peralatan tambahan untuk menciptakan image tertentu. Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang kita inginkan. Beberapa peralatan tersebut diantaranya adalah Filter sebagai alat untuk menciptakan karakter khusus pada hasil foto, tentu saja masing-masing mempunyai fungsi dan karakter penggunaannya serta efek dari hasil foto terhadap peralatan.
Dalam dunia fotografi, ada banyak aksesoris dan perlengkapan yang digunakan oleh para fotografer. Aksesoris tersebut biasanya tersedia mulai yang paling umum, hingga ada yang unik dan buatan tangan sendiri (DIY – do it yourself). Salah satu yang paling banyak digunakan adalah filter lensa.
Filter lensa, atau filter kamera adalah aksesoris yang umumnya terpasang di ujung lensa kamera. Bentuknya ada yang bulat mengikuti bentuk lensa, namun ada pula yang berbentuk kotak. Tiap filter memiliki fungsi masing – masing.
Filter lensa adalah kaca transparan atau lembaran tipis elemen yang terpasang di depan filter. Filter lensa berguna untuk melindungi fisik lensa , mengubah karakteristik cahaya yang melewati lensa atau memberi efek khusus pada hasil foto.
Filter Lensa adalah salah satu aksesoris kamera yang dipasang pada lensa yang berfungsi untuk melindungi lensa dan menambah keindahan foto yang dihasilkan. Filter Lensa dapat memberikan efek tertentu pada foto yang dihasilkan sesuai dengan fungsinya, sehingga bisa melindungi lensa sekaligus menambah kualitas optik. Maka Filter Lensa dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda pada fotografi.
Lensa kamera menangkap cahaya apa adanya, tidak ada warna cahaya yang ditambah atau dikurangi. Padahal tidak semua warna itu perlu dan baik untuk foto.
Filter merupakan aksesori pelengkap yang bisa dipasang di depan lensa kamera khususnya DSLR. Meski tanpa filter pun sebuah kamera sudah bisa mendapat hasil foto yang baik, namun adakalanya pengguaan filter memang dibutuhkan. Terdapat berbagai jenis filter yang ada di pasaran untuk keperluan yang berbeda, mulai dari yang sekedar menangkal sinar ultra violet hingga filter keperluan khusus seperti infra red. Membeli filter pun perlu mengetahui ukuran diameter filter karena di pasaran pilihan diameter filter bervariasi, demikian juga kualitas optiknya (standar, multi coated, super).
Filter adalah aksesoris kamera yang terpasang pada bagian depan lensa. Filter juga memiliki beberapa jenis dan semuanya memiliki kegunaan masing-masing. Sebelum membeli filter untuk kamera yang kita miliki, kita perlu mengetahui beberapa hal antara lain ukuran diameter yang tepat untuk lensa yang kita miliki, kualitas optik dari filter (standar, multi coated, atau super), maupun juga efek atau kegunaanya pada gambar yang akan kita ambil. Beberapa penjelasan atau tips sederhana di bawah ini, mungkin bisa membantu kita untuk memilih filter yang sesuai dengan kebutuhan sebelum membelinya.
Masing-masing lensa memiliki diameter berbeda dan biasanya tertulis di dekat ulir lensa, apakah itu 58mm, 72mm, atau 77mm. Filter pada DSLR biasanya terpasang pada ulir di bagian depan lensa. Jangan dibiasakan terlalu sering melepas atau memasang filter pada lensa kita karena itu akan berpotensi untuk cepat merusak ulir dari lensa yang kita miliki.
Filter untuk kamera biasanya terbuat dari bahan resin plastik, kaca, polycarbonate, polyester, atau jel. Sebuah filter bisa jadi tidak berasal dari satu bahan dan merupakan campuran dari bahan-bahan tersebut, yang biasanya terdapat pada filter-filter berwarna. Kualitas dari sebuah filter biasanya ditentukan dari lapisan-lapisan optik (coated filter) yang terdapat pada filter tersebut. Semakin bagus lapisan optiknya, semakin banyak pula cahaya yang dapat diblokir oleh filter (hingga sekitar 99%). Filter multilapis biasanya lebih mahal daripada filter yang tidak dilapis (uncoated filter). Banyak yang berpendapat bahwa filter UV kegunaan utamanya adalah hanya untuk melindungi gelas optik lensa dari kotoran maupun benturan.
