Classmate PC, sebelumnya dikenal sebagai Eduwise, adalah sebuah laptop murah yang dikembangkan oleh Intel Corporation. Intel telah membulatkan tekadnya untuk berkompetisi dengan OLPC yang menggunakan prosesor buatan musuh bebuyutannya, AMD. Intel berusaha meyakinkan bahwa negara berkembang tidak lagi memerlukan sebuah komputer generik (komputer desktop), tetapi sebuah komputer portabel (laptop).[1][2]

Classmate PC
PembuatOEM
JenisLaptop mini
MediaMemori lepas NAND
Sistem operasiWindows XP Embedded
Linux
TenagaBaterai Li-ion 6 sel
CPUIntel Celeron Mobile 915GMS+ICH6-M
MemoriDDR2-SDRAM 256MB
TampilanLCD 7 inci
Resolusi 800x480
MasukanPapan ketik
Layar sentuh
KonektivitasEthernet 10/100M
WLAN 802.11b/g
Dimensi24,5 x 19,6 x 4,4

Kehadirannya di Indonesia

sunting

Walau sudah ditawarkan sejak 2005, tetapi tampaknya pemerintah Indonesia belum menyatakan minatnya dengan serius. Intel mencanangkan program World Ahead untuk berkontribusi dalam pendidikan di tingkat dasar dan menengah, mulai dari SD hingga SMA. Sebanyak 32.000 laptop akan didistribusikan secara gratis di kawasan Asia-Pasifik, termasuk 4.000 unit untuk Indonesia. Meskipun untuk saat ini hanya tersedia melalui program sumbangan, ada kemungkinan laptop ini akan dijual untuk umum. Kisaran ongkos pembuatan sebuah laptop adalah USD 300. Diperkirakan sampai akhir tahun 2007, ongkos pembuatan akan cenderung menurun menjadi hanya USD 200 saja.[3]

Sejarah

sunting

Karena proyek OLPC menggunakan prosesor Geode buatan AMD, maka Intel memutuskan untuk menciptakan Classmate PC yang mengusung prosesor Celeron sebagai kompetitornya. Prototipe laptop ini menggunakan layar LCD berukuran 7 inci.[4]

Classmate PC berbeda dengan OLPC. Classmate menyertakan modul TPM (Trusted Platform Module) dari Infineon Technologies[5] yang memungkinkan pemasangan sistem operasi Windows XP Embedded dari Microsoft. Di sinilah letak perbedaan tujuan kedua proyek besar itu. Proyek Classmate dimaksudkan untuk menyediakan teknologi paten tanpa kompromi yang dapat digunakan untuk memasuki lingkungan komputasi lebih tinggi (kebanyakan berbasis Windows, sedangkan OLPC bertujuan memperkenalkan anak-anak kepada sebuah lingkungan perangkat lunak open-source yang gratis dan bisa dimodifikasi sendiri sesuka hati mereka.[6][7]

Intel memgumumkan bahwa mereka sedang mendiskusikan nota kesepahaman dengan pemerintah Meksiko untuk menyuplai 300.000 laptop. Seakan tidak mau kalah, pemerintah Brasil juga sedang mempertimbangkan pembelian Classmate PC atau OLPC.[8] Pemerintah Brasil menegaskan bahwa mereka akan tetap menggunakan sistem operasi berbasis Linux, tidak peduli laptop apa yang akhirnya dipilih.[9] Intel juga sudah memastikan akan mengirim laptop ini dengan bundel sistem operasi Mandriva Linux.[10]

Penawaran harga

sunting

Pada awalnya Intel mengumumkan harga laptopnya berada dalam kisaran USD 400 (kira-kira Rp 3.600.000,00 apabila menggunakan kurs Rp 9.000,00/USD 1). Penawaran harga ini lebih mahal USD 250 daripada yang ditawarkan oleh OLPC XO. Dengan penawaran harga seperti itu, maka Intel diharapkan menyertakan bundel perangkat lunak pendidikan dalam paket penjualannya.

Generasi Kedua

sunting

Pada awal maret 2008, di ajang IDF Shanghai, Intel mengenalkan classmate PC generasi kedua. Laptop ini menggunakan prosesor intel Celeron M 900 Mhz, Memori 512 MB, Hardisk 30 GB, layar 9 inchi, dan kamera video built in. harga yg ditawarkan adalah $300-$500.[11]

Pengembangan Terkait

sunting

Teknologi

sunting

Perangkat keras

sunting

Spesifikasi perangkat keras per tanggal 28 September 2006 adalah sebagai berikut.

Sistem operasi

sunting

Intel Corporation mengumumkan bahwa laptopnya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi Linux maupun Windows XP Embedded. Prototipe Intel menggunakan versi dasar dari Windows XP Embedded.[12]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting

Berita terkait

sunting

Multimedia

sunting


Komputer pedesaan

Inisiatif: One Laptop Per Child | Classmate PC | Digital Textbook | Longmeng | OpenBook | PIC | Simputer | Tianhua GX-1C | VIA PC-1