Pembicaraan:Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Mataram II
suntingMohon perhatian yang ahli sejarah. Bagian sejarahnya itu sebagian besar menyangkut Mataram II, bukan Kesultanan Yogyakarta sendiri. Kembangraps 15:59, 15 September 2006 (UTC)
- Sepertinya sekarang sudah diperbaharui. Naval Scene (bicara) 03:19, 22 Oktober 2010 (UTC)
Logo
suntingMohon bantuan bila ada yang mempunyai logo Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Salam, Naval Scene 19:32, 4 Agustus 2007 (UTC)
- Coba lihat ini. Salam. Meursault2004ngobrol 19:41, 4 Agustus 2007 (UTC)
Penggabungan
suntingSepertinya halaman ini butuh penggabungan dengan halaman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebab isinya sama. Hanya butuh saling melengkapi. Kalau tidak benar tolong kasih tahu ya.Mfa fariz 16:58, 1 Maret 2008 (UTC)
Tanggapan penggabungan
suntingYth. Mfa fariz
Setahu saya kesultanan itu merupakan "negara" sedangkan keraton yogya merupakan salah satu "lembaga negara" dari kesultanan yogya. Bandingkan dengan Indonesia dan Presiden Indonesia. Jadi lebih baik keduanya dibahas secara terpisah.
Trims
202.91.15.53 02:00, 8 Maret 2008 (UTC)
Perubahan Besar
suntingPERUBAHAN BESAR
Yth. Pengurus Wikipedia dan para penulis artikel ini serta pengguna wikipedia yang lain.
Dengan hormat, artikel ini akan saya revisi dan kembangkan secara menyeluruh/besar yang kemungkinan akan mengakibatkan susunan/sistematika berubah dari artikel semula. Namun begitu saya akan sedapat-dapatnya mengusahakan materi yang ada pada artikel sebelum perubahan akan tertampung dalam artikel yang baru nanti. Untuk itu tanggapan termasuk pula keberatan-keberatan yang timbul mohon ditulis di bawah ini sebelum tanggal 22 Maret 2008. Demikian atas perhatiannya dan harap maklum.
Tanggapan dan Keberatan:
Etimologi
suntingDari manakah asal nama Yogyakarta? Kalau Surakarta kan dari desa "Sala".
✒ Bennylin 12:42, 17 Desember 2009 (UTC)
- Saya punya buku sejarah kraton jogja. Isinya:
“ | Wilayah yang kemudian menjadi keraton dan ibukota Yogyakarta telah lama dikenal sebelum Sultan HB 1 memilih tempat itu sebagai pusat pemerintahannya. Wilayah itu dikenal dalam karya sejarah tradisional (Babad) maupun dalam leluri dari mulut ke mulut. Babad Giyanti mengisahkan bahwa Sunan Amengkurat telah mendirikan dalem yang bernama Gerjiwati di wilayah itu. Kemudian oleh Paku Buwana II dinamakan Ayogya. | ” |
Surjomihardjo, Abdurracham. 2008. Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe, Sejarah Sosial 1880-1930. Jakarta: Komunitas Bambu.
NoiX180 (bicara) 13:03, 17 Desember 2009 (UTC)
Oh begitu. Terima kasih. Saya masukkan ke halaman artikel ya.
✒ Bennylin 14:30, 17 Desember 2009 (UTC)
- Saya tambahkan sedikit, dari Ayogya itu kemudian menjadi "Ngayogyakarta" (akhiran -karta maksudnya kota) yang dengan ejaan lama ditulis "Ngajogjakarta" sehingga penulisan "jogja" masih tetap melekat hingga kini. (bandingkan dengan evolusi nama "Djajakarta" menjadi "Jakarta")
✒ bennylin 07:05, 18 Maret 2010 (UTC)
Rasa-rasanya saya pernah membaca bahwa PB II menamakannya dari Ayodhya (ibukota Sri Rama) yang kemudian diluruhkan pengucapannya(jadi Ayogya), namun saya tidak ingat buku apa/membaca di mana. Ada yang bisa mengkonfirmasi? Atau adakah arti kata "Ayogya" dalam bahasa Jawa? Salam, Naval Scene (bicara) 03:00, 19 Maret 2010 (UTC)
- Saya pernah mencari tau asal kata Yogya juga. Dan ini setahu yg saya dapat. Berasal dari nama kota Ayodhya (ibukota Kerajaan Kosala dalam cerita Ramayana). Paku Buwono II menamakan dalem di daerah Selatan Mataram yg telah didirikan Sunan Amengkurat sebagai Ayogya (peluruhan dari kata Ayodhya kedalam Basa Jawa). Kemudian orang Jawa memanggilnya sebagai Yoja (peluruhan). Yoja sendiri dalam Basa Jawa berarti Baik. Sebagian besar orang Jawa masih memakai nama Yoja untuk merujuk Yogyakarta dalam Basa Jawa, sampai sekarang (sehingga pengucapannya kesultanannya menjadi Nagari Ngayojakarta Hadiningrat). Oleh kolonial Belanda dan Inggris, nama Yoja ditulis menjadi Djogdja sesuai pengucapannya dalam bahasa mereka. Kemudian diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia menjadi Jogja. Dan akhirnya setelah Ejaan Yang Disempurnakan (dj menjadi y) oleh pemerintah Indonesia, Jogja berubah menjadi Yogya (sehingga nama resmi kesultanannya dalam Bahasa Indonesia adalah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sedangkan nama resmi daerah setingkat provinsinya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta). CMIIW. Sumbernya dari berbagai sumber yg saya baca, jadi tidak bisa saya tulis satu-persatu. Yofan Pratama P (bicara) 11:59, 21 Juni 2011 (UTC)
Nama kota didalam logo Kota Yogya masih memakai nama Jogja: http://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Seal_of_the_City_of_Yogyakarta.svg Sedangkan nama daerah setingkat provinsinya didalam logo Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memakai nama Ejaan Yang Disempurnakan, Yogyakarta: http://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Yogyakarta_COA.svg Yofan Pratama P (bicara) 11:59, 21 Juni 2011 (UTC)
Hamengkubowono IX sultan terakhir?
suntingArtikel ini (di kotak info) menyebutkan bahwa Hamengkubuwana IX merupakan sultan terakhir Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Lalu bagaimana status Hamengkubuwana X? Bukankah Beliau sekarang menjabat sebagai sultan Ngayogyakarta Hadiningrat? sentausa (bicara) 05:56, 18 Maret 2010 (UTC)
- Mungkin maksudnya dalam konteks "negara" (walaupun di bawah jajahan Belanda) pra-Indonesia, beliau adalah Sultan terakhirnya. Setelah 1945 Yogya menyatukan diri di bawah pemerintahan Indonesia, gelar Sultan (HB X) hanya sekadar gelar saja, tidak memiliki "kesultanan" lagi. Ini saya rasa juga berlaku dengan pecahan Mataram lainnya, raja/sultan/sunan terakhir adalah yang memerintah sebelum 1945.
✒ bennylin 06:50, 18 Maret 2010 (UTC)
Artikel kerajaan lain di Indonesia juga begitu. Semua kerajaan dianggap berakhir setelah Indonesia merdeka. Gombang (bicara) 07:04, 18 Maret 2010 (UTC)
- Menurut saya tinggal ditambahkan saja keterangan bahwa HB X adalah sultan terakhir dari Yogya sebagai entitas politik berwilayah yang berdaulat penuh, namun keturunannya tetap menyandang gelar sultan sebagai warisan budaya bagi masyarakatnya. Salam, Naval Scene (bicara) 03:05, 19 Maret 2010 (UTC)
- Alasan penempatan HB IX sebagai sultan terakhir Yogyakarta disebabkan: pertama Kesultanan Yogyakarta tidak lagi diakui sebagai suatu negara oleh negara induknya (baca Indonesia). Dengan demikian kedudukan sultan sebagi kepala pemerintahan dan kepala negara tidak lagi diakui. Hal ini secara resmi ditegaskan oleh negara induk pada tahun 1950 dengan keluarnya UU yang menurunkan status Yogya dari sebuah negara menjadi daerah istimewa setingkat provinsi (lihat Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta). Hal ini beda dengan kerajaan hindia belanda (1816-1942), EIC (1811-1816), Hindia nederland-perancis (1800-1811) dan VOC (1755-1799) yang tetap memandang dan mengakui kesultanan yogya sebagai suatu negara yang berdaulat. Keempat negara induk ini melakukan perjanjian politik dengan setiap sultan saat akan menjalankan