Ada beberapa jenis filter yang biasa digunakan pada kamera DSLR. Filter UV atau ultraviolet / Haze adalah yang pertama. Filter ini memiliki fungsi untuk melindungi bagian depan lensa agar tidak tergores yang dapat mengakibatkan cacat pada bagian optik lensa. Sinar ultraviolet adalah sinar yang tidak dapat dilihat oleh mata kita, namun sensor kamera kita mampu menangkapnya.
Misalnya sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang sering membuat foto menjadi buram. Karena itu Lensa perlu dilindungi dari cahaya ini dengan memasang aksesoris kamera yang disebut filter. Filter dipasang di depan Lensa dan bertugas menyaring cahaya tertentu sebelum masuk ke dalam kamera.
Terlalu banyak sinar UV yang tertangkap oleh kamera semacam kabut (haze) pada gambar. Pada kamera yang menggunakan film, filter UV / Haze dapat mengurangi kabut tersebut sehingga ketajaman gambar dan kontras warna dapat lebih meningkat. Untuk kamera digital seperti pada saat sekarang, filter UV ini tidak terlalu berpengaruh pada gambar yang ditangkap, karena kepekaan sensor digital yang sedemikian canggih sehingga mampu mengontrol sendiri cahaya UV yang sampai ke sensor. Filter ini memiliki tone yang cenderung kuning untuk mengurangi warna biru berlebihan pada gambar.
Filter yang lain adalah filter polarizing. Filter polarizing terdiri dari 2 bagian ring yaitu ring pertama yang terpasang pada ulir lensa dan ring kedua yang dapat diputar untuk tingkat efektivitas dari filter.
Ada 2 macam filter polarizing yaitu circular dan linear. Pada tipe circular, metering kamera yang melalui lensa (TTL/through-the-lens) dan fungsi autofocus pada lensa masih dapat digunakan. Pada polarizing linear, metering yang melalui lensa (TTL) dan autofocus pada lensa tidak lagi berfungsi. Filter CPL berguna untuk mengurangi tingkat refleksi cahaya dan membirukan warna langit. Maka itu, CPL sangat berguna untuk memotret objek di balik kaca atau di dalam air, sehingga objek tampak jelas.
Filter Neutral Density (ND) adalah filter yang berguna untuk mengurangi cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera sehingga fotografer atau videografer dapat menggunakan eksposur besar dalam waktu yang lebih lama dari kondisi normal tanpa filter.
Menggunakan ND kita juga dapat memakai bukaan besar pada siang hari bolong sekalipun. Sementara filter Graduated Neutral Density (GND) adalah filter untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk dengan mengikuti pola tertentu. Biasanya digunakan untuk untuk mengatasi perbedaan eksposur antara sisi yang overexpose dan sisi yang underexpose, misalkan pada pemotretan sunset atau sunrise di pinggir pantai.
Filter Infrared atau Inframerah digunakan untuk menyaring cahaya yang memiliki panjang gelombang inframerah saat akan melewati spektrum cahaya yang terlihat oleh mata manusia dan menuju ke sensor kamera.
Pada kamera-kamera saat ini, sensor yang terpasang tidak didesain untuk menangkap cahaya inframerah, kecuali kita berkenan untuk memodifikasi kamera kita secara permanen. Nantinya filter inframerah akan ditanam di dalam kamera. Gambar yang dihasilkan akan memiliki warna yang tidak biasa di mata tapi menghasilkan sesuatu yang memiliki dimensi berbeda, dimana warna hijau pada daun mampu diolah sehingga menjadi warna lain yang unik.
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
Filter Clear atau Normal
Filter Clear berfungsi untuk melindungi lensa kamera dari unsur kotoran debu yang mudah menempel pada saat melakukan pemotretan di luar gedung. Selain itu juga menjaga lensa terbebas dari goresan benda-benda tumpul,filter ini tidak menciptakan efek terhadap hasil bidikan.
