Taman Nasional Shiretoko

taman nasional di Jepang

Taman Nasional Shiretoko (知床国立公園, Shiretoko Kokuritsu Kōen), adalah taman nasional yang meliputi sebagian besar Semenanjung Shiretoko di ujung timur laut Pulau Hokkaido, Jepang. Kata "Shiretoko" berasal dari bahasa Ainu, sir etok yang berarti akhir dari bumi.

Shiretoko
Situs Warisan Dunia UNESCO
KriteriaAlam: ix,x
Nomor identifikasi1193
Pengukuhan2005 (ke-29)

Taman nasional ini merupakan salah satu daerah yang paling terpencil di Jepang. Sebagian besar tempat di Semenanjung Shiretoko hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau dengan perahu. Taman Nasional ini terkenal sebagai habitat beruang cokelat, dan dari sini dapat dilihat pemandangan Pulau Kunashiri yang disengketakan oleh Jepang dan Rusia. Taman Nasional ini memiliki sumber air panas, dan air terjun yang disebut Air Terjun Kamuiwakka (カムイワッカの滝, Kamuiwakka-no-taki). Kamui wakka berarti "air para dewa" dalam bahasa Ainu.

Hutan di taman nasional ini termasuk hutan iklim sedang. Spesies pohon yang utama, di antaranya cemara sakhalin (Abies sachalinensis), erman birch (Betula ermanii) dan ek mongolia (Quercus Mongolica). Di luar batas hutan dapat ditemui hutan pinus siberian dwarf (Pinus pumila) yang lebat dan sukar ditembus.

Pada tahun 2005, UNESCO memasukkan Taman Nasional Shiretoko sebagai Situs Warisan Dunia.

Tempat ini memberikan sebuah contoh luar biasa tentang interaksi ekosistem laut dan darat serta produktivitas ekosistem yang luar biasa. Tempat ini sangat dipengaruhi oleh pembentukan es laut musiman di lintang terendah di belahan bumi utara, dan merupakan tempat penting bagi sejumlah spesies laut dan darat. Beberapa dari spesies-spesis tersebut terancam punah dan endemik, seperti burung hantu, ikan Blackiston dan tanaman Viola kitamiana. Taman Nasional ini secara global penting bagi burung laut terancam dan burung migran, sejumlah spesies salmonid, dan untuk mamalia laut termasuk singa laut dan beberapa spesies cetacea.

Spesies

sunting

Spesies yang tercantum di bawah ini merupakan spesies yang tercatat di IUCN dan tumbuhan yang ditemukan di taman nasional ini.[1]

  • Abies sachalinensis / Sakhalin fir
  • Acer mono / Painted maple
  • Anas formosa / Baikal teal
  • Cercidiphyllum japonicum / Katsura tree
  • Cervus nippon / rusa sika
  • Dryocopus martius / Black woodpecker
  • Emberiza sulphurata / Yellow bunting
  • Eptesicus nilssonii / Northern bat
  • Gorsachius goisagi / Japanese night heron
  • Grus japonensis / Bangau mahkota merah
  • Haliaeetus albicilla / White-tailed eagle
  • Haliaeetus pelagicus / Steller's sea eagle
  • Ketupa blakistoni / Blakiston's fish owl
  • Myotis ikonnikovi / Ikonnikov's bat
  • Phalacrocorax capillatus / kormoran jepang
  • Picea glehnii / Sakhalin spruce
  • Picea jezoensis / Yeso spruce
  • Pinus pumila / Stone pine
  • Quercus mongolica / ek jepang
  • Tilia japonica / Japanese linden
  • Viola kitamiana / (spesies violet)
  • Vulpes vulpes / Rubah merah

Tempat wisata

sunting

Ada begitu banyak ragam satwa seperti rusa, beruang, rubah, anjing laut, elang, salmon, dan ikan paus yang mengambil bagian dalam rantai kehidupan di tempat ini, meskipun wilayah ini tidak terlampau luas. Sisi semenanjung yang masih liar hanya dapat diamati dengan mendatangi sendiri daerah tersebut. Wisatawan biasanya mengikuti tur jelajah dari Utoro dan Rausu, sehingga perbedaan medan dapat dilihat jelas. Sisi selatan yang lebih tenang menampilkan pantai berpasir, berbeda dari sisi utara yang memiliki pemandangan tebing curam dan terjal, namun indah. Pemandangan unik lainnya di Shiretoko adalah banyaknya sumber air panas dan danau yang menghilang ke laut saat air pasang.

Referensi

sunting
  1. ^ "Shiretoko". UNESCO. Diakses tanggal 2012-02-28. 

Pranala luar

sunting