Mula Malapetaka
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari The Bad Beginning di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
The Bad Beginning (dalam Bahasa Indonesia: Mula Malapetaka) adalah sebuah novel karya Daniel Handler, dengan pseudonim Lemony Snicket. The Bad Beginning adalah novel pertama dari seri A Series of Unfortunate Events. Buku ini menceritakan kehidupan tiga orang anak yaitm piatu keluarga Baudelaire, Violet yang berumur 14 tahun, Klaus yang berumur 12 tahun dan Sunny, sorang bayi yang dibawa ke salah seorang kerabat keluarga jauh, Count Olaf, yang ternyata hanya menginginkan kekayaan Mr dan Mrs Baudelaire.
Pengarang | Lemony Snicket (pseudonim Daniel Handler) |
---|---|
Ilustrator | Brett Helquist |
Perancang sampul | Brett Helquist |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Bahasa Inggris |
Seri | A Series of Unfortunate Events |
Genre | Novel |
Penerbit | HarperCollins |
Tanggal terbit | 30 September 1999 |
Tgl. terbit (bhs. Inggris) | 30 September 1999 |
Jenis media | Print (hardback & paperback) |
Halaman | 163 pp |
ISBN | ISBN 0-06-440766-7 |
Diikuti oleh | The Reptile Room |
Sinopsis
Violet, Klaus dan Sunny Baudelaire sedang bermain di Pantai Briny. Mr. Poe, seorang bankir dan juga teman keluarga orang tua Baudelaire, tiba untuk memberitahukan mereka bahwa orang-tua mereka tewas dalam sebuah kebakaran yang juga menghancurkan rumah mereka. Mr Poe adalah wali kekayaan Baudelaire; ia bertanggung jawab untuk menempatkan anak-anak Baudelaire kepada wali sampai Violet menginjak umur delapan belas (umur seseorang yang dianggap telah mampu untuk mengurus keuangan mereka sendiri).
Anak Baudelaire dibawa ke wali baru mereka Count Olaf, seorang saudara yang relatif jauh yang berprofesi sebagai seorang aktor. Mereka juga berkenalan dengan Justice Strauss, seorang hakim baik dan bersahabat yang merupakan tetangga Olaf. Justice Strauss memiliki perpustakaan besar di dalamnya. Count Olaf adalah seorang laki-laki kotor yang sangat kejam dengan satu alis mata panjang dan tato aneh mata di pergelangan kakinya, serta tinggal di sebuah rumah apak yang sangat kotor. Bagi ia meminta kekayaan Baudelaire (sebab untuk adopsi mereka)adalah sangat penting. Dia terus-menerus menyuruh mereka mengerjakan tugas dan tugas, sedangkan anak-anak Baudelaire hanya disediakan satu tempat tidur. Olaf juga merujuk mereka sebagai "anak yatim" daripada "anak".
Rombongan teater Olaf datang ke rumahnya pada malam hari untuk berlatih sandiwara Olaf yang paling baru. Olaf menyuruh anak membuat makan malam bagi semua orang. Tidak ada makanan di rumah, oleh sebab itu anak pergi ke pasar dengan Hakim Strauss untuk membeli bahan makanan. Anak-anak Baudelaire berencana untuk membuat Pasta Puttanesca. Count Olaf marah karena dia ingin makan daging sapi panggangan. Dalam kemarahannya, dia memukul Klaus di tepat di muka.
Anak-anak mengadu kepada Mr Poe di banknya untuk mendapat pertolongan. Mr Poe tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Ia hanya akan menelpon Olaf untuk memberitahukannya kunjungan Baudelaire mengenai pengaduan itu. Setelah mereka pulang ke rumah, Olaf meminta maaf kepada anak-anak. Ia juga memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan mengambil bagian dalam teater Olaf yang baru, The Marvelous Marriage yang ditulis oleh Al Funcoot. Olaf akan berperan sebagai pengantin laki-laki, dan Violet akan menjadi pengantin wanita, dan Klaus dan Sunny akan duduk di barisan hadirin.
Anak-anak Baudelaire sedang berkebun di rumah Justice Strauss. Ketika Violet dan Sunny sedang berada di kebun, Klaus membaca buku undang-undang di perpustakaan. Klaus kemudian menyelundupkan buku atas undang-undang perkawinan dari perpustakaan dengannya kalau mereka pulang. Klaus tetap bangun semalaman dan membaca buku dengan harapan mempelajari bagaimana mereka bisa menggagalkan rencana Olaf untuk mendapat kekayaan mereka. Klaus mengetahui bahwa dua orang bisa menikah jika mereka menandatangani dokumen negara sebagai bagian sumpah perkawinan mereka di hadapan seorang hakim hukum. Olaf bermaksud menikahi Violet selama sandiwara, untuk mendapat kontrol kekayaan. Namun kalau Klaus menuduh Olaf mengenai hal ini, Olaf hanya tertawa. Setelahnya Violet dan Klaus mengetahui bahwa Olaf menahan Sunny sebagai tawanan, di sangkar burung yang digantung di atap rumahnya.
Count Olaf mengatakan kepada Violet dan Klaus bahawa Sunny telah disekap saat mereka sedang tidur. Dia memperingatkan jika Violet dan Klaus tidak bekerja sama selama sandiwara, kurungan akan dilepaskan yang akan membuat Sunny tewas seketika. Malam itu, Violet menciptakan sehelai sangkutan dan berusaha untuk mencapai puncak menara. Namun, sayang recana mereka gagal.
Sandiwara dilakukan, lalu Olaf menghentikan sandiwara dan menyatakan bahwa dia dan Violet sekarang sudah resmi sebagai suami istri. Hakim Strauss menjelaskan bahwa Violet tidak bisa menikah karena Violet masih dibawah umur. Namun, Olaf berkelit dan berkata bahwa dia bisa dinikahi dengan izin orang-tua atau walinya. Sebagai walinya, dia sudah memberi izinnya. Sunny dikembalikan kepada mereka. Namun, pengakuan Violet memupuskan harapan Olaf. Violet mengaku bahwa dia menulis dengan tangan kanan. Namun, ketika ia menandatangani dokumen, Violet menuliskannya dengan tangan kiri. Hakim Strauss menyatakan perkawinan ini cacat.
Olaf tertangkap basah dan hendak dibawa ke penjara. Namun, Olaf berhasil kabur. Seseorang di antara anggota teater memadamkan lampu. Sesaat sebelum Olaf dan rombongan teaternya pergi, Olaf berbisik kepada Violet bahwa dia selalu akan mengejar mereka. Dan ketika dia mendapat kontrol kekayaan anak-anak Baudelaire, dia akan membunuh mereka dengan tangannya sendiri. Justice Strauss bersedia menjadi wali atas kepengurusan anak-anak Baudelaire. Namun Mr Poe menolak. mr. Poe berargumen bahwa dalam wasiat orang tua Baudelaire anak-anak Baudelaire harus dirawat oleh salah seorang di antara kerabat yang masih ada. Mereka kemudaian memasuki mobil Mr Poe dan pergi dalam kegelapan malam. Hakim Strauss hanya dapat mengucapkan selamat jalan kepada anak-anak Baudelaire.