Serangan Tet (30 Januari 19681969) adalah serangkaian operasi penyerangan pada masa Perang Vietnam, yang dikoordinasi antara unsur-unsur kekuatan batalyon Pasukan Bersenjata Pembebasan Rakyat (PLAF) atau "Viet Cong" dari Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam dan unsur-unsur kekuatan divisi dari Tentara Rakyat Vietnam (PAVN), dari Vietnam Utara melawan Tentara Republik Vietnam (ARVN) dari Vietnam Selatan ditambah militer AS dan pasukan-pasukan sekutu ARVN lainnya. Operasi ini disebut Serangan Tet karena waktunya bertepatan dengan malam 30 Januari - 31 Januari 1968, Tết Nguyên Đán (Tahun Baru Imlek). Serangan itu dimulai secara spektakular pada perayaan Tahun Baru Imlek, dan operasi-operasi sporadik yang terkait berlangsung hingga 1969.

Serangan Tet ini menghasilkan serangan operasional yang menghancurkan bagi pemerintah Vietnam, melumpuhkan PLAF. Namun, meskipun keliru, Serangan Tet ini dianggap sebagai titik balik dari perang di Vietnam; di sini NLF dan PAVN memperoleh kemenangan psikologis dan propaganda besar-besaran sehingga menyebabkan hilangnya dukungan rakyat AS terhadap Perang Vietnam dan akhirnya pasukan-pasukan AS pun ditarik mundur. Baik NLF maupun PAVN tidak mencapai tujuan-tujuan strategis mereka, dan ongkos operasional serangan itu sangat berbahaya dan mahal. Selain itu, sementara pendapatan umum rakyat AS tetap mendukung keterlibatan AS di dalam perang itu, rakyat AS sendiri semakin kritis terhadap kebijakan-kebijakan perang tertentu Lyndon Johnson. Barangkali kelompok yang paling terpengaruhi oleh serangan ini adalah pemerintah Nguyễn Văn Thiệu di Republik Vietnam, yang militer dan politiknya mengandalkan dukungan AS sebagaimana yang diperlihatkan oleh mayoritas penduduk Republik itu sendiri.

Serangan Tet sering dipandang sebagai contoh tentang pentingnya propaganda dan pengaruh media dalam upaya mencapai tujuan-tujuan militer, sebuah ajaran penting dalam perang modern pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.


Dampak terhadap politik dalam negeri AS

Hari-hari setelah diterbitkannya laporan New York Times mengenai permintaan pasukan tambahan, Presiden Johnson mengalami kekalahan telak pada New Hampshire Primary Partai Demokrat AS, hanya sedikit melebihi Senator AS Eugene McCarthy. Tak lama sesudah itu, Senator Robert F. Kennedy mengumumkan bahwa ia akan ikut bertarung merebut dominasi Partai Demokrat, hingga semakin menegaskan melorotnya dukungan terhadap pemerintahan Johnson setelah Serangan Tet ini. Meskipun sebagian pihak menegaskan bahwa kurangnya dukungan terhadap Johnson menunjukkan bahwa publik berusaha tidak terlibat dengan Vietnam, yang lainnya mengatakan bahwa kehilangan dukungannya disebabkan karena ia tidak mau melaksanakan perang itu secara efektif. Pada 31 Maret, Johnson mengumumkan bahwa ia tidak ingin mencalonkan diri lagi, dan bahwa pengeboman terhadap Vietnam Utara dihentikan.

Trivia

Pengeboman hebat oleh AS terhadap Ben Tre menghasilkan ungkapan terkenal, "kita perlu menghancurkan kota itu untuk menyelamatkannya." Namun ucapan ini tidak pernah dipastikan sumbernya. Pada tahun 2003, kolumnis Mona Charen dan peneliti Perang Vietnam B. G. Burkett menyimpulkan bahwa Ben Tre telah dihancurkan oleh pasukan Viet Cong yang sedang mengundurkan diri. Dan mereka menyebutkan kemungkinan bahwa Peter Arnett,

Pranala luar

Referensi

  • Dave Palmer, Summons of the Trumpet: US-Vietnam in Perspective (Novato, CA: Presidio Press, 1978)
  • General William C. Westmoreland, "Perspectives: What Did the North Vietnamese hope to gain with their 1968 Tet Offensive? Were they after the cities, or more?" Vietnam, Feb 1993, 62-70.
  • Steven Hayward, The Age of Reagan: The Fall of the Liberal Order, 1964-1980. (Prima. 544 pages, October 2001) ISBN 0-7615-1337-X
  • Peter Braestrup, Big Story: How the American Press and Television Reported and Interpreted the Crisis of Tet 1968 in Vietnam and Washington (Novato, CA: Presidio Press, 1994), 471.
  • William M. Darley War Policy, Public Support,and the Media Parameters, Summer 2005, pp. 121-34.
  1. ^ Smedberg, p. 188
  2. ^ "Tet Offensive". History. Diakses tanggal December 22, 2014. 
  3. ^ Hoang, p. 8.
  4. ^ The South Vietnamese regime estimated communist forces at 323,000, including 130,000 regulars and 160,000 guerrillas. Hoang, p. 10. MACV estimated that strength at 330,000. The CIA and the U.S. State Department concluded that the communist force level lay somewhere between 435,000 and 595,000. Dougan and Weiss, p. 184.
  5. ^ Tổng công kích, Tổng nổi dậy Tết mậu thân 1968 (Tet Offensive 1968) - ARVN's Đại Nam publishing in 1969, p. 35
  6. ^ Does not include ARVN or U.S. casualties incurred during the "Border Battles"; ARVN killed, wounded, or missing from Phase III; U.S. wounded from Phase III; or U.S. missing during Phases II and III.
  7. ^ Steel and Blood: South Vietnamese Armor and the War for Southeast Asia. Naval Institute Press, 2008. P 33
  8. ^ Includes casualties incurred during the "Border Battles", Tet Mau Than, and the second and third phases of the offensive. General Tran Van Tra claimed that from January through August 1968 the offensive had cost the communists more than 75.000 dead and wounded. This is probably a low estimate. Tran Van Tra, Tet, in Jayne S. Warner and Luu Doan Huynh, eds., The Vietnam War: Vietnamese and American Perspectives. Armonk NY: M.E. Sharpe, 1993, pgs. 49 & 50.
  9. ^ PAVN's Department of warfare, 124th/TGi, document 1.103 (11-2-1969)