Lempah darat

variasi makanan khas Indonesia
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Lempah daret atau lempah darat merupakan kuliner khas dari Pulau Bangka yang populer dan umum dikonsumsi oleh masyarakat sekitar utamanya ketika adanya suatu perayaan maupun acara tertentu. Lempah daret merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang terdaftar sejak tahun 2010 [1] Lempah dalam bahasa Melayu Bangka Belitung dapat diartikan sebagai sayur atau makanan berkuah.[2] Lempah merupakan masakan khas Bangka Belitung yang terdiri atas tiga jenis, yaitu lempah kuning, lempah bulat dan lempah darat.[3] Sedangkan daret merujuk ke kata darat sebagai tempat mencari bahan untuk membuat olahan sayur ini, yang kemudian dapat diartikan dengan berbagai tanaman yang hidup di darat kemudian dapat dimasak sebagai bahan untuk membuat lempah daret.[4]

Lempah Darat
Lempah darat
DaerahKepulauan Bangka Belitung
Diciptakan tahunTidak diketahui
Bahan utamaPucuk Idat, Talas
Bahan yang umum digunakangaram, cabai rawit, dan terasi
VariasiLempah pisang muda, lempah umbut kelapa
Hidangan serupaGulai atau sayur asem
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahan untuk membuat lempah daret antara lain daun pucuk idat (sejenis tanaman perdu dengan rasa yang lebih asam), alar atau talas (dalam bahasa Bangka disebut keladi).[5] Sayur tersebut dapat diganti atau ditambahkan dengan bahan lain seperti kacang panjang, pepaya muda, rebung, nanas muda, umbut kelapa, jamur, mentimun, atau pisang muda. Secara tampilan dan bahan yang digunakan, lempah daret terlihat seperti sayur asem, pada dasarnya kedua masakan tersebut memiliki rasa yang jauh berbeda. Lempah daret memiliki kuah yang lebih kental jika dibandingkan dengan sayur asem. [4]

Bumbu yang digunakan untuk masakan ini disebut dengan bumbu tiga karena terdiri atas tiga bahan yaitu garam, cabai rawit, dan terasi atau belacan.[1]. Selain bumbu tiga, Lempah darat juga dapat menggunakan santan sebagai bumbu tambahan.[6]

Lempah darat umumnya disajikan saat acara perayaan adat maupun pesta pernikahan, atau sebagai sajian bagi masyarakat yang membantu proses persiapan pernikahan tersebut. Penyebutan dari lempah darat juga disesuaikan dengan bahan utama sebagai penyusun masakan tersebut, contohnya lempah pisang muda atau lempah umbut kelapa.[6]

Lempah umbut kelapa biasanya tersedia untuk disajikan kepada masyarakat saat membantu proses hajatan, dibuat menggunakan pohon kelapa muda yang ditebang untuk diambil umbutnya. Lempah pisang muda menggunakan bahan baku antara lain berupa pisang rejang, pisang klutuk, atau pisang kepok yang dirajang kecil. Jenis pisang yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Lempah nangka atau disebut lempah rusa bergantung merupakan jenis makanan yang disediakan saat masyarakat Bangka mengadakan kenduri. Lempah jamur (kulat) umumnya menggunakan jamur Pelawan yang tumbuh di tanah hanya pada musim hujan dan memiliki batas waktu penyimpanan terbatas. [7] Lempah darat umumnya dikonsumsi bersama dengan nasi dan ikan asin maupun ikan panggang.[2]

Catatan kaki

Daftar pustaka