Kertas lilin merupakan kertas yang dilapisi oleh lilin parafin dengan titik cair 46-52 derajat celcius dan dicampur polietilen dengan titik cair 100 - 124 derajat celcius atau petrolatum dengan titik cair 40 - 52 derajat celcius.[1] Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak atau oli dan daya rekat panasnya baik.[2] Kertas lilin merupakan kertas modifikasi dari kertas kraft dan kertas tahan lemak (grease proff).[2] Kertas lilin umumnya digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain - lain.[2] Kertas menjadi salah satu kemasan yang fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil.[2] Saat ini kemasan kertas lilin masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang cukup murah.[2] Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang cukup sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembapan lingkungan.[2] Jenis kertas yang digunakan untuk kemasan biasanya adalah jenis kertas kasar sedangkkan kertas halus digunkan untuk buku dan sampul.[2]

Kertas lilin biasanya digunakan sebagai kemasan untuk bahan pangan

Referensi

sunting
  1. ^ Sinuhaji.2010.Chapter II.pdf - USU Institutional Repository.31
  2. ^ a b c d e f g Sri Rini Dwiari dkk.2008.TEKNOLOGI PANGAN JILID 2. Penerbit:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.245-246