Fourcolours Films
Fourcolours Films adalah sebuah rumah produksi film Indonesia yang berdiri sejak tahun 2001 didirikan oleh Ifa Isfansyah dan berbasis di Tangerang Selatan. Rumah produksi ini berawal dari sebuah komunitas diskusi film yang dibuat oleh mahasiswa sekumpulan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yaitu Eddie Cahyono, Ifa Isfansyah, Narina Saraswati, dan Tomy Taslim pada tahun 2000.
Fourcolours Films | |
Rumah produksi film | |
Industri | Perfilman |
Didirikan | 2001 |
Pendiri | Ifa Isfansyah |
Kantor pusat | Tangerang Selatan, Banten, Indonesia |
Situs web | Situs web resmi |
Latar belakang
suntingBerawal dari sekumpulan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), Eddie Cahyono, Ifa Isfansyah, Narina Saraswati, dan Tomy Taslim, yang membentuk sebuah komunitas sebagai tempat berdiskusi tentang film.
Pada awalnya Fourcolours adalah judul naskah sebuah film, namun karena masih banyak keterbatasan pada saat itu, film tersebut tidak pernah jadi diproduksi. Film Fourcolours sendiri pada awalnya direncanakan untuk dijadikan empat buah cerita dalam format film pendek yang saling menyambung. Karena filmnya tidak jadi dibuat, maka Fourcolours diabadikan menjadi nama rumah produksi dengan harapan Fourcolours Films bisa berhasil memproduksi film.
Fourcolours Films terbentuk pada tahun 2000. Pada tahun 2001, Eddie membuat film pendek pertamanya untuk Fourcolours dengan judul Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang. Film tersebut berhasil memenangkan film terbaik dan film favorit di Festival Film-Video Independen Indonesia yang pada saat itu merupakan satu-satunya festival film pendek di Indonesia.
Semenjak berhasil menyabet penghargaan tersebut, Fourcolours Films menjadi lebih bersemangat untuk kembali menelurkan karya-karya bagusnya seperti Air Mata Surga dan Mayar pada tahun 2002. Sampai pada akhirnya Garin Nugroho melihat bakat-bakat yang dimiliki oleh Fourcolours Films. Apalagi dengan adanya Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang digagas oleh Garin sejak 2006 menjadikan para filmmaker Yogyakarta saling bekerja sama termasuk Fourcolours Films.[1]
Produksi
suntingTahun | Judul | Sutradara |
---|---|---|
2001 | Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang (film pendek) | Eddie Cahyono |
2002 | Mayar (film pendek) | Ifa Isfansyah |
2003 | Bedjo Van Derlaak (film pendek) | Eddie Cahyono |
Air Mata Surga (film pendek) | Ifa Isfansyah, Eddie Cahyono | |
2006 | Harap Tenang, Ada Ujian! (film pendek) | Ifa Isfansyah |
2007 | Setengah Sendok Teh (film pendek) | |
Jalan Sepanjang Kenangan (film pendek) | Eddie Cahyono | |
2012 | Ambilkan Bulan | Ifa Isfansyah |
Rumah dan Musim Hujan (Hoax) | ||
2014 | Masked Monkey - The Evolution of Darwin's Theory | Ismail Fahmi Lubis |
Siti | Eddie Cahyono | |
2016 | Turah | Wicaksono Wisnu Legowo |
2017 | Sekala Niskala | Kamila Andini |
2018 | Kucumbu Tubuh Indahku | Garin Nugroho |
Petualangan Menangkap Petir | Kuntz Agus | |
Sekar (film pendek) | Kamila Andini | |
2019 | Mountain Song | Yusuf Radjamuda |
Abracadabra | Faozan Rizal | |
2021 | Losmen Bu Broto | Ifa Isfansyah, Eddie Cahyono |
Yuni | Kamila Andini | |
2022 | Before, Now, And Then (Nana) | |
2023 | Layar | Ifa Isfansyah |
Serial web
suntingTahun | Judul | Sutradara |
---|---|---|
2019—2020 | Tunnel | Ifa Isfansyah, Wicaksono Wisnu Legowo, Sidharta Tata |
2021 | Hitam | Sidharta Tata |
2023 | Mantan tapi Menikah | Arwin T. Wardhana |
Referensi
sunting- ^ Ahimsa, Rijalu; Ahimsa, Rijalu. "Fourcolours Films, Rumah Produksi Jogja Hasilkan Karya Penuh Makna". IDN Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-02. Diakses tanggal 2021-03-20.
- ^ "Filmografi untuk fourcolours films". filmindonesia.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-22. Diakses tanggal 2021-03-20.
Pranala luar
sunting- Situs Web Resmi Fourcolours Films Diarsipkan 2023-06-06 di Wayback Machine.
- Fourcolours Films di Instagram
- YouTube Fourcolours Films Diarsipkan 2023-06-02 di Wayback Machine.