Kesesatan suasana adalah salah satu tipe dari ad hominem yang berfokus pada nada seseorang ketika berpendapat dari pada fakta faktual dan logis yang sedang disampaikan[1]. Kesesatan ini mengabaikan benar atau salahnya suatu pendapat karena berfokus pada emosi yang diungkapkan. Hal ini merupakan kesesatan berpikir karena seseorang yang sedang emosional tetap dapat bersikap rasional. Meskipun begitu penggunaan nada emosional seperti seruan, dapat berguna untuk menanggapi pernyataan yang tidak rasional[2].

Gerakan penolakan kesesatan ini menyebar di pertengahan tahun 2010-an oleh aktivis sosial Amerika Serikat,dengan menerbitkan komik pada tahun 2015 di situs Everyday Feminism[3]. Para aktivis berpendapat bahwa kesesatan suasana ini merugikan para pendukung feminis dan antirasis karena mengkritik cara penyampaian pendapat tanpa membahas pesan yang sedang disampaikan.[4][5]

Referensi

sunting
  1. ^ "How tone policing legitimizes injustice (and private police)". The Johns Hopkins News-Letter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-01. 
  2. ^ "The Myth of Tone Policing | Opinion | The Harvard Crimson". www.thecrimson.com. Diakses tanggal 2024-06-01. 
  3. ^ Hugs, Robot (2015-12-07). "No, We Won't Calm Down – Tone Policing Is Just Another Way to Protect Privilege". Everyday Feminism (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-01. 
  4. ^ Singh, Shambhavi Raj (2020-07-16). "Infographic: What Is Tone Policing And Why Is It Wrong?". Feminism in India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-01. 
  5. ^ Center, Blackburn (2021-02-24). "How Tone Policing Is Used to Silence Black Women". blackburncenter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-01.