Demonstrasi Hamburg 2013-2014
Demonstrasi Hamburg 2013-2014 adalah serangkaian demonstrasi besar di Hamburg, Jerman, pada Desember 2013 hingga Januari 2014.
Riwayat
suntingPada akhir Desember 2013, terjadi demonstrasi besar di Hamburg dengan sejumlah agenda: mendukung para pengungsi agar tetap berada di kota, memprotes keputusan untuk mengusir penghuni liar dari gedung Rote Flora, dan memprotes penghancuran blok apartemen bobrok yang sehari-hari disebut "rumah Esso" (karena di depannya terdapat pompa bensin Esso). Agenda tambahan lainnya adalah untuk menuntut pengurangan konsumerisme dan penyediaan ruang publik yang lebih banyak.[1] Fokus utama demonstrasi yang diikuti dengan kerusuhan ini adalah proses pengusiran Rote Flora, sebuah gedung teater yang menjadi "pusat budaya anarkis" yang dihuni oleh penghuni liar sekitar tahun 1989 hingga 2014.[2]
Lebih dari 7.000 demonstran bentrok dengan polisi pada 21 Desember, banyak orang yang terluka, termasuk puluhan polisi (korban diperkirakan berjumlah sekitar 500 demonstran dan 120 polisi),[3] beberapa bangunan termasuk kantor Partai Sosial Demokrat lokal dirusak.[4] Akhir pekan berikutnya, polisi di stasiun Davidwache, Reeperbahn diserang dengan batu dan botol sehingga mengakibatkan tiga orang terluka, salah satunya mengalami patah rahang.[2][5][6] Kerusuhan ini disebut sebagai yang terburuk di Jerman selama bertahun-tahun,[5] ditulis dalam koran Frankfurter Allgemeine Zeitung "mengingatkan akan perang saudara".[6]
Referensi
sunting- ^ "Hamburg police brace for protest weekend", The Local, 20 December 2013.
- ^ a b "Toilet brush becomes an unlikely protest symbol in Hamburg demonstrations", The Journal, 9 January 2014.
- ^ "Hunderte Verletzte bei Rote-Flora-Demo", Norddeutscher Rundfunk, 23 December 2013
- ^ "Dozens of police injured as eviction protest turns violent in Hamburg", RT, 22 December 2013, updated 24 December 2013.
- ^ a b "US travel warning for Hamburg after police crackdown", BBC News, 8 January 2014.
- ^ a b Philip Oltermann, "War of words in liberal Hamburg after protesters clash with police", The Guardian, 10 January 2014.