Arsitektur Romawi Timur
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Arsitektur Romawi Timur adalah gaya arsitektur yang umum digunakan pada zaman Kekaisaran Romawi Timur (juga dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium). Terminologi ini digunakan oleh para sejarawan modern untuk mengklasifikasikan Kekaisaran Romawi abad pertengahan sedemikian karena perkembangannya sebagai suatu entitas budaya dan seni yang berpusat di ibu kota baru Konstantinopel, berbeda dengan kota Roma dan sekitarnya. Kekaisaran Romawi Timur bertahan lebih dari satu milenium, secara dramatis mempengaruhi arsitektur abad pertengahan di seluruh Eropa dan Timur Dekat, serta menjadi asal mula tradisi arsitektur Utsmaniyah dan Renaisans setelah keruntuhan kekaisaran tersebut.
Gambaran dari monumen yang masih terlestarikan
suntingArsitektur Romawi Timur awal dibangun sebagai suatu cara untuk mengenang arsitektur Romawi bersatu. Perubahan teritorial dan politik, kemajuan teknologi, serta perubahan gaya menandakan adanya suatu gaya berbeda yang secara bertahap menghasilkan denah lantai berupa salib Yunani dalam arsitektur gereja.[1]
Galeri
sunting-
Hagia Sophia, Thessaloniki (abad ke-8)
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Byzantine Art". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
Bacaan lanjutan
sunting- Fletcher, Banister; Cruickshank, Dan, Sir Banister Fletcher's a History of Architecture, Architectural Press, 20th edition, 1996 (first published 1896). ISBN 0-7506-2267-9. Cf. Part Two, Chapter 11.
- Mango, Cyril, Byzantine Architecture (London, 1985; Electa, Rizzoli).
- Ousterhout, Robert; Master Builders of Byzantium, Princeton University Press, 1999. ISBN 0-691-00535-4.