Permaisuri Mu Sheli

Permaisuri Mu Sheli (穆舍利), aslinya bernama Mu Yeli (穆邪利), nama kecil Huanghua (黃花), merupakan seorang permaisuri dari Dinasti Qi Utara, Cina. Ia adalah permaisuri Gao Wei yang terakhir.

Latar belakang

sunting

Ibu Mu Sheli Mu Qingxiao (穆輕霄) mulanya adalah seorang pelayan di rumah tangga pejabat Mu Zilun (穆子倫) dan kemudian menyandang nama keluarganya. Kemudian untuk alasan yang tidak diketahui, ia menjadi pelayan pejabat Song Qindao (宋欽道), di mana ia hamil dan melahirkan Mu Sheli. (Ayah Mu Sheli tidak diketahui dengan pasti, beberapa orang percaya bahwa Song Qindao adalah ayahnya.) Istri Song cemburu padanya dan mentato karakter Song di wajahnya. Setelah Song terbunuh di dalam pertikaian kekuasaan pada tahun 560 antara perdana menteri yang bernama Yang Yin (dengan siapa Song bekerja sama) dan paman Kaisar Fei Gao Yan Pangeran Changshan (kemudian Kaisar Xiaozhao), Mu Sheli menjadi pelayan di dalam istana. Pada masa pemerintahan Gao Wei, ia menjadi pelayan istri pertamanya Permaisuri Hulü. Ia berhubungan intim dengan Gao Wei dan menjadi wanita kesayangannya. Inang Gao Wei Lu Lingxuan, dengan upaya untuk meningkatkan kekuasaannya, menawarkan untuk menjadi ibu angkat Mu Sheli, dan membuat Gao Wei secara resmi menjadikan Mu Sheli sebagai selir kerajaan. Nyonya Lu juga membuat putranya Luo Tipo mengganti nama keluarganya menjadi Mu.

Sebagai selir kerajaan

sunting

Pada tahun 570, Selir Mu melahirkan seorang putra, yang merupakan putra pertama Gao Wei yang diberi nama Gao Heng. Nyonya Lu berencana untuk menjadikan Gao Heng putra mahkota pada masa mendatang, tetapi khawatir Permaisuri Hulü akan menentangnya, jadi ia memberikan Gao Heng kepada Permaisuri Hulü untuk dibesarkan. Kemudian pada tahun itu, Gao Heng dijadikan putra mahkota.

Pada tahun 572, percaya akan fitnahan yang dilemparkan oleh seorang pejabat yang bernama Zu Ting bahwa ayah Permaisuri Hulü Hulü Guang akan memberontak, Gao Wei membunuh Hulü Guang dan klannya dan menggulingkan Permaisuri Hulü. Nyonya Lu ingin menjadikan Selir Mu permaisuri, tetapi pada saat itu, Gao Wei menyayangi sepupunya Selir Hu—keponakan Janda Permaisuri Hu, dan Janda Permaisuri Hu, yang berada di dalam tahanan rumah oleh Gao Wei pada tahun 571 setelah perselingkuhannya dengan seorang Biksu yang bernama Tanxian (曇獻) diiketahui—menginginkan Selir Hu sebagai permaisuri juga. Namun tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup, ia harus merayu dan memberikan berbagai hadiah kepada Nyonya Lu dan meminta bantuannya. Nyonya Lu yang melihat bahwa Gao Wei menyayangi Selir Hu pada saat itu, bergabung dengan Zu, mengusulkan untuk menjadikan Selir Hu permaisuri. Pada musim gugur tahun 572, Gao Wei menjadikan Selir Hu permaisuri.

Sebagai permaisuri

sunting

Nyonya Lu tidak putus asa di dalam harapannya untuk membuat Selir Mu permaisuri, menyatakan pada Gao Wei, "Bagaimana seorang putra selir menjadi putra mahkota dan seorang ibu menjadi pelayan?" Namun karena Gao Wei menyayangi Permaisuri Hu, ia tidak dapat memenuhi harapannya. Ia kemudian memakai para dukun untuk mengguna-guna Permaisuri Hu. Konon dalam waktu sebulan, Permaisuri Hu mulai menunjukkan gejala penyakit jiwa, kerap bergumam sendiri atau tertawa tanpa sebab. Gao Wei mulai takut dan tidak menyukainya. Pada musim dingin tahun 572, Nyonya Lu memakaikan Selir Mu pakaian permaisuri dan menaruhnya di dalam sebuah tenda, yang dikelilingi oleh perhiasan yang mewah, dan kemudian memberitahu Gao Wei, "Ijinkan hamba menunjukkan seorang wanita suci." Ketika Gao Wei melihat bahwa wanita itu adalah Selir Mu, Nyonya Lu mengatakan, "Untuk wanita secantik ini tidak menjadi seorang permaisuri, siapa lagi yang pantas?" Gao Wei setuju dengannya dan ia menunjuk Selir Mu "Permaisuri Kanan" dan menunjuk Permaisuri Hu sebagai "Permaisuri Kiri."

Sebagai permaisuri yang pensiun

sunting

Pada tahun 576, Zhou Utara melancarkan serangan utama di Qi Utara, dan pada musim semi tahun 577 mengancam ibu kota Qi Utara Yecheng. Dengan upaya untuk mengganti nasibnya, Gao Wei menyerahkan tahta kepada Gao Heng, mengambil gelar Taishang Huang (kaisar yang pensiun). Permaisuri Mu kemudian menyandang gelar Permaisuri yang Pensiun. (Sementara itu, saudara angkat Permaisuri Mu Mu Tipo menyerah kepada Zhou Utara, dan begitu mendengar kabar tersebut, ibu angkatnya Nyonya Lu bunuh diri.) Gao Wei segera mengabaikan Yecheng dan melarikan diri dengan Gao Heng, Janda Permaisuri Agung Hu, Permaisuri Mu yang pensiun, Selir Feng, selir-selir lainnya beserta anak-anak mereka. Namun ketika mereka melarikan diri ke Dinasti Chen, mereka ditangkap oleh pasukan Zhou Utara dan kembali ke Yecheng.

Setelah kehancuran Qi Utara

sunting

Kemudian Gao Wei dijadikan Adipati Wen oleh Kaisar Wu dari Zhou Utara, dan seluruh klannya dibawa ke ibu kota Zhou Utara Chang'an. Wilayah Qi Utara direbut oleh Zhou Utara. Kemudian pada tahun itu, Kaisar Wu, merasa terancam oleh keluarga Gao, memfitnah mereka merencanakan pemberontakan dengan Mu Tipo, dan mengeksekusi Gao Wei dan Gao Heng.

Namun Permaisuri Mu tidak dieksekusi dan juga ibu mertuanya Janda Permaisuri Hu. Janda Permaisuri Hu membuka sebuah rumah bordil, dengannya dan Permaisuri Mu bekerja sebagai pelacur. Tidak ada kisah selanjutnya mengenai yang tercatat di dalam sejarah mengenai Permaisuri Mu.

Keluarga Aisin Gioro
Didahului oleh:
Permaisuri Hu
Permaisuri Qi Utara
572 – 577
Dinasti berakhir
Permaisuri Cina (Utara/Sentral)
572 – 577
Diteruskan oleh:
Permaisuri Ashina dari Zhou Utara