BTS hijau (bahasa Inggris:green BTS) adalah perangkat BTS (Base Transceiver System) yang komponen instalasinya menerapkan prinsip ramah lingkungan. BTS jenis ini memiliki tiga prinsip utama ramah lingkungan yaitu hemat ruang instalasi, hemat penggunaan tenaga listrik, dan mudah dipasang (instalasi). BTS hijau memiliki ruang instalasi sekitar 0.5m2, berbeda dengan BTS tradisional yang menempati ruang instalasi sekitar 1.5m2. Kedua, BTS ini juga dapat memotong konsumsi tenaga hingga 50%, tingkat kegaduhan yang rendah, radiasi elektromagnetik yang rendah, serta pengaruh atau akibat yang ditimbulkan ke lingkungan pun sedikit. Ketiga, BTS hijau dikenal mudah untuk dipasang (install) karena teknologinya menerapkan common port radio interface (CPRI) di mana komponen inti sebuah BTS, modul baseband dan modul RF tersambung secara interkoneksi melalui fiber optik. Hal ini berbeda dengan jenis BTS tradisional yang menggabungkan seluruh komponen BTS seperti baseband, RF, combiner, transmission, operasi dan manajemen dalam satu ruang instalasi.[1]

Perusahaan Telekomunikasi Indonesia yang Menggunakan BTS Hijau

Beberapa perusahaan telekomunikasi yang telah menggunakan teknologi BTS hijau di antaranya adalah Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat. Di tahun 2012 Telkomsel telah memiliki 4400 BTS dengan sebaran di daerah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.[2] Lalu XL yang berjumlah 360 BTS di daerah seperti Jawa Timur, Bali, Lombok, dan Sulawesi.[3] Indosat juga membangun BTS hijau dengan teknologi baterai zinc.[4]

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Huawei. "Green BTS Fresh Breath". 
  2. ^ "4400 BTS Hijau Telkomsel Terbanyak di Asia". Detik. 13/12/2012. 
  3. ^ "Menuju BTS Hijau". Kompas. 21/05/2010. 
  4. ^ "Indosat Kembangkan BTS Hijau". Republika. 13/10/2008.