Selamat datang di halaman uji coba Wikipedia.
  • Untuk uji coba menyunting menggunakan markah wiki, klik Sunting sumber
  • Klik Sunting (VisualEditor) untuk menyunting dengan penyunting visual.
  • Setelah kotak penyuntingan muncul, ketikkan apa saja dan klik "Terbitkan perubahan".
  • Perhatikan bahwa hasil suntingan Anda telah berhasil!
  • Untuk membersihkan bak pasir, klik Kosongkan halaman dan klik "Terbitkan perubahan".
  • DILARANG memasukkan promosi, pelanggaran hak cipta, konten yang menyinggung, atau fitnah di bak pasir!
  • Jika Anda sudah memiliki akun, Anda dapat membuat halaman Bak pasir pribadi.


< Koran Bangkit adalah surat kabar mingguan yang terbit di Bojonegoro, Jawa Timur. Mingguan Koran Bangkit diterbitkan oleh Institut Studi Percepatan Arus Informasi dan Pelayanan Publik (INSPIRASI PUBLIK, sebuah LSM di BojonegoroJawa Timur, dan merupakan salah satu koran mingguan terbaik di Bojonegoro, Indonesia. Sirkulasi Koran Bangkit menyebar di desa dikabupaten Bojonegoro. 

Koran Bangkit mengklaim sebagai "Koran Mingguan Investigasi dan Reportase" untuk membangun Bojonegoromenghadapi era minyak. Maksud hati ingin melepas perasaan, tapi setiap kita bertemu malah kuberharap jika waktu dapat berhenti sejenak. Karena untukku, saat-saat itu ga akan pernah terulang lagi. Karena untukku, kalaupun terulang, itu karena Langit yang menggariskan untuk kita. Karena untukku, ada pergumulan hebat yang terjadi dalam diriku saat melihat punggungmu yang kian menjauh meninggalkan diriku yang kebingungan untuk mengejar atau diam… Jika kutinggalkan dirinya saat ini juga, maukah kau mewujudkan kembali cita-cita kita yang dulu? Karena dulu kita sangat hebat bersama. Dapat kurasa tatapan iri seluruh mata memandang ke arah kita. Karena dulu kita sangat bahagia bersama. Setiap tawa dan tangis yang terjadi antara kita merupakan pupuk bagi hatiku untukmu. Karena dulu kita begitu sempurna. Tidak ada yang sempurna di dunia, tapi kau adalah sosok yang ideal-sempurna bagiku. Karena dulu kita selalu merasa sedang jatuh cinta. Walaupun belum pernah terucap dari bibirku, tapi mataku berteriak setiap kau menatapku… Saat ini aku tak tahu apa yang ada di dalam benakmu. Aku sadar betapa tololnya aku saat kita berpisah. Perjuanganmu sangat aku hargai, Maka bila kau masih berniat mewujudkan kembali cita-cita kita yang tertunda, aku siap memperjuangkanmu… Ing wei ai,ge.. 202.153.244.66 04:32, 27 Juni 2007 (UTC) wooi ngetest aja nihh