Bayam duri

spesies tumbuhan

Bayam duri (Amaranthus spinosus) adalah spesies tanaman berbunga dari genus amaranthus termasuk ke dalam suku Amaranthaceae.[1] Nama lain dari tumbuhan ini yaitu bayam kerui (Lampung); senggang cucuk (Sunda); bayam eri, bayam raja, bayam roda, bayam cikron (Jawa); tarnyak duri, tarnyak lakek (Madura); bayam kikihan, bayam siap, kerug pasih (Bali); kedawa mawau, karawa rap-rap, karawa in asu, karowa kawayo (Minahasa); sinau katinting (Makassar); podo maduri (Bugis); maijanga, ma hohoru (Halmahera Utara); baya (Ternate); loda (Tidore).[2][3]

Bayam duri
Duri dari bayam duri
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Genus: Amaranthus
Spesies:
A. spinosus
Nama binomial
Amaranthus spinosus

Manfaat

sunting

Kandungan pada Bayam Duri ini terdapat Amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin. Bayam duri, terkadang dianggap sebelah mata. Dibandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini jarang disentuh.[2]

Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri, bisul, keputihan, gangguan pernafasan, bronkitis, serta mperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Tumbuhan Bayam duri secara empiris digunakan untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya eksim, disentri dan diare. Aktivitas antibakteri dari daun bayam duri ini masih belum banyak diteliti.[4] Tanaman ini juga mempunyai sifat masuk meridien jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (antipiretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat.[2][5]

Secara historis, tanaman ini telah digunakan untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit, mengobati luka, dan obat malaria.[6]

Ekologi

sunting

Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut.Tingginya dapat mencapai 1 meter.Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya yang bulat, kecil dan hitam. Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25–35 derajat Celcius.[2]

Morfologi

sunting

Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini.[2]

Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm. Bijinya berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8–1 mm.[2]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Amaranthus spinosus L". www.gbif.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-05. 
  2. ^ a b c d e f "bulelengkab.go.id". BAYAM DURI Amaranthus spinosus L. 16 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-05. Diakses tanggal 2019-09-05. 
  3. ^ Aji, Waryana (2016-10-18). "Khasiat Dan Manfaat Bayam Duri Untuk Kesehatan Dan Pengobatan". Kabartani (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-05. Diakses tanggal 2019-09-05. 
  4. ^ Firmansyah, Firmansyah; Tjitraresmi, Ami; Hadisoebroto, SULISTIYANINGSIH Tiyaningsih (2016-08-11). "Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi Agar". Farmaka. 14 (1): 93–102. doi:10.24198/jf.v14i1.8731. ISSN 2089-9157. 
  5. ^ Unknown. "klasifikasi dan deskripsi Amaranthus spinosus L". ScienceAndri. Diakses tanggal 2019-09-05. 
  6. ^ Paswan, Shravan Kumar; Verma, Pritt; Mohapatra, Lucy; Rao, Chandana Venkateswara; Srivastava, Sajal; Kumar, Sachin (2023-01-01). "Assessment of wound healing activity and safety profile of Amaranthus spinosus extract using incision wound healing model". Current Research in Biotechnology. 6: 100151. doi:10.1016/j.crbiot.2023.100151. ISSN 2590-2628.