Filter transparan, tidak berwarna dan tidak merubah warna. Digunakan semata-mata untuk melindungi optik depan lensa dari debu, air dan sidik jari.
Filter lensa ini fungsi utamanya adalah melindungi lensa anda dari berbagai kotoran debu, bekas tangan, cipratan air ataupun goresan tanpa mempengaruhi hasil foto. Harganya paling murah dibanding filter lensa jenis lainnya, karena itu filter ini paling banyak digunakan untuk menghindari kerusakan lensa yang harganya berlipat-lipat dibanding harga filter lensa tersebut.
Filter Ultra Violet (UV)
Filter Ultra Violet selaiun berfungsi melindungi lensa dari kotoran debu,tetapi mempunyai fungsi yang lain yaitu menyaring sinar ultra violet yang berdampak pada hasil foto menjadi berkabut atau dengan istilah lain Haze. Dengan menggunakan filter ini, maka hasil foto yang dibidik dapat terjaga ketajaman dan realitas warnannya. Efek pemakaian pada filter ini lebih kelihatan pada kamera jenis manual atau kamera yang masih menggunakan media penyimpanannya dengan film seluloid. Sedangkan untuk kamera digital tidak begitu kelihatan efeknya, hal itu dikarenakan efek dari sinar ultra violet sudah tereduksi dengan sensor beberapa jenis kamera yang bergitu canggih.
Fungsi filter ini adalah untuk mengurangi dampak sinar ultraviolet atau kabut yang berlebihan. Fungsi filter ini sebenarnya masih diperdebatkan di kalangan fotografer, tetapi yang pasti filter ini bisa melindungi optik bagian lensa kita dari benda-benda asing. Filter UV bertugas meminimalisasi jumlah sinar UV yang masuk ke dalam lensa. Filter jenis ini wajib digunakan selain untuk melindungi lensa dari goresan.
Filter UV paling sering ditemukan di toko kamera. Umumnya berwarna putih bening.
Filter Ultraviolet atau filter Ultraungu ini untuk mengurangi kekaburan gambar akibat gelombang ultraviolet (ultraungu) transparan yang berlebih seperti di daerah pegunungan dan di sekitar daerah pantai. filter ini juga digunakan untuk perlindungan lensa seperti halnya “filter clear”, filter UV juga mengurangi garis fringing ungu pada kamera digital, filter UV yang kuat kadang-kadang digunakan untuk pemanasan warna foto yang diambil dengan bayangan di siang hari dan Filter UV yang kuat, seperti UV17-2A dapat digunakan untuk mengurangi beberapa bagian spektrum cahaya violet yang memiliki warna kuning pucat, filter ini juga efektif untuk mengurangi kabut.Kelebihan memasang filter UV ke lensa adalah membuat lensa lebih aman dari goresan, debu, cuaca dan lensa terjatuh tanpa sengaja, Anda dapat membersihkan filter sering tanpa harus khawatir tentang kerusakan coating (pelapis) lensa, karena bila filter yang tergores oleh pembersihan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan mengganti lensa.
Ada perdebatan di kalangan fotografer tentang penggunaan UV filter: beberapa menyatakan bahwa secara visual mempengaruhi hasil foto yang lebih buruk selain egfek vignetting disamping mengakibatkan lensa lekas panas. sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa mereka tidak mempengaruhi dan filter yang merupakan pelindung lensa kamera.
Filter Neutral Density (ND)
Filter Neutral Density (ND) merupakan filter kamera fotografi yang berfungsi untuk mengurangi pencahayaan yang berlebihan, sehingga hasil gambar akan terlihat lebih tajam dan lembut meskipun dengan menggunakan kecepatan di bawah standard, filter ini mampu menciptakan kesan redup dalam cuaca yang begitu terik. Pemakaian filter ini akan tampak hidup jika dikaitkan dengan karakter gerakan air, misalnya arus air kali yang mengalir dengan derasnya di daerah pegunungan atau arus air terjun yang deras turun dari perbukitan atau tempat yang lebih tinggi. Untuk melakukan pemotretan efek air yang bergerak, maka perlu menggunakan kecerpatan yang rendah anatara 15 atau 30, karena pemilihan kecepatan rendah itu, sehingga menimbulkan kesan percikan air yang halus. Kalau tanpa menggunakan filter, secara otomatis akan menciptakan keoveran dari proses exposurenya. Tetapi kalau memakai filter ini cahaya disekeliling akan diturunkan intensitasnya sehingga berdampak menciptakan suatu keredupan dengan disertai proses exposure dalam waktu yang lama. Lamanya proses penekanan shutter speed dari proses exposure tergantung dari pemilihan filternya, karena pada jenis Filter Neutral Density (ND) terdapat beberapa pilihan.
