Gheg

salah satu dari dua etnis utama Albania

Gheg (Geg; Bahasa Gheg Albania: gegnisht, Bahasa Albania: gegë ataugegërishtja) adalah salah satu dari dua etnis besar di Albania, selain Tosks.[8] yang dibedakan dari budaya, bahasa, sosial, dan agamanya.[9][10]

Ghegs
Daerah dengan populasi signifikan
Kosovosekitar 1,500,000[1]
Albaniasekitar 1,500,000
Macedoniasekitar 100,000
Montenegro30,439
Zadar, Kroasia4,000[2]
Serbia50,000–70,000[3][4][5][6] Orang Albanian di Serbia mayoritas tinggal di munisipalitas Preševo (Bahasa Albania: Preshevë), Bujanovac (Bahasa Albania: Bujanoc), dan sebagian munisipalitas Medveđa (Bahasa Albania: Medvegjë).[7]
Bahasa
Gheg Albanian
Agama
Islam
kebanyakan Sunni, Bektashi minoritas
dan Kristen
kebanyakan Katolik, Ortodoks minoritas
Tidak beragama

Etnis Gheg hidup di Albania, sebelah utara dari Sungai Shkumbin, Kosovo, Makedonia, dan Montenegro. Nama Gheg berasal dari istilah yang digunakan penduduk Kristen Ortodoks terhadap pemukim dari Albania sebelum masa Utsmaniah. Etnis Gheg menggunakan Bahasa Albania Gheg, salah satu dari dua dialek besar di Albania. Organisasi Sosial Gheg dalam bentuk tribal, dengan beberapa grup tribal yang cukup berbeda.

Saat kerajaan Utsmaniah menguasai selatan Albania yang banyak dihuni etnis Tosk pada awal abad 15, wilayah etnis Gheg relatif tidak terjangkau oleh administrasi Utsmaniah hingga awal abad 20. Sebagai konsekuensinya, etnis Gheg terisolir dari Tosk.[11] Pengislaman terhadap etnis Gheg juga tidak selesai sempurna, dengan sebagian besar wilayah barat laut Albania masih menganut Katolik. Penguasa Utsmaniah tidak pernah dengan penuh menguasai suku-suku Gheg di utara Albania, karena mereka lebih bermanfaat menjadi tentara bayaran. Sebaliknya mereka menerapkan sistem bayraktar, yang memungkinkan bayraktar (ketua suku) untuk memobilisasi petarung di sukunya untuk mendukung tentara Utsmaniah. Setelah pendirian negara Albania pada abad 20, terjadi persaingan antara Tosk dan Gheg.

Awalnya populasi Albania kebanyakan Kristen Ortodoks, namun pada pertengahan abad 13, Etnis Gheg beralih ke Katolik untuk melawan tetangga mereka di Serbia yang Ortodoks.[12][13][14]

Selama pepriode kekuasaa Utsmaniah, di Albania (1385–1912), mayoritas penduduk Albania berpindah ke Islam. Hingga hari ini, kebanyakan etnis Gheg adalah Islam Sunni, dengan minoritas terbesar adalah Katolik. Penduduk Katolik Albania kebanyakan berada di Timur Laut Albania. dan Malesija Montenegro, yang kemudian menjadi mayoritas di wilayahnya masing-masing, sementara populasinya lebih sedikit di Albania dan timur laut Albania dan Kosovo. Beberapa orang Gheg juga menganut Kristen Ortodoks, kebanyakan di barat daya wilayah Gheg-terutama Durrës, sebanyak 36 persen populasi pada tahun 1918 dan Elbasan, sebanyak 17 persen populasi pada tahun 1918.[15] Gheg penganut Kristen Ortodoks biasanya terpusat di daerah Reka e Epërme di Makedonia. Ada pula yang menganut Bektashism, yang tinggal di daerah Kruja dan Bulqiza.

Beberapa orang Albania juga ada yang tidak mengakui agamanya atau tidak melakukan ibadah agama apapun.[16][17][18][19]

