Nădlac

kota di Rumania

Nădlac (bahasa Slowakia: Nadlak) merupakan sebuah kota di bagian barat Rumania, tepatnya di provinsi Arad. Bagian barat dari kota ini berbatasan langsung dengan Hungaria; penduduk Hungaria lebih mengenal kota ini dengan nama Nagylak. Kota ini merupakan kota perbatasan internasional langsung dengan Hungaria di bagian barat negara Rumania. Kota ini juga merupakan pusat komunitas Lutheran bangsa Slowakia di Rumania. Berjarak 50 km ke arah barat dari ibu kota provinsi Arad, Arad. Nădlac merupakan pintu masuk utama Rumania dari kawasan Eropa Barat. Luas wilayah administratif kota ini adalah 132,5 km2, dengan jumlah penduduk berdasarkan sensus tahun 2002 sebanyak 8.144 jiwa.[butuh rujukan]

Nădlac
Nadlak
Kota
Lambang kebesaran Nădlac
Negara Rumania
ProvinsiProvinsi Arad
StatusKota
Pemerintahan
 • Wali kotaVasile Ciceac (Partai Demokrat)
Luas
 • Total133 km2 (51 sq mi)
Populasi
 (2002)
 • Total8.422
Zona waktuUTC+2 (EET)
 • Musim panas (DST)UTC+3 (EEST)
Situs webhttp://www.primaria-nadlac.ro/

Sejarah tertulis pertama kota Nădlac terdapat dalam senuah dokumen dengan tahun 1313 ketika kota ini terkenal dengan nama Noglog. Tidak terdapat rincian kota lebih lanjut mengenai sejarah Noglog ini.

Kota ini dalam bahasa Hungaria berarti "tempat yang besar". Penamaan dengan bahasa Rumania dan Slowakia berasal dari kata tersebut.[butuh rujukan]

Populasi

sunting

Berdasarkan sensus tahun 2002 kota ini dihuni sebanyak 8.144 jiwa. Dengan komposisi Bangsa Slowakia 47,64 %, bangsa Rumania 44,50 %, Bangsa Hungaria 3,55 %, Orang Rom 2,53 %, lainnya sebanyak 1,75 %.[butuh rujukan]

Sejarah

sunting

Penelusuran ahli Arkeologi menunjukan bahwa di kota ini terdapat sisa-sisa peninggalan bangsa Romawi dan Dacia. Dari waktu ke waktu kota yang dibentengi dengan kayu ini diinvasi oleh Bangsa Tartar, yang pada saat itu dikuasai oleh Hunyadi János, kemudian diberikan kepada Gyorgy Istvan dan Jaksics Domotor, kedua orang ini merupakan perintis pembuatan sebuah benteng baru. Benteng ini beberapa kali diinvasi oleh bangsa Turki, dan roboh oleh serangan pemberontak pimpinan Dózsa György, tetapi saat itu juga benteng ini dibangun kembali. Pada tahun 1685 kota ini dikuasai oleh tentara Austria dan kemudian disatukan dengan perbatasan di wilayah lembah Mureș.[butuh rujukan]

Salah satu sejarah penting kota ini terjadi pada awal abad ke-19, ketika banyak dari bangsa Slowakia berdatangan dan membuat koloni di kota ini. Bangsa ini merupakan mayoritas dan banyak memberikan andil pada perkembangan kemajuan kota.[butuh rujukan]

Kota ini merayakan hari jadinya yang ke 40 sebagai kota pada tahun 2004.[butuh rujukan]

Pariwisata

sunting

Dari banyak atraksi wisata di kota ini di antaranya adalah gereja Saint Nicholas dan gereja Lutheran Slowakia. Ada juga sebuah taman bernama "Lunca Mureşului" yang dapat dijadikan objek tujuan wisata apabila anda pergi ke kota ini.[butuh rujukan]