Seringkali digunakan pada foto-foto landscape atau flash. Sama seperti polarizer, filter ND dibuat untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk melalui lensa hingga akhirnya juga mengurangi cahaya yang diterima sensor dan sebagai akibatnya mengurangi shutter speed. Sangat berguna pada situasi dimana kamu ingin menangkap motion blur (seperti pada sungai, air terjun, orang-orang yang bergerak) atau ketika bukaan aperture lebar digunakan bersamaan dengan flash. Filter ini menghindari terjadinya overexposure.
Filter Lensa ini berfungsi mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera, sangat membantu ketika kita ingin memotret dengan shutter speed rendah namun dalam kondisi obyek yang terang. Contoh aplikasi filter ini misalnya saat kita memotret air terjun agar tampak mengalir deras maka harus menggunakan shutter speed rendah, namun kondisi masih siang hari di mana sinar matahari masih sangat terang akibatnya apabila mengunakan shutter speed rendah foto yang dihasilkan akan over exposure, maka untuk menghindari over exposure tersebut digunakanlah filter ini. Filter lensa ini juga ada yang ber-gradasi dari gelap ke terang, sangat membantu saat memotret landscape di mana ada perbedaan terang yang mencolok antara langit dan bumi dengan memposisikan gradasi gelap pada langit dan gradasi terang pada bumi maka akan dihasilkan foto landscape dengan pemandangan yang jelas dan seimbang baik pada sisi langit maupun pada sisi bumi.
Filter Neutral Density adalah filter yang dapat mengurangi cahaya yang masuk ke kamera. Anda dapat membelinya pada tingkat yang berbeda, yaitu 1 stop, 2 stop, 3 stop dan lain-lain. Filter ini berguna dalam pengaturan dimana anda ingin menggunakan aperture yang lebih besar dan kecepatan rana lambat tapi dalam kondisi yang terang. Dalam keadaan darurat anda bisa menggunakan filter polarisasi, dalam kondisi seperti itu juga mengurangi cahaya masuk ke lensa dengan cara yang sama.
Filter ND bentuknya beragam, ada yang kotak, ada pula yang bundar. Umumnya filter ini memiliki warna gelap (agak hitam). Fungsi filter ini adalah untuk mengurangi f-stop. Ada banyak ukuran penurunan f-stop yang dimiliki filter ND, mulai dari 1 stop, 2 stop dan seterusnya.
Fungsi sederhana yang sering dilakukan fotografer dalam menggunakan filter ini adalah ketika ingin melakukan long eksposure atau foto slow speed. Dengan filter ND, maka dapat diperoleh speed yang semakin lambat.
Filter Neutral Density atau Filter Kerapatan Netral (ND) digunakan untuk mengurangi jumlah cahaya yang mencapai sensor, yang memungkinkan fotografer untuk menggunakan aperture yang lebih besar untuk waktu yang lebih lama daripada apertur dalam keadaan normal tanpa filter. Salah satu contoh aplikasi filter ini untuk foto air terjun dengan kecepatan rana yang lambat saat hari terang.
Filter Graduated Neutral Density (GND)
Pada prinsipnya penggunaan Filter Graduated Neutral Density (GND) mirip dengan Filter Neutral Density (ND), hanya perbedaannya terletak pada nilai intensitas penurunannya. Pada Filter Graduated Neutral Density (GND) nilai penurunannya adalah setengahnya dari Filter Neutral Density (ND). Pemakaian filter ini cocok untuk pembuatan karya fotografi bertemakan pada kategori Landscape atau pemotretan pemandangan Misalkan pemandangan pegunungan atau pantai. Filter Graduated Neutral Density (GND) dalam visualisasi wujudnya berbentuk kaca lingkaran yang warnanya ada dua bagian gelap dan clear secara gradasi. Dua warna inilah yang menghasilkan efek pada foto bidikan dengan karakter perbedaan intensitasnya. Dalam pemakiannya tentu saja posisi warna gelap berada pada bagian atas sebagai berfungsi sebagai penahan kuatnya cahaya langit.