pemerintahan ( terakhir dibuat oleh Gubernur L Adams dengan HB IX tahun 1940, lihat artikel). Atas pertimbangan inilah saya tidak memasukkan HB X sebagai raja kesultanan dalam statusnya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara (status DIY masih dipertanyakan dan belum final). Saya cenderung untuk menunggu perkembangan status DIY lebih lanjut untuk memasukkan HB X. Jika kedudukan DIY diatur dengan suatu perjanjian politik dengan Jakarta atau setidaknya dengan MoU seperti MoU Indonesia dengan GAM yang dituangkan dalam UU dan kekuasaan sultan seperti kekuasaan raja thailand dalam konstitusi thailand atau setidaknya seperti kekuasaan kaisar jepang dalam konstitusi jepang, saya baru berani memasukkan HB X sebagai sultan yogya. kedua template info yang saya gunakan adalah template negara-negara yang sudah runtuh/tidak ada lagi bukan template suatu negara bawahan. ketiga kedudukan HB X sebenarnya sudah saya jelaskan di dalam artikel kraton yogya bagian pemangku adat. Oh..ya... sekalian daripada lupa. Untuk artikel tertentu memang saya beri appendix. Saya meiru sistematika ini dari buku-buku tertentu. Maksudnya adalah artikel appendix itu hanya sebagai suatu lampiran. kalau dimasukkan dalam batang teks tidak jelas atau kurang berhubungan langsung namun jika dibuang koq berhubungan erat. Kalau boleh usul nich terutama buat pengurus, tolong artikel-artikel di wiki dibuat agak sedidit ilmiah sebab banyak pelajar maupun buku-buku pelajaran bagi siswa yang menjadikan wiki sebagai rujuka.trims ya... . Salam Den Mazze (bicara) 10:32, 22 Mei 2010 (UTC)
Rujukan tentang huruf romawi pada gelar HB
suntingTerdapat keterangan: "di belakang gelar Sultan Hamengkubuwono ditambah dengan huruf romawi menunjukan yang sedang bertahta". Ini pendapat pribadi, atau ada rujukannya bahwa asal mula penambahan huruf tersebut tercatat dalam sejarah? Kalau cuma pendapat pribadi, akan saya hapus lagi. Salam, Naval Scene (bicara) 03:19, 22 Oktober 2010 (UTC)
- Didalam Basa Jawa asli-nya, penamaan Sultan Yogyakarta yg sedang bertahta menggunakan angka Jawa, bukan menggunakan angka Romawi (itu angka, bukan huruf). Seperti contoh, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mempunyai nama asli dalam Basa Jawa (dan ditulis menggunakan huruf Jawa) sebagai Ngarso Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati-ing-Ngalogo Abdurrohman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga. Ingkang Jumeneng Kaping Sanga berarti yang Sedang Bertahta Ke Sembilan.
- Sedangkan Sri Sultan Hamengkubuwono X mempunyai nama asli dalam Basa Jawa (dan ditulis menggunakan huruf Jawa) sebagai Ngarso Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati-ing-Ngalogo Abdurrohman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa. Ingkang Jumeneng Kaping Sedasa berarti yang Sedang Bertahta Ke Sepuluh.
- Penggunaan angka Romawi dibelakang gelar Sultan digunakan untuk penulisan nama Sultan dalam huruf Latin, setelah pengenalan huruf Latin oleh Belanda dan penggunaan huruf Latin sebagai huruf nasional oleh pemerintah Indonesia. CMIIW.
- Yofan Pratama P (bicara) 10:07, 21 Juni 2011 (UTC)
Kebudayaan, pendidikan, dan kepercayaan
suntingDibagian Kebudayaan, pendidikan, dan kepercayaan:
"Gerakan puritan untuk membersihkan Islam dari pengaruh kepercayaan lokal dan westernisasi baru muncul pada 1912 dari kalangan Imam Kerajaan. Pada perkembangan selanjutnya kawasan Kauman Yogyakarta yang menjadi tempat tinggal para Imam Kerajaan menjadi pusat gerakan puritan itu."
Mungkin akan lebih bagus dan lebih lengkap jika dijelaskan atau diberi tautan ke Muhammadiyah dan K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), yg merupakan Imam Kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Hal ini yg menjadi cerita utama didalam film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo.
Yofan Pratama P (bicara) 09:47, 21 Juni 2011 (UTC)
Trah Sawanggati Sejati. Bergelar di wilayah tersebut Ronggo Jati.
suntingTrah selir 1500 tumenggung wilayah sekarang wilayah samigaluh dan sekitarnya 20000.mempunyai istri 7 orang. Bukan dari Ibu Permaisuri. 103.124.137.15 8 Mei 2023 01.13 (UTC)
External links found that need fixing (Oktober 2023)
suntingHello fellow editors,
I have found one or more external links on Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
- https://www.youtube.com/watch?v=PFNrS4rWsEY is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220713162523/https://www.youtube.com/watch?v=PFNrS4rWsEY to the original URL.
