Monumen Perdamaian Hiroshima

monumen di Jepang

Monumen Perdamaian Hiroshima atau dikenal sebagai Genbaku Dome (原爆ドーム) (Atomic Bomb Dome) adalah bangunan monumen yang terletak di pusat kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang. Monumen yang berupa sebagian gedung yang tersisa akibat ledakan bom atom merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1996. Monumen merupakan simbol harapan umat manusia untuk perdamaian dunia dan pemusnahan senjata nuklir.

Monumen Perdamaian Hiroshima (Genbaku Dome)
Situs Warisan Dunia UNESCO
KriteriaBudaya: vi
Nomor identifikasi775
Pengukuhan1996 (ke-18)

Lokasi

sunting
 
Pemandangan dari jembatan Aioi

Monumen Perdamaian Hiroshima terletak di dalam Taman Monumen Perdamaian Hiroshima yang terletak di sisi jembatan Aioi yang membentuk huruf T. Di sebelah selatan terdapat sungai Motoyasu, di sebelah utara terdapat jalur trem dalam kota Hiroden, stasiun trem bernama Genbaku Dome-mae dan stadion baseball yang merupakan homebase tim baseball Hiroshima Carp. Sekitar 200 meter di sebelah timur terdapat rumah sakit Shima-byōin yang merupakan hiposenter ledakan nuklir.

Sejarah

sunting

Bangunan bergaya Arsitektur Barok bercampur dengan detail ornamen bergaya gerakan seni Art Nouveau Wina (Vienna Secession). Perancang oleh arsitek dari Ceko yang bernama Jan Letzel. Bangunan berlantai 3 dengan sebagian gedung terdiri dari 5 lantai dan lantai bawah tanah.

Pembangunan selesai pada tanggal 5 April 1915 dan diresmikan sebagai Gedung Pameran Produk Industri Prefektur Hiroshima pada tanggal 5 Agustus tahun yang sama. Pada tahun 1921, nama gedung diganti menjadi Gedung Pameran Produk Perdagangan Prefektur Hiroshima. Pada tahun yang sama (1921), gedung menjadi tempat diselenggarakannya Festival Nasional Kue Tradisional dan Permen yang ke-4. Pada tahun 1933 nama gedung diganti lagi menjadi Gedung Promosi Industri Prefektur Hiroshima. Selain itu, gedung ini banyak dimanfaatkan untuk pameran benda-benda seni sehingga dianggap berjasa dalam memopulerkan kesenian di Hiroshima.

Sekitar tahun 1944, gedung tidak lagi digunakan sebagai tempat promosi produk Hiroshima, melainkan dijadikan gedung Kantor Pekerjaan Umum wilayah Chugoku dan Shikoku yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri dan kantor perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perkayuan dan kantor administrasi daerah.

Akibat ledakan

sunting
 
Genbaku Dome dari dekat

Pada tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08:15 pagi, bom atom yang bernama Little Boy meledak di udara pada ketinggian 580 meter, di atas lokasi yang terletak sekitar 200 meter sebelah tenggara gedung. Sekitar 30 pegawai dan orang yang berada di dalam gedung semua tewas seketika. Satu-satunya pegawai yang selamat adalah seorang penjaga malam yang pulang ke rumah dengan sepeda sekitar jam 08:00 pagi.

Pelestarian

sunting

Pada mulanya, pelestarian sisa-sisa gedung mengalami kesulitan karena ada dua pihak yang bertentangan. Pihak yang menginginkan pelestarian ingin menjadikan gedung sebagai simbol yang mengingatkan umat manusia akan kengerian bencana nuklir. Pihak yang menentang ingin sisa-sisa gedung segera dihancurkan karena terus mengingatkan orang pada tragedi perang.

Pada tahun 1966, sisa-sisa gedung diputuskan untuk dilestarikan selama-lamanya berdasarkan keputusan parlemen kota Hiroshima. Pekerjaan pemugaran dilakukan agar sisa-sisa gedung bisa bertahan dari berbagai macam keadaan cuaca. Pemerintah Jepang menetapkan sisa-sisa gedung sebagai situs bersejarah pada tahun 1995, sedangkan UNESCO menetapkan Monumen Perdamaian Hiroshima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tanggal 5 Desember 1996.

Pada tahun 2010 diselenggarakan pertemuan yang akan memutuskan kebijakan pelestarian Monumen Perdamaian Hiroshima. Pertemuan antara lain membicarakan kemungkinan pembuatan galeri dan pembangunan atap. Pada akhirnya pertemuan memutuskan cara pelestarian dengan membiarkan seperti apa adanya.

Masalah utama dalam pelestarian monumen adalah aksi coret-coret dan pembangunan gedung-gedung baru di sekitar monumen yang merusak pemandangan.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting