Flu kuda (bahasa Inggris: equine influenza) adalah penyakit yang disebabkan oleh galur virus influenza A yang menyerang kuda. Flu kuda tersebar di seluruh dunia, yang disebabkan oleh dua galur utama virus: equine-1 (H7N7) dan equine-2 (H3N8).[1] Namun, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) saat ini menganggap galur H7N7 kemungkinan besar punah karena galur ini tidak diisolasi lagi selama lebih dari 20 tahun.[2] Galur H3N8 yang beredar secara dominan di dunia internasional merupakan virus subgaris keturunan Florida dari garis keturunan Amerika, dengan klad 1 yang mendominasi Amerika dan klad 2 di Eropa.[2][3][4] Penyakit ini memiliki tingkat infeksi hampir 100% pada populasi kuda yang tidak divaksinasi tanpa paparan virus sebelumnya.

Flu kuda
Seekor kuda
Informasi umum
SpesialisasiKedokteran hewan
PenderitaKuda
PenyebabVirus influenza A
Aspek klinis
Gejala dan tandaDemam, keluarnya cairan dari hidung, batuk kering, depresi, kehilangan nafsu makan, dan lemas
Tata laksana
PencegahanVaksinasi
PerawatanIstirahat, terapi suportif
PengobatanBelum diketahui

Meskipun secara historis flu kuda tidak memengaruhi manusia secara langsung, sejumlah wabah flu kuda pada masa lalu berdampak besar karena tingginya ketergantungan ekonomi pada kuda sebagai sarana komunikasi (pengiriman pos), militer (kavaleri), dan transportasi umum. Namun, pada zaman modern ini, flu kuda berimbas paling besar pada industri pacuan kuda.

Tanda klinis

sunting

Flu kuda memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi pada populasi dan memiliki masa inkubasi yang relatif singkat, yaitu satu hingga tiga hari.[5] Tanda-tanda klinis flu kuda di antaranya demam (hingga 106 °F [41 °C]), keluarnya cairan dari hidung, batuk kering, depresi, kehilangan nafsu makan, dan lemas.[5] Adanya infeksi sekunder dapat mengakibatkan pneumonia.[6] Kuda yang terkena bentuk penyakit ringan akan pulih dalam 2 hingga 3 minggu; namun, mungkin diperlukan waktu hingga 6 bulan untuk pemulihan kuda yang terkena bentuk penyakit berat.[5] Kuda yang kebal mungkin tidak menunjukkan tanda klinis tetapi tetap akan menularkan virus.[1]

Laporan tahun 1872 tentang flu kuda menggambarkan penyakit ini sebagai:

""Demam spesifik epizootik dengan tipe yang sangat melemahkan, dengan peradangan pada selaput lendir pernapasan, dan lebih jarang pada organ lain, memiliki durasi rata-rata sepuluh hingga lima belas hari, dan tidak memberikan kekebalan dari serangan kedua pada epizootik berikutnya."

— James Law, Laporan Komisaris Pertanian tahun 1872 [7]

Penyebab

sunting

Flu kuda disebabkan oleh beberapa galur virus influenza A yang endemik pada kuda. Virus-virus penyebab flu kuda pertama kali diisolasi pada tahun 1956. Virus equine-1 memengaruhi otot jantung, sedangkan virus equine-2 jauh lebih parah dan bersifat sistemik.[8] Virus-virus tersebut disebarkan oleh kuda yang terinfeksi dan batuk, serta melalui peralatan kandang yang terkontaminasi. Virus influenza menimbulkan tanda klinis dengan bereplikasi di dalam sel epitel pernapasan sehingga mengakibatkan kerusakan epitel dan silia trakea dan bronkus.[5]

Pengobatan

sunting

Saat seekor kuda tertular virus flu kuda, istirahat dan perawatan suportif dilakukan agar tidak terjadi komplikasi. Dokter hewan merekomendasikan agar kuda beristirahat setidaknya selama satu minggu setiap kali kuda mengalami demam yang berlanjut, dengan masa istirahat paling kurang tiga hari. Periode ini memungkinkan jaringan mukosilia yang rusak untuk beregenerasi. Obat antiinflamasi nonsteroid diberikan jika demam mencapai lebih dari 104 °F (40 °C). Jika terjadi komplikasi, seperti timbulnya pneumonia, atau jika demam berlangsung lebih dari 3 sampai 4 hari, antibiotik sering kali diberikan.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Equine Influenza". American Association of Equine Practitioners. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Maret 2016. Diakses tanggal 12 April 2016. 
  2. ^ a b Paillot, Romain (2014). "A Systematic Review of Recent Advances in Equine Influenza Vaccination". Vaccines. 2 (4): 797–831. doi:10.3390/vaccines2040797. PMC 4494246 . PMID 26344892. 
  3. ^ Elton, D.; Cullinane, A. (2013). "Equine influenza: Antigenic drift and implications for vaccines: Flu vaccine: virologist's view". Equine Veterinary Journal. 45 (6): 768–769. doi:10.1111/evj.12148. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-22. Diakses tanggal 2021-05-03. 
  4. ^ Slater, J.; Borchers, K.; Chambers, T.; Cullinane, A.; Duggan, V.; Elton, D.; Legrand, L.; Paillot, R.; Fortier, G. (2014). "Report of the International Equine Influenza Roundtable Expert Meeting at L e T ouquet, N ormandy, F ebruary 2013". Equine Veterinary Journal. 46 (6): 645–650. doi:10.1111/evj.12302. ISSN 0425-1644. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-22. Diakses tanggal 2021-05-03. 
  5. ^ a b c d e "Equine Influenza". Merck Veterinary Manual. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-05. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  6. ^ "Flu Virus in Horses". Pet MD. 15 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 4 Desember 2016. 
  7. ^ US Department of Agriculture (1874). Report of the Commissioner of Agriculture for the year 1872. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-05. Diakses tanggal 2021-05-03. 
  8. ^ "Equine/Canine Influenza (H3N8 & H7N7)" (PDF). Primer Design. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal 4 Desember 2016. 

Pranala luar

sunting