- https://www.youtube.com/watch?v=S44ZanoM2AQ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220713162307/https://www.youtube.com/watch?v=S44ZanoM2AQ to the original URL.
- https://www.youtube.com/watch?v=PATAABljz2E is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220713162104/https://www.youtube.com/watch?v=PATAABljz2E to the original URL.
- https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ihis/article/view/4850 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230124134516/https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ihis/article/view/4850 to the original URL.
- https://tirto.id/tragedi-hamengkubuwana-v-sultan-jawa-yang-dibunuh-istrinya-sendiri-cp46 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20190615114344/https://tirto.id/tragedi-hamengkubuwana-v-sultan-jawa-yang-dibunuh-istrinya-sendiri-cp46 to the original URL.
- https://kotabarukel.jogjakota.go.id/detail/index/8690 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20221112131515/https://kotabarukel.jogjakota.go.id/detail/index/8690 to the original URL.
- http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/yogya7.htm is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20080616033437/http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/yogya7.htm to the original URL.
- http://regional.kompas.com/read/2015/03/06/12440311/Raja.Jogja.Mendadak.Keluarkan.Sabdatama is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20150327170435/http://regional.kompas.com/read/2015/03/06/12440311/Raja.Jogja.Mendadak.Keluarkan.Sabdatama to the original URL.
- http://m.okezone.com/read/2015/05/05/337/1144965/raja-yogyakarta-keluarkan-sabda-ini-komentar-jk?utm_source=wp_bt is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
- http://jogja.tribunnews.com/2015/05/02/keluarkan-sabdaraja-nama-sri-sultan-hb-x-akan-berubah is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220913133430/https://jogja.tribunnews.com/2015/05/02/keluarkan-sabdaraja-nama-sri-sultan-hb-x-akan-berubah to the original URL.
- http://regional.kompas.com/read/2015/05/05/12351791/.Cuma.2.Menit.Apa.Isi.Sabda.Raja.dari.Sri.Sultan.HBX is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220512050447/https://regional.kompas.com/read/2015/05/05/12351791/.Cuma.2.Menit.Apa.Isi.Sabda.Raja.dari.Sri.Sultan.HBX to the original URL.
- http://www.antaranews.com/berita/494482/sri-sultan-kembali-keluarkan-sabda-raja is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220512051928/https://www.antaranews.com/berita/494482/sri-sultan-kembali-keluarkan-sabda-raja to the original URL.
- http://news.okezone.com/read/2015/05/06/340/1145675/anak-adik-sultan-ziarah-ke-makam-imogiri is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230129231415/https://news.okezone.com/read/2015/05/06/340/1145675/anak-adik-sultan-ziarah-ke-makam-imogiri to the original URL.
When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
This notice will only be made once for these URLs.
Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 3 Oktober 2023 23.24 (UTC)
External links found that need fixing (Desember 2023)
suntingHello fellow editors,
I have found one or more external links on Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
- https://www.kratonjogja.id/peristiwa/1274-hajad-kawula-dalem-mubeng-beteng-1-sura-jimawal-1957-kembali-diselenggarakan-secara-langsung/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20231216002040/https://www.kratonjogja.id/peristiwa/1274-hajad-kawula-dalem-mubeng-beteng-1-sura-jimawal-1957-kembali-diselenggarakan-secara-langsung/ to the original URL.
- https://jogjaprov.go.id/berita/8066-lampah-mubeng-beteng-selesai-digelar-5-ribu-orang-berpartisipasi is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20231216062755/https://jogjaprov.go.id/berita/8066-lampah-mubeng-beteng-selesai-digelar-5-ribu-orang-berpartisipasi to the original URL.
When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
This notice will only be made once for these URLs.
Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 28 Desember 2023 19.11 (UTC)
External links found that need fixing (April 2024)
suntingHello fellow editors,
I have found one or more external links on Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
- https://historia.id/politik/articles/ricklefs-yang-tak-sempat-saya-temui-DO4Yw/page/1 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20231216062904/https://historia.id/politik/articles/ricklefs-yang-tak-sempat-saya-temui-DO4Yw/page/1 to the original URL.
When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
This notice will only be made once for these URLs.
Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 4 April 2024 08.01 (UTC)