Partai Demokrasi Rakyat Afganistan

partai politik di Afganistan

Partai Demokrasi Rakyat Afganistan (bahasa Persia Afganistan: حزب دموکراتيک خلق افغانستان, bahasa Pashtun: د افغانستان د خلق دموکراټیک ګوند, PDPA) adalah partai komunis yang memimpin Afganistan dari tahun 1978 sampai tahun 1992.

Partai Demokratik Rakyat Afganistan
حزب دموکراتيک خلق افغانستان
د افغانستان د خلق دموکراټیک ګوند
Ketua umumTerakhir: Mohammad Najibullah
Dibentuk1 Januari 1965
DibubarkanMaret 1992[1]
Diteruskan oleh
Kantor pusatKabul, Afganistan
Surat kabarKhalq (1966)
Parcham (1969)
Sayap pemudaOrganisasi Demokratik Muda Afghanistan
Keanggotaan50,000 (Desember 1978 – Januari 1979)[2]
70,000–100,000 (April–Juni 1982)[2]
160,000 (akhir 1980-an)[3]
IdeologiKomunisme,
Marxisme–Leninisme
Warna    Merah dan Kuning
Bendera

Partai ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada tahun 1978, partai ini menyingkirkan pemerintahan Mohammed Daoud Khan (yang disebut Revolusi Saur). PDPA mendeklarasi didirikannya Republik Demokratis Afganistan. Segera setelah pengambilalihan PDPA, konflik bersenjata pecah di Afganistan. Selama pemerintahannya, 1000 pasukan Uni Soviet menyerang grup pemberontak di Afganistan.

Aktivitas politik awal

sunting

3 orang - Nur Mohammad Taraki, Hafizullah Amin, dan Babrak Karmal - memainkan peran utama dalam evolusi PDPA.

PDPA mengadakan kongres pertamanya pada tanggal 1 Januari 1965. 27 orang berkumpul di rumah Taraki di Kabul, memilih Taraki sebagai sekjen PDPA dan Karmal 'sebagai wakil sekjen, dan memilih 5 anggota Komite Pusat (atau Politburo).

Namun, pengaruh PDPA terbatas dalam etnis kecil di daerah-daerah. Orang Afganistan curiga akan hubungan PDPA dengan Uni Soviet.

Khalq dan Parcham

sunting

Partai ini dilemahkan oleh kepahitan, dan kadang-kadang kekerasan, persaingan internal. Dalam ideologi, Karmal dan Taraki berbeda tanggapannya tentang potensi revolusi Afganistan:

  • Taraki (pemimpin faksi Khalq - "Khalqis") percaya kalau revolusi bisa diperoleh dengan Marxis-Leninisme dengan membangun partai dengan kerja yang disiplin dengan kepemimpinan yang berpendidikan tinggi. Khalqis mendorong untuk melakukan revolusi kekerasan, seperti yang ditentukan dalam Manifesto Komunis Karl Marx.
  • Karmal (pemimpin faksi Parcham - "Parchamis") merasa kalau Afganistan kurang maju dengan strategi Marxis-Leninisme dan kalau front demokrasi nasional dan anti imperialisme harus membantu perkembangan untuk membawa negara kedalam revolusi sosialisme. Dia menyokong sedikit demi sedikit kemajuan sosialisme dan menaruh lebih banyak rasa nasionalisme dalam PDPA.

Pelarangan Khalq pada tahun 1966 menyarankan Karmal untuk mengkritik Taraki karena ekspresi terbuka dalam koran.

Karmal mencoba, tidak berhasil, untuk membujuk Komite Pusat PDPA untuk mengecam Taraki karena terlalu banyak radikal. Namun, dalam pemilihan, Taraki kini mencoba untuk menetralkan Karmal dengan menunjuk anggota baru ke komite yang merupakan pendukungnya.

Karmal menawarkan pengunduran diri, dan diterima oleh Politburo. Meskipun perpecahan PDPA tahun 1967 menjadi 2 grup tidak pernah diumumkan, Karmal membawa sekitar setengah anggota Komite Pusat.

Pada musim semi tahun 1967, PDPA terpisah menjadi 2 faksi. Kemudian, 2 grup beroperasi sebagai partai politik yang terpisah, masing-masing dengan sekretaris jendral, komite pusat, dan keanggotaannya sendiri.

Faksi Taraki diketahui sebagai Khalq, dan Karmal sebagai Parcham. Parcham diberhentikan pada Juni 1969 pada malam pemilihan parlemen, tetapi grup itu telah sukses mendapatkan teman yang sangat kuat.

Rekonsiliasi

sunting

Moskwa memainkan peran utama dalam rekonsiliasi faksi Taraki dan Karmal. Pada Maret 1977, sebuah persetujuan dalam persatuan dicapai, dan pada bulan Juli, 2 faksi mengadakan pertemuan pribadi pertamanya dalam dasawarsa.

Baik kedua partai secara konsisten pro-Soviet. Mereka menerima keunangan dan berbagai macam bentuk bantuan lainnya dari kedutaan Soviet dan organisasi intelijen. Taraki dan Karmal mempertahankan hubungan dekat dengan personel kedutaan, dan faktanya kalau Badan Intelijen Militer Soviet (Glavnoye Razvedyvatelnoye Upravleniye - GRU) membantu pencarian opsir militer untuk Khalq.

