Karta Pustaka merupakan pusat kebudayaan Indonesia–Belanda yang bertempat di Yogyakarta.[1]

Karta Pustaka
LokasiYogyakarta, Indonesia, Indonesia Indonesia
Ruang lingkupKebudayaan Indonesia - Belanda
Didirikan11 Maret 1968
Koleksi
Ukuran9000 buku (tahun 2009)
Informasi lain
DirekturOetari Prawiro Hardjo

Sejarah

sunting

Pusat Kebudayaan Yayasan Karta Pustaka didirikan pada tahun 1967 oleh Nyonya E. Th. Simadibrata-Piontek, Pater Theodore Geldorp (Dick Hartoko, SJ.), Drs. Soepojo Padmodiputro, MA., dan Pater H. M. L. Loeff, SJ.[2] Perpustakaan secara resmi dibuka pada 11 Maret 1968 oleh Yayasan Karta Pustaka yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Awalnya ia dinamai Nederlandse Leeszaal.[3] Karta Pustaka kini berlokasi di Jl. Babarsari, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta .

Kepemimpinan

sunting

Kepemimpinan harian kantor berada dalam tangan Ibu Oetari Prawiro Hardjo, didukung oleh 3 orang pegawai yang sebagian besar sudah bekerja lebih dari 10 tahun untuk Karta Pustaka.[2]

Kegiatan

sunting

Terhitung tahun 2009, jumlah koleksi perpustakaan mencapai 9.000 judul, terutama terdiri dari buku-buku mengenai kebudayaan. Sebanyak 4873 orang telah memanfaatkan perpustakaan ini, berusia antara 19–35 tahun, kebanyakan para mahasiswa dan peneliti.[2]

Dalam tahun 2009 juga kembali diadakan berbagai kursus bahasa Belanda untuk komunikasi aktif, baik kelas reguler maupun les privat. Terdapat 198 peserta kursus yang terdiri dari para mahasiswa, pegawai biro perjalanan, atau orang-orang yang menikah dengan orang Belanda.[2]

  • Perpustakaan: Pukul 09.00-19.30
  • Les bahasa Belanda: Pukul 09.00-16.30

Rujukan

sunting
  1. ^ Natalia, Mediani (2014-12-05). "PERPUSTAKAAN KARTA PUSTAKA TUTUP : Ini Peran Karta Pustaka". Solopos. Diakses tanggal 2024-05-19. 
  2. ^ a b c d Yayasan Karta Pustaka Diarsipkan 2014-07-21 di Wayback Machine. erasmushuis. diakses 2014-7-16
  3. ^ Karta Pustaka helps preserve Yogyakarta heritage Diarsipkan 2014-07-25 di Wayback Machine. thejakartapost. diakses 2014-7-16

Pranala luar

sunting