Hong Nan-pa
Hong Nan-pa (1897-1941) adalah seorang komposer, penulis lagu dan musisi dari Korea. Ia dikenal sebagai pencipta lagu klasik Korea dan yang memperkenalkan musik barat ke Korea. Lagu-lagu yang ia ciptakan sebagian besar menceritakan tentang rasa sakit dan sedih rakyat pada masa penjajahan Jepang.
Hong lahir tanggal 10 April di Hwaseong, Gyeonggi, sebagai anak kedua dari 6 bersaudara. Keluarganya adalah petani yang hidup sederhana. Pada tahun 1898, keluarganya pindah ke Seoul untuk tinggal dengan putra tertua Hong Seok-hu. Kakak Hong Nan-pa ini 15 tahun lebih tua darinya, berjasa sebagai tulang punggung keluarga. Hong Seok-hu mulai bersekolah di YMCA Seoul dan kemudian pergi ke Amerika Serikat utuk menuntut ilmu di bidang kedokteran. Ia kembali ke Korea sebagai dokter mata yang sukses sehingga dapat menolong finansial keluarganya.
Pada tahun 1910, Hong Nan-pa bertemu Kim In-sik, yang mengajarkannya cara menggesek biola. Pada tahun 1914, hong masuk sekolah musik Joseon Jeongak Jeonsupseo dan setelah lulus menjadi guru musik. Orang tuanya tidak setuju anaknya melanjutkan pendidikan musik ke jenjang lebih tinggi. Ia disarankan dengan paksa untuk masuk sekolah kedokteran seperti kakaknya. Sekolah kedokteran ia jalani dengan tidak sepenuh hati karena pikirannya masih tertuju pada musik. Akhirnya setelah gagal lulus sekolah kedokteran, kakaknya bersedia menolongnya untuk mengirimkannya belajar musik ke Jepang. Ia masuk Sekolah Musik Ueno di Jepang namun dikacaukan dengan kejadian-kejadian politik di Korea. Pergerakan kemerdekaan berkembang di Korea dan di antara para mahasiswa Korea di Jepang. Sebelum terjadinya Pergerakan Satu Maret, Hong telah terlibat dalam penulisan artikel anti penjajahan Jepang di Tokyo, membuatnya dicari-cari aparat. Akhirnya ia kembali ke Korea untuk menghindari penangkapan. Ia terlibat dalam perjuangan kemerdekaan namun dalam bidang yang paling ia sukai, yaitu musik. Ia menulis lagu-lagu yang mencuri perhatian rakyat Korea terutama lagu-lagu yang menggugah semangat. Lagu pertamanya dipublikasikan pada bulan April 1920, berjudul Bongseonhwa yang masih populer dinyanyikan hingga kini. Lagu ini merupakan salah satu lagunya yang paling dikenal dan dijadikan sebagai lagu perjuangan kemerdekaan. Dalam waktu singkat, ia kembali mengajar musik dan melatih kemampuan bermusiknya. Pada tahun 1924, ia mengadakan konser biola pertamanya di Korea dan bulan September tahun 1925 ia mengadakan konser di YMCA Seoul. Setelah mengajar di Sekolah Musik Chungang, ia pergi ke Amerika untuk belajar di Sekolah Musik Sherwood, Chicago pada tahun 1931. ia kembali ke Seoul dan mengajar musik. Pada tahun 1934, ia mengajar di Universitas Wanita Ewha dan pada tanggal 27 Desember menikah dengan Yi Tae-young. Hong kemudian menjabat sebagai wakil presiden Sistem Penyiaran Gyeongseong yang nantinya menjadi KBS (Sistem Penyiaran Korea). hong membentuk Gyeongseong Philharmonic Orchestra pada tahun 1936. Lagu-lagunya berisi lirik yang menenangkan sekaligus menggugah semangat rakyat yang sedang tertindas. Ia bergabung dengan Hungsadan, grup yang berisi orang-orang dan pejuang kemerdekaan. Karena aktivitasnya dianggap terlarang, ia dipenjara selama 3 bulan. Setelah kembali dari penjara, Hong sakit pleuritis. Tekanan-tekanan penjajah semakin memberatkan kesehatannya. Ia kemudian tidak mampu lagi mengajar dan barang miliknya yang paling berharga, yaitu piano, terpaksa dijual pada tahun 1940. ia berjanji kepada istrinya untuk membelinya kembali setelah ia sehat lagi. Namun, ia tidak bisa menepati janjinya karena tanggal 30 Agustus 1941, ia menghembuskan nafas terakhir. Hong meninggalkan istri dan dua orang putrinya.