Doktrin Johnson diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Lyndon B. Johnson pasca intervensi Amerika Serikat di Republik Dominika tahun 1965. Doktrin tersebut menyatakan bahwa revolusi dalam negeri di Belahan Barat tidak lagi menjadi masalah dalam negeri apabila "tujuan akhirnya adalah mendirikan kediktatoran Komunis". Doktrin ini adalah kelanjutan dari Doktrin Eisenhower dan Kennedy.

Dalam praktiknya, Doktrin Johnson digunakan sebagai alasan menentang gerakan demokrasi di Amerika Latin dan mendukung kediktatoran militer sayap kanan.

Lihat pula

sunting

Bacaan lanjutan

sunting
  • Meiertöns, Heiko (2010): The Doctrines of US Security Policy - An Evaluation under International Law, Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-76648-7.

Templat:Lyndon B. Johnson