Enrico Fermi
Enrico Fermi (29 September 1901 – 28 November 1954) adalah seorang fisikawan Italia-Amerika yang paling diingat untuk karyanya dalam peluruhan beta, pengembangan reaktor nuklir pertama, dan pengembangan teori kuantum.[1] Ia memenangi Hadiah Nobel dalam bidang fisika 1938.[1] Enrico Fermi merupakan orang yang cukup penting pada abad ke-20 apabila ditilik dari pelbagai sebab dan jurusan.[1]
Kehidupan dan Karier
suntingIa mengawali karier pendidikannya dengan mempelajari tata bahasa, namun di saat itu juga bakatnya terhadap matematika dan fisika mulai dipertimbangkan olehnya dan keluarganya.[2] Sehingga, pada tahun 1918 ia memutuskan untuk menempuh pendidikan di Universita Pisa dan menghabiskan waktu empat tahun untuk lulus dengan baik dan pada tahun 1922 memperoleh gelar doktoral di bidang Fisika di sana.[2] Selanjutnya, ia sempat melanjutkan pendidikan sebentar di Jerman dan Belanda hingga pada tahun 1924 ia kembali ke Italia untuk mengajar Matematika dan Fisika di Universitas Florence.[1][3] Pada tahun 1938, ia memperoleh gelar profesor dari Universitas Roma, kemudian mendapat posisi mengajar di bidang Fisika Universitas Colombia, dan ia pun memperoleh posisi kembali Institusi Pembelajaran Nuklir di Universitas Chicago, posisi yang ia pegang hingga karier dan kehidupannya berakhir.[4] Dia pun pernah dianugerahi Nobel Prize in Physics pada tahun 1938 untuk karyanya mengenai induced radioactivity.[5] Fermi secara familiar dianggap sebagai salah satu ilmuwan terkemuka dari abad ke-20, yang sangat berhasil dalam teori dan eksperimennya.[5] Bersama dengan Robert Oppenheimer, Fermi sering disebut sebagai The Father of the Atomic Bomb.[5] Di samping beberapa penghargaan yang Fermi peroleh, beberapa institusi seperti Fermi National Accelerator Laboratory dan Enrico Fermi Nuclear Generating Station, menggunakan nama Fermi sebagai nama institusinya.[5]
Penemuan Fermi
suntingEnrico Fermi merupakan tokoh yang amat penting dalam kaitan pembuatan bom atom, kendati beberapa orang lain memegang peranan yang sama pentingnya dalam pekerjaan itu.[1] Akan tetapi, arti penting bagi Fermi bermula dalam peranan utamanya dalam hal penemuan reaktor atom.[1] Dia memberikan sumbangan teori yang menentukan, dan dia mengawasi perancangannya dan sekaligus pembangunan reaktor pertamanya.[1] Sejak tahun 1945, tidak ada bom atom yang dipergunakan dalam peperangan, tetapi sejumlah besar reaktor nuklir dibangun untuk pembangkit bagi tujuan-tujuan perdamaian.[1] Reaktor-reaktor tampaknya akan memiliki arti yang lebih penting yang dapat digunakan untuk memprodusir radio isotop yang digunakan di bidang kedokteran dan penyelidikan ilmiah.[1] Ada ketakutan bahwa reaktor nuklir dapat menjadi bencana besar bagi kemanusiaan, tetapi tidak ada yang menganggap bahwa penemuan itu barang yang tidak berarti.[1] Bagi orang-orang di zamanya, entah untuk mencapai kebaikan atau keburukan, hasil penemuan Fermi akan memiliki pengaruh yang cukup luas dalam kehidupan kedepannya.[1]