Revolusi Saur

sunting

Pada tahun 1978, seorang anggota terkemuka Parcham, Mir Akbar Khyber (atau "Kaibar"), dibunuh oleh pemerintah dan koleganya. Meskipun pemerintah menyatakan pernyataan berencana untuk membunuh mereka semua. Nur Mohammad Taraki, Babrak Karmal, dan Hafizullah Amin, merencanakan sebuah kudeta, menyingkirkan rezim Mohammad Daoud, dan mengganti nama negara menjadi Republik Demokratis Afganistan.

Pada malam kudeta, polisi tidak mengirim Hafizullah Amin untuk dipenjara, seperti yang dilakukan pada anggota Politburo PDPA pada tanggal 25 April 1978. Penangkapannya ditunda selama 5 jam, dimana Amin tanpa memiliki kekuasaan, menginstruksi opsir pasukan Khalqi untuk menyingkirkan pemerintahan.

Rezim Presiden Mohammad Daoud Khan masuk kedalam akhir kekerasan pada pagi hari tanggal 28 April 1978, saat pasukan militer yang setia kepada faksi Khalqi dari PDPA memasuki Istana Presiden tepat di jantung kota Kabul. Kudeta juga direncanakan dalam tanggal ini karena hari sebelum Jumat, adalah hari dimana umat Muslim beribadat, dan hampir semua panglima besar militer dan pekerja pemerintahan libur. Dengan bantuan pasukan udara Migs dan SU-25, pemberontakan pasukan menguasai perlawanan keras kepala penjaga Presiden dan membunuh Daoud dan hampir seluruh anggota keluarganya.

PDPA yang pecah menggantikan rezim Daoud dengan pemerintah baru di bawah kepemimpinan Nur Muhammad Taraki dari faksi Khalq. Di Kabul, kabinet muncul dengan pembuatan yang berhati-hati: Taraki sebagai Perdana Menteri, Karmal sebagai wakil Perdana Menteri, dan Hafizullah Amin sebagai Menteri Luar Negeri.

Setelah dalam kekuasaan, partai mempersilahkan kebebasan agama dan membuat sumber daya alam di bawah kontrol pemerintah. Alam duniawi pemerintahan membuatnya tidak disukai oleh orang Afganistan yang religius di pedesaan, yang lebih suka Islam tradisional dalam hal hak asasi wanita dalam kehidupan sehar-hari. Oposisi ini menjadi dinyatakan setelah Uni Soviet mengambil alih negara tahun 1979, ditakuti ini adalah bahaya dijatuhkan oleh pasukan mujahidin.

Amerika Serikat melihat situasi ini sebagai kesempatan utama untuk memperlemah Uni Soviet, dan bergerak pada dasarnya menisyaratkan berakhirnya era detente oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Henry Kissinger. Dengan memberi bantuan kepada pasukan mujahidin, di bawah administrasi Carter, dan dengan keinginan memprovokasi keikutsertaan Soviet (menurut Zbigniew Brzezinski) dan bertambahnya bantuan saat di bawah administrasi Ronald Reagan, dimana melilitkan kepentingan Soviet dalam Dunia Ketiga. Mujahidin menjadi milik dari beberapa faksi yang berbeda, tetapi dibagi bersama berdasarkan ideologi Islams.

Invasi Soviet dan Perang Sipil

sunting

Setelah Uni Soviet telah menyerang hampir seluruh desa di selatan dan timur Kabul, membuat bencana kemanusiaan, gerakan anti komunis berlanjut dengan meningkatnya gerilyawan mujahidin, yang dilatih di kemah Pakistan dengan bantuan Amerika Serikat. Di antara tahun 1982 dan 1992, jumlah orang yang direkruit oleh ISI mencapai 100.000.

Uni Soviet mundur dari Afganistan tahun 1989, tetapi terus memberi bantuan militer terhadap PDPA sampai runtuhnya pemerintahan Uni Soviet tahun 1991.

Bubarnya Partai

sunting

Presiden dan pemimpin PDPA, Mohammad Najibullah, setuju untuk kembali kedalam pemerintahan tradisional pada tahun 1992, 3 tahun setelah mundurnya pasukan Soviet. Mujahidin membuat pemerintahan baru di Kabul dipimpin oleh Ahmad Shah Massoud. Tapi mujahidin segera dicabik oleh perebutan faksi, di antara pemerintahan koalisi Massoud melawan Taliban. Taliban merebut Kabul tahun 1996, dan Najibullah, digantung di tiang lampu lalu lintas.

Rujukan

sunting
  1. ^ Vogelsang, Willem (2001-11-28). The Afghans. Wiley. hlm. 1. ISBN 9780631198413. Diakses tanggal 15 March 2014. 
  2. ^ a b Anthony Arnold. Afghanistan's Two-Party Communism: Parcham and Khalq. Google Books. ISBN 978-0-8179-7792-4. Diakses tanggal 2009-03-22. 
  3. ^ "Internal Refugees: Flight to the Cities". Library of Congress Country Studies. Diakses tanggal 2009-03-20. 

Pranala luar

sunting