Referensi

sunting
  1. ^ Stefano Bianchini; Robert Craig Nation (1998). The Yugoslav Conflict and Its Implications for International Relations. Longo. hlm. 160. ISBN 978-88-8063-155-2. Diakses tanggal 17 July 2013. 1 .5 million Ghegs from Kosovo 
  2. ^ "Pravo pripadnika nacionalnih manjina u Republici Hrvatskoj na zastupljenost u Hrvatskom saboru". Zakon o izborima zastupnika u Hrvatski sabor (dalam bahasa Croatian). Croatian Parliament. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 2011-12-29. 
  3. ^ "South Serbia Albanians Seek Community of Municipalities". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-28. Diakses tanggal 17 July 2013. South Serbia is home to 50,000 or so Albanians. 
  4. ^ "Salinan arsip". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-23. Diakses tanggal 24 October 2013. Initially, the guerrillas' publicly acknowledged objective was to protect the local ethnic Albanian population of some 70,000 people from the repressive actions of the Serb security forces. 
  5. ^ "The Presevo Valley of Southern Serbia alongside Kosovo The Case for Decentralisation and Minority Protection" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2013-10-29. Diakses tanggal 24 October 2013. The total population of the Valley is around 86,000 inhabitants of whom around 57,000 are Albanians and the rest are Serbs and Roma 
  6. ^ "Yugoslavia: Serbia Offers Peace Plan For Presevo Valley". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 24 October 2013. The Serbian peace proposal calls for integrating the Presevo valley's 70,000 ethnic Albanian residents into mainstream Serbian political and social life. 
  7. ^ (Serbia) "Official Results of Serbian Census 2011–Population" (PDF). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-07. Diakses tanggal 2018-01-09.  (441 KB), pp. 12–13
  8. ^ Piotr Eberhardt (January 2003). Ethnic Groups and Population Changes in Twentieth-century Central-Eastern Europe: History, Data, and Analysis. M.E. Sharpe. hlm. 433. ISBN 978-0-7656-1833-7. Diakses tanggal 13 July 2013. The Albanians comprise two ethnic subgroups: the Ghegs, who generally occupy the area north of the Shkumbin river; and the Tosks, most of whom live south of the river. 
  9. ^ Monika Shehi (2007). When East Meets West: Examining Classroom Discourse at the Albanian Socio-political Intersection. ProQuest. hlm. 43. ISBN 978-0-549-12813-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-27. Diakses tanggal 13 July 2013. There were and there remain distinct cultural and linguistic differences between Albanian Ghegs and Tosks 
  10. ^ Hugh Poulton; Suha. Taji Faruqi (January 1997). Muslim Identity and the Balkan State. C. Hurst & Co. Publishers. hlm. 117. ISBN 978-1-85065-276-2. Diakses tanggal 13 July 2013. the two ethnic sub-groups to which Albanians actually belong: the Ghegs in the north and the Tosks in the south... The Ghegs and Tosks differ from each other in linguistic, historical-cultural and socio-religious character. 
  11. ^ Richard C. Frucht (2005). Eastern Europe: An Introduction to the People, Lands, and Culture. ABC-CLIO. hlm. 698. ISBN 978-1-57607-800-6. Diakses tanggal 15 July 2013. Thus the Tosks and the Ghegs evolved virtually in isolation until Albania obtained its independence. 
  12. ^ Leften Stavros Stavrianos (January 2000). The Balkans Since 1453. C. Hurst & Co. Publishers. hlm. 498. ISBN 978-1-85065-551-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 17 July 2013. Religious differences also existed before the coming of the Turks. Originally, all Albanians had belonged to the Eastern Orthodox Church... Then the Ghegs in the North adopted in order to better resist the pressure of Orthodox Serbs. 
  13. ^ Hugh Chisholm (1910). Encyclopædia Britannica: a dictionary of arts, sciences, literature and general information. Encyclopædia Britannica. hlm. 485. Diakses tanggal 18 July 2013. The Roman Catholic Ghegs appear to liave abandoned the Eastern for the Western Church in the middle of the 13th century 
  14. ^ Ramet, Sabrina P. (1989). Religion and Nationalism in Soviet and East European Politics. Duke University Press. hlm. 381. ISBN 0-8223-0891-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 2018-01-09. Prior to the Turkish conquest, the ghegs (the chief tribal group in northern Albania) had found in Roman Catholicism a means of resisting the Slavs, and though Albanian Orthodoxy remained important among the tosks (the chief tribal group in southern Albania),... 
  15. ^ Gruber, Siegfried. Regional variation in marriage patterns in Albania at the beginning of the 20th century Diarsipkan 2019-05-02 di Wayback Machine.. Social Science History Association Annual Meeting St. Louis, October 24–27, 2002. Data ultimately from the 1918 Albanian census. Urban city data displayed on this map here: http://www-gewi.uni-graz.at/seiner/density.html Diarsipkan 2019-10-27 di Wayback Machine..
  16. ^ "Instantanés d’Albaníe, un autre regard sur les Balkans" (2005), Etudiants en Tourisme et Actions Patrimoniales. (Plus de 72% irréligieux ou non pratiquants.) - "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 March 2009. Diakses tanggal 2009-05-26. 
  17. ^ Zuckerman, Phil. "Atheism: Contemporary Rates and Patterns ", chapter in The Cambridge Companion to Atheism, ed. by Michael Martin, Cambridge University Press: Cambridge, UK (2005) - http://www.adherents.com/Na/Na_472.html Diarsipkan 2018-12-26 di Wayback Machine.
  18. ^ O'Brien, Joanne and Martin Palmer (1993). The State of Religion Atlas. New York, NY: Simon and Schuster ("Over 50% of Albanians claim 'no religious alliance.'") - http://www.adherents.com/Na/Na_472.html Diarsipkan 2018-12-26 di Wayback Machine.
  19. ^ Goring, Rosemary (ed). Larousse Dictionary of Beliefs & Religions (Larousse: 1994); pg. 581-584. Table: "Population Distribution of Major Beliefs" (Nonreligious 74.00%) - http://www.adherents.com/Na/Na_472.html Diarsipkan 2018-12-26 di Wayback Machine.