Ruud Gullit Sagaf Yunus

Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Ruud Gullit Sagaf Yunus (lahir 9 Desember 1992)[1] adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang saat ini bermain untuk PSIS Semarang.

Ruud Gullit
Informasi pribadi
Nama lengkap Ruud Gullit Sagaf Yunus
Tanggal lahir 9 Desember 1992 (umur 31)
Tempat lahir Ternate, Indonesia
Posisi bermain Gelandang
Informasi klub
Klub saat ini PSIS Semarang
Nomor 37
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2013-2014 Martapura FC
2014-2015 PSMS Medan
2015 Martapura FC
2016-2017 PS Kutai Timur
2017- PSIS Semarang 10 (1)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Karier

Martapura FC

Ruud Gullit memulai karier profesional pada 2013 ketika memperkuat Martapura FC di Divisi Satu Liga Indonesia hingga berhasil membawa tim asal Kalimantan Selatan itu promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia.[2] Setelah sempat membela PSMS Medan di musim 2014, ia kembali bermain bersama skuat Martapura FC di musim 2015.[3]

PSIS Semarang

Debut Gullit di kompetisi bersama Mahesa Jenar ketika dia tampil sebagai starter di laga tandang PSIS versus PSIR Rembang pada 11 Mei 2017.[4] Bersama PSIS Semarang, Gullit merasakan kesuksesan meraih predikat Juara Ketiga Liga 2 Indonesia setelah mengalahkan mantan klubnya, Martapura FC dengan skor 6-4. Tak lama setelah itu kontraknya-pun diperpanjang PSIS Semarang.

Kehidupan pribadi

Ayah Gullit mengidolakan Ruud Gullit hingga akhirnya ayahnya memilih nama Ruud Gullit sebagai doa agar kelak anaknya bisa sehebat Ruud Gullit di dunia sepak bola, terang Gullit kepada Jawa Pos Radar Semarang. Gullit juga satu-satunya di keluarga yang meniti karier sebagai pemain sepak bola. Dua kakak laki-laki Gullit diberi nama ’standar’ oleh sang ayah, yakni Zulkifli dan Muhammad Irfan. Menurut Gullit, Awalnya memang jadi beban, karena namanya selalu menarik perhatian orang. Namun lama - kelamaan Gullit menyadari bahwa nama tersebut merupakan doa ayah ketika ia tampil di lapangan.[2]

Tipikal Bermain

Menurut coach Subangkit, Ruud Gullit punya peran sebagai breaker serta bisa jadi alternatif saat para gelandang bertahan seperti Ahmad Agung maupun Saddam Sudarma absen.[5]

Referensi