Sama seperti filter ND, hanya saja filter ini seperti terbagi 2. Sebagian gelap, dan sebagian lagi normal. Fungsinya adalah untuk membuat intensitas cahaya pada foto terlihat ‘seimbang’. Misal ketika ingin melakukan landscape, background terlihat terang, namun background lebih gelap. Disinilah penggunaan filter GND untuk menyeimbangkan.
Filter ini bisa dikatakan varian dari filter ND. tetapi filter ND mengurangi cahaya secara keseluruhan gambar, sedangan Graduated Neutral Density hanya sebagian. Transisi dari sisi gelap ke terang.
Hampir sama seperti filter ND, filter gradual ND ini mengurangi intensitas cahaya namun tidak seluruhnya, melainkan hanya setengah saja. Filter ini menjadi filter favorit pecinta landscape yang sering memotret bidang kontras tinggi, misalnya setengah bidang foto adalah langit dan setengah bidang lagi adalah bumi.
Tidak seperti mata manusia, sensor pada kamera memiliki rentang jangkuan dinamis yang terbatas. Kamera akan kesulitan menangkap seluruh rentang intensitas cahaya dari gelap hingga terang. Padahal elemen langit memiliki eksposur yang amat terang (biasa disebut highlight) dan metering kamera akan terpengaruh oleh terangnya langit sehingga membuat daerah shadow jadi gelap.
Bila dipasang dengan tepat, filter gradual ND bisa mengurangi intensitas di area langit sementara tidak merubah apapun di bidang sisanya. Hal ini akan menyebabkan cahaya yang masuk ke kamera jadi lebih merata dan terhindar dari bidang over dan under. Bila untuk memiliki filter ND ini dirasa mahal, kita bisa menyiasati masalah ini dengan fotografi HDR (ambil 3 foto berbeda eksposur lalu digabung di komputer).
Filter Graduated Neutral Density (GND) adalah filter netral digunakan pada rentang dinamis akibat perbedaan eksposur antara highlight (biasanya langit) dan bayangan muka pada sisi bawahnya yang terlalu besar untuk diperoleh eksposur yang tepat untuk keduanya pada satu pengambilan gambar, semisal sisi langit yang cenderung overeksposur dan sisi bawah yang cenderung undereposur akan sulit untuk menghasilkan gambar dengan eksposur yang pas. Dengan pemakain filter ini langit akan tampak sedikit gelap dan sisi muka bawah tidak terjadi undereksposur.
Hampir sama seperti filter ND, filter gradual ND ini mengurangi intensitas cahaya namun tidak seluruhnya, melainkan hanya setengah saja. Filter ini menjadi filter favorit pecinta landscape yang sering memotret bidang kontras tinggi, misalnya setengah bidang foto adalah langit dan setengah bidang lagi adalah bumi.
Tidak seperti mata manusia, sensor pada kamera memiliki rentang jangkuan dinamis yang terbatas. Kamera akan kesulitan menangkap seluruh rentang intensitas cahaya dari gelap hingga terang. Padahal elemen langit memiliki eksposur yang amat terang (biasa disebut highlight) dan metering kamera akan terpengaruh oleh terangnya langit sehingga membuat daerah shadow jadi gelap. Bila dipasang dengan tepat, filter gradual ND bisa mengurangi intensitas di area langit sementara tidak merubah apapun di bidang sisanya. Hal ini akan menyebabkan cahaya yang masuk ke kamera jadi lebih merata dan terhindar dari bidang over dan under. Bila untuk memiliki filter ND ini dirasa mahal, kita bisa menyiasati masalah ini dengan fotografi HDR (ambil 3 foto berbeda eksposur lalu digabung di komputer).
