Cabinda (kota)
Cabinda (Kongo: Tsiowa ) adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Cabinda, sebuah eksklave dari Angola. Kedaulatan Angola atas Cabinda dipersengketakan oleh sekesionis Republik Cabinda. Kota Cabinda memiliki jumlah populasi sejumlah 550,000 jiwa[2] dan munisipalitasnya memiliki populasi sebesar 624,646 jiwa menurut sensus tahun 2014. Penduduk kota ini dikenal dengan sebutan Cabindas atau Fiotes. Cabinda, karena jaraknya yang dekat dengan lokasi cadangan minyak, merupakan salah satu pelabuhan minyak utama Angola.[3][4]
Cabinda
Chioua | |
---|---|
Munisipalitas dan kota | |
Koordinat: 5°33′36″S 12°11′24″E / 5.56000°S 12.19000°E | |
Negara | Angola |
Divisi administrasi | Cabinda |
Ditemukan | 1883 |
Status kota | 1956 |
Luas | |
• Total | 2.273 km2 (878 sq mi) |
Ketinggian | 24 m (79 ft) |
Populasi (mid 2020)[1] | |
• Total | 739.182 |
• Kepadatan | 330/km2 (840/sq mi) |
Iklim | Aw |
Sejarah
suntingKota ini didirikan oleh Portugis pada tahun 1883 setelah penandatanganan Traktat Simulambuco, bersamaan dengan Konferensi Berlin. Cabinda adalah titik pemberangkatan budak menuju ke Brasil.
Terdapat cadangan minyak lepas pantai yang cukup besar di dekat kota ini.
Geografi
suntingCabinda terletak di tepi Samudra Atlantik di selatan Provinsi Cabinda, dan berada di tepi kanan Sungai Bele. Jaraknya 56 kilometer (35 mi) utara kota Moanda (DR Kongo), 70 kilometer (43 mi) utara muara Sungai Kongo dan 137 kilometer (85 mi) selatan kota Pointe-Noire (Rep. Kongo).
Distrik
suntingKota Cabinda dibagi menjadi tiga distrik, atau comuna:
- Cabinda, pusat kota, dengan 88,6% populasi kota
- Malembo, dengan 3,1% populasi kota
- Tando-Zinze, dengan 8,3% populasi kota
Pendidikan
suntingCabinda adalah rumah bagi dua institusi pendidikan tinggi negeri, yaitu Universitas 11 de Novembro dan Institut Ilmu Pendidikan Tinggi Cabinda. Selain itu, di kota ini terdapat kampus Universitas Lusíada dan Universitas Swasta Angola.
Budaya
suntingPenduduk kota ini memiliki budaya yang khas dari cara berpakaian dan makan hingga ritual tradisional, terutama Chicumbe dan upacara Bakamas do Tchizo,[5] sebuah ritual tradisional yang memungkinkan interaksi antara makhluk hidup dan roh gaib para dewa dan leluhur, sehingga memastikan keharmonisan antara yang mati dan yang hidup.
Bahasa
suntingIbinda, bagian dari bahasa Bantu, adalah bahasa utama kota dan provinsi Cabinda. Portugis, bahasa resmi Angola, juga dituturkan walau hanya dalam peran administratif. Karena Cabinda dijajah relatif lebih lambat (akhir abad kesembilan belas) oleh Portugal dibandingkan dengan sebagian besar Angola, bahasa Portugis tidak digunakan secara luas, meskipun jumlah penutur bahasa Portugis berkembang pesat.
Orang terkenal
sunting- Eduardo Camavinga (lahir 2002), pemain sepak bola Prancis
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ "Angola: Administrative Division (Provinces and Municipalities) - Population Statistics, Charts and Map". Citypopulation.de. Diakses tanggal 2021-04-15. Population of provinces and municipalities in Angola
- ^ Citypopulation.de Population of the major cities in Angola
- ^ "Cabinda". Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica Inc. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-08. Diakses tanggal 2014-06-21.
- ^ "Cabinda" (dalam bahasa Portugis). Luanda, Angola: Info-Angola. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-25. Diakses tanggal 2014-05-21.
- ^ "Cidade de Cabinda comemora 52 anos" [Cabinda city celebrates 52 years] (dalam bahasa Portugis). Governo da Província de Cabinda. Diakses tanggal 2019-03-19.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
sunting- Profile of Cabinda Municipality (Portugis)
- Media tentang Cabinda (city) di Wikimedia Commons