Negara Kristen
Negara Kristen adalah sebuah negara yang mengakui sebuah bentuk Kekristenan sebagai agama resminya dan sering memiliki sebuah gereja negara,[1] yang merupakan sebuah denominasi Kristen yang mendukung pemerintah dan didukung oleh pemerintah.[2] Dalam sejarah, negara Armenia,[3] Aksum,[4] Georgia,[5] serta Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Bizantium mendeklarasikan negaranya sendiri sebagai negara Kristen.[6][7] Saat ini, beberapa negara secara resmi mengidentifikasikan negaranya sendiri sebagai negara Kristen dan/atau memiliki gereja negara, yakni Kosta Rika,[8] Denmark,[9] Inggris,[10] Yunani,[11] Islandia,[12] Liechtenstein,[13] Monako,[14] Tonga,[15] Tuvalu,[16] Vatican City,[17] dan Zambia.[18] Negara Kristen kontras dengan negara sekuler,[19] negara ateis,[20] atau negara agama lainnya, seperti negara Islam.[21]
Referensi
sunting- ^ Backhouse, Stephen (7 Juli 2011). Kierkegaard's Critique of Christian Nationalism (dalam bahasa English). Oxford University Press. hlm. 60. ISBN 9780199604722. Diakses tanggal 16 Oktober 2015.
...it is only as an established institution that the Church can fully preserve and promote Christian tradition to the nation. One cannot have a Christian state without a state Church.
- ^ Eberle, Edward J. (28 Februari 2013). Church and State in Western Society: Established Church, Cooperation and Separation (dalam bahasa English). Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 6. ISBN 9781409497806.
Under the established church approach, the government will assist the state church and likewise the church will assist the government. Religious education is mandated by law to be taught in all schools, public or private.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMilmanMurdock1887
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaChingJarzombek2010
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaOlsonPappas1994
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAshby2010
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaFrucht2004
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaYakobsonRubinstein2009
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaShadid1995
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaJoppke2013
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaJiang2012
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMelton2005
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaFox2008
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMonacoReligion
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaFodor1986
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaTemperman2010
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaErasmus2010
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaJenkins2011
- ^ Boer, Roland (8 Juni 2012). Criticism of Earth: On Marx, Engels and Theology (dalam bahasa English). Brill Academic Publishers. hlm. 168. ISBN 9789004225589.
Yet what is intriguing about this argument is that this modern secular state arises from, or is the simultaneous realisation and negation of, the Christian state.
- ^ Marx, Karl; McLellan, David (2000). Karl Marx: Selected Writings (dalam bahasa English). Oxford University Press. hlm. 55. ISBN 9780198782650. Diakses tanggal 16 Oktober 2015.
Indeed, it is not the so-called Christian state, that one that recognizes Christianity as its basis, as the state religion, and thus adopts an exclusive attitude to other religions, that is the perfected Christian state, but rather the atheist state, the ...
- ^ Sjoberg, Laura (1 Januari 2006). Gender, Justice, and the Wars in Iraq (dalam bahasa English). Lexington Books. hlm. 24. ISBN 9780739116104. Diakses tanggal 16 Oktober 2015.
Just as Christian just war theory justified the actions of the Christian state, Islamic jihad theory began with the founding of the Islamic state.