Filter Polarizing
Filter Polarizing dalam fotografi memberikan nilai lebih pada saturation yaitu akan menaikan ketajaman pewarnaan obyek bidikan hingga hasilnya dapat menciptakan ruang yang dalam. Filter ini sangat baik dalam menciptakan karya foto pemandangan atau bersifat natural. Perbedaan hasil pemotretan sangat mencolok ketika kita memakai dan tidak memakai filter ini. Selaian mencitakan ketajaman pewarnaan, filter ini mampu meredam pantulan atau refleksi benda bidikan terhadap lensa kamera, seperti pada pemotretan di sebuah kolam ikan atau aquarium. Pantulan goyangan air yang menimbulkan efek akan diredam sehingga hasilnya akan terlihat natural. Pemakaian Filter Polarizing akan menciptakan kedalaman pewarnaan terhadap gambar sehingga hasilnya mencerminkan adanya ruang, dimana gambar dari bidikan akan terlihat lebih hidup bagaikan dari aslinya.
Filter yang mampu mengurangi efek pantulan cahaya dari suatu objek, seperti air di pantai atau kaca jendela rumah/mobil. Filter ini tersusun dari dua elemen, satu elemen terpasang fix dan satu lagi bisa diputar. Kita perlu memutar elemen filter CPL hingga mendapat efek terbaik. Filter CPL tidak bisa dipasang di lensa yang elemen depannya berputar saat mencari fokus, seperti sebagian lensa kit.
Filter jenis ini bisa digunakan untuk mempergelap langit dan mengeliminasi refleksi.
Filter lensa ini berfungsi mengurangi pantulan cahaya, mempertajam kontras dan warna foto sehingga menjadi favorit dikalangan fotografi landscape atau outdoor. Contoh aplikasi filter ini misalnya untuk memunculkan warna biru dan awan pada foto langit, mengurangi pantulan cahaya pada permukaan air sehingga apabila kita memotret kolam dengan air yang jernih maka akan bisa memunculkan lebih jelas gambar dibawah permukaan air kolam tersebut.
Kebanyakan fotografer menyebut filter ini dengan nama filter CPL, atau circular polarizer dan banyak digunakan dalam landscape photography. Bentuknya biasanya bundar, dan pada bagian ring kaca filter dapat diputar – putar. Fungsi filter ini adalah untuk ‘membelokkan’ cahaya yang tidak kita inginkan masuk ke lensa. Jadi pada hasil akhir foto, dapat diperoleh kontras warna yang lebih baik.
Contoh penggunaan filter CPL adalah untuk membirukan langit dan menghilangkan pantulan bayangan / refleksi cahaya di air. Untuk harga filter CPL bervariasi, mulai 80 ribuan, hingga jutaan rupiah.
Polarizer (PL) berguna untuk mengurangi cahaya yang tak diinginkan pada objek foto. Fungsinya untuk mengurangi pantulan sinar pada benda nonmetalik seperti kaca dan air. Juga dapat menambahkan kontras (mempergelap) langit.
Filter Polarizing ini berfungsi untuk menaikkan saturation, maksudnya kalau langit biru, birunya akan lebih biru kalau menggunakan filter ini. Fungsi kedua ialah membuang pantulan atau reflection pada cermin lutsinar atau air. Jadi bila orang memotret ikan dalam kolam contohnya, pantulan cahaya pada air kolam takkan kelihatan, dan dapat menjadikan gambar ikan menjadi lebih jelas. Maka filter ini bagus untuk fotografi landscape atau dalam pemotretan outdoor.
Ini adalah filter yang sering digunakan pada foto-foto landscape. Filter ini menjadi favorit karena sangat membantu memunculkan warna biru pada langit dan memperbaiki kontras dan warna pada foto. Tujuan dari polarizer adalah mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor juga mengurangi pantulan cahaya dari permukaan seperti air dan kaca. Kamu bisa menggunakan polarizer untuk memotret kolam dan mendapat pandangan yang lebih jelas dari apa yang ada di bawah permukaan air. Polarizer bagus untuk foto-foto landscape dan wildlife tapi kurang diminati untuk foto manusia.
Filter polarizer dalam fotografi hitam/putih maupun fotografi berwarna digunakan untuk menggelapkan warna langit. Karena awan relatif tidak berubah, kontras antara awan dan langit meningkat. Kabut pada atmosfer dan sinar matahari terpantul juga dapat dikurangi dengan filter ini dan dalam warna foto keseluruhan kejenuhan (saturasi) warna dapat meningkat. Filter polarizer tidak efektif pada kamera film yang tidak dipasang dengan benar. Filter polarizer sering digunakan untuk menangani situasi yang melibatkan imajinasi, seperti yang melibatkan air atau kaca, termasuk gambar yang diambil melalui kaca jendela (fenomena sudut Brewster's).
Tidak seperti filter lain filter polarizer tidak dapat digantikan oleh perangkat lunak pengolah citra karena sebagian besar optik yang mengendalikan efek polarisasi pada saat pengambilan gambar tidak dapat dibuat dalam perangkat lunak pengolah citra. Ada dua jenis filter polarizer yaitu linear polarizer dan circular polarizers (atau CPL filter). Kebanyakan dari filter polarizer adalah circular polarizer filter disebut CirPol atau CPL filter dan kita dapat mengubah tingkat polarisasi dengan memutar tombol luar lapisan filter. Tidak seperti filter lain filter polarizer dapat diaplikasikan pada fotografi digital, walaupun diolah di perangkat lunak pengolah citra karena sebagian besar optik yang mengendalikan efek polarisasi pada saat pengambilan gambar tidak dapat dibuat dalam perangkat lunak pengolah citra.
Filter Infra Red/ Infra Merah (IR)
Filter Infra Red dalam fotografi berfungsi meloloskan sinar gelombang infra red dan akan menahan dampak dari sinar lainnya yang masuk ke dalam lensa kamera. Penggunaan filter ini akan menciptakan kesan tersendiri sehingga hasilnya dapat digolongkan hasil karya fotografi seni. Efek yang dihasilkan yaitu mampu membuat obyek bidikan terkesan dalam pewarnaan bernuansa kemerahan. Penggunaan filter ini akan lebih baik jika obyek yang difoto adalah pemandangan sehingga menghasilkan sebuah karya foto dengan visualisasi pencerminan suasana imajinatif, seolah-olah kita berada di alam yang lain . Efek keadaan nyata juga dapat dihasilkan dengan berbagai macam karakter perpaduan warna tergantung dari versi filter yang dipakainya.
Filter Soft atau Filter Close-Up
Filter Soft dalam fotografi adalah filter yang mampu menciptakan kesan lembut atau efek halus terhadap obyek yang menjadi bidikannya itu. Filter Soft sangat cocok untuk pemotretan model terutama dengan pengambilan type of shotnya benbentuk Close-Up. Dengan memakai filter ini, maka obyek yang dipotret secara close-Up akan terlihat menggambarkan kelembutan pada paras wajahnya, sehingga hasil foto terlihat bagus dan mulus. Hasil fotografi ini sering dipakai dalam menciptakan sarana periklanan misalnya Poster di majalah atau di Koran.
Filter Gradasi
Filter Gradasi pada fotografi merupakan filter perpaduan secara gradasi dari dua warna yang dapat menghasilkan efek pada hasil pemotretan dengan karakter warna yang sama. Pemakaian Filter Gradasi akan menciptakan gambar dengan pengolahan warna secara gradasi. Warna yang dihasilkan sama persis dari warna filternya yang terdiri dari dua warna dalam transisi yang lembut. Hasil fotonya dari pemakaian filter ini dapat diklasifikasikan sebagai seni fotografi
Filter Star atau Filter Cross lens
Pemakaian Filter Star atau Filter Cross Lens akan menciptakan efek bintang atau sinar yang memancar dari cahaya lampu yang menjadi obyeknya. Filter ini akan dapat menciptakan karya foto menarik, jika yang dipotret adalah suasana malam hari dengan penuh cahaya lampu terutama lampu berwarna-warni. Demikian juga apa bila kita mau pemotret cahaya lilin, maka akan menimbulkan efek bintang pada api lilin tersebut.