Saya mencoba mengembangkan dan membuat artikel-artikel baru terutama yang berhubungan matematika dan fisika. Mengingat kebanyakan literatur matematika-fisika merujuk pada literatur berbahasa Inggris, maka dalam setiap artikel di awal paragraf pembuka saya coba cantumkan seluruh istilah mirip yang mungkin keluar di literatur-literatur berbahasa Indonesia, terutamanya literatur-literatur yang keluar dari hasil pencarian google. Meskipun demikian, terdapat istilah yang saya pakai sebagai istilah utama. Istilah utama ini saya pilih dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yang mungkin saya langgar sendiri:

  1. Keumuman pemakaian dalam komunitas sains terkait di Indonesia.
  2. Kecocokan dengan istilah dalam bahasa Inggris, sebagai lingua franca sains.

Kriteria 1 dipilih melalui common sense, sedangkan rasional yang dipakai untuk kriteria 2 adalah berdasarkan sebuah pandangan yang saya sebut "kenyataan bahasa".

Kenyataan bahasa

sunting

Setiap bahasa, memiliki apa yang saya sebut kenyataan dari bahasa itu atau saya sebut sebagai kenyataan bahasa. Kenyataan bahasa ini mencakup seluruh penggunaan bahasa terkait, serta aspek sosio-kultural yang telah mengait padanya, serta aspek-aspek lain yang signifikan dalam mempengaruhi penggunaan bahasa tersebut. Dalam analogi ruang topologi, sebuah bahasa bisa kita anggap sebagai ruang topologi, dengan kata-kata adalah titik-titiknya, lalu hubungan kedekatan seperti sinonim dan/atau kemiripan makna adalah topologi pada himpunan kata-kata tersebut.

Rasional kriteria ke-2

sunting

Rasional untuk kriteria ke-2 adalah sebuah proposisi bahwa bahasa Indonesia belum memiliki kenyataan bahasa (topologi bahasa) yang cocok digunakan dalam sains, terutama pada bidang-bidang spesialis. Kecocokan ini merujuk pada kompatibilitas dengan bahasa Inggris sebagai lingua franca sains. Lebih jauhnya terdapat kekosongan kenyataan bahasa Indonesia untuk konteks teknis dalam bidang spesialis.

Tentu saja kita bisa saja membuat kenyataan bahasa (menambahkan struktur topologi bahasa) Indonesia, untuk mengisi kekosongan kenyataan bahasa Indonesia pada bidang-bidang spesialis ini, tetapi dalam melakukan hal demikian, perlu kita pertimbangkan kompatibilitas kenyataan bahasa yang telah kita buat dengan kenyataan bahasa sains dalam bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan, secara praktis seluruh