Pangeran dari Timur

Novel karya Iksaka Banu and Kurnia Effendi
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.


Pangeran dari Timur adalah judul novel karya kolaborasi antara Iksaka Banu dan Kurnia Effendi yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2020. Novel setebal 604 halaman dengan nomor ISBN 978-602-291-675-8 ini merupakan fiksi sejarah yang banyak menceritakan tentang kehidupan pelukis Raden Saleh. Pangeran dari Timur ditulis selama dua puluh tahun, sejak 1999 hingga 2019, setelah melalui proses riset oleh keduanya di beberapa negara.[1][2]

Pangeran dari Timur
PengarangIksaka Banu
Kurnia Effendi
Ilustrator-
BahasaIndonesia Indonesia
GenreFiksi sejarah
PenerbitBentang Pustaka
Tanggal terbit
Cetakan: I, Februari 2020
Halaman604
ISBNISBN 978-602-291-675-8

Sinopsis

Raden Saleh masih terlalu muda ketika dipisahkan dari keluarganya di Terbaya, Semarang, menjelang berakhirnya Perang Jawa. Kejeniusan dan tangan dinginnya dalam mengayunkan kuas tercium oleh para pejabat kolonial sehingga dia dikirim ribuan mil jauhnya menuju Belanda, sebuah negeri yang selama ini hanya didengarnya lewat cerita para kaum terpelajar Jawa. Terbukti dia mampu melukis bukan hanya sejarah dirinya yang gemerlap, melainkan juga wajah dan peristiwa zaman Romantis di Eropa. Bertahun hidup di tanah seberang, sang Pangeran justru merasa asing di tanah kelahirannya. Namun, tetap saja panggilan darah sebagai bangsa Jawa tidak dapat disembunyikannya di atas kanvas. Ditambah kegetiran yang menghiasi masa tua, karya dan hidup Raden Saleh berhasil menciptakan perdebatan sengit di kalangan kaum pemaham seni di masa pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia, satu abad berikutnya.

Syamsudin, seorang arsitek awal abad ke-20, menguasai pengetahuan seni yang berkembang pada masanya. Dia berhasil menularkan minatnya terhadap lukisan Raden Saleh kepada Ratna Juwita, gadis pujaannya. Di sisi yang berbeda, Syafei, dengan gairah pemberontaknya, menempuh jalan keras menuju cita-cita sebagai bangsa merdeka. Mereka melengkapi sejarah berdirinya sebuah negeri, dengan hasrat, ambisi, dan gelora masing-masing. Dan, di tengah kekalutan panjang sosial politik sebuah bangsa yang sedang memperjuangkan nasibnya, kisah cinta selalu memberikan nyala api: hangat dan berbahaya.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Pangeran dari Timur Bentang Pustaka. Diakses 26 Juli 2020
  2. ^ Pangeran dari Timur Ditulis Selama 20 Tahun Bentang Pustaka. Diakses 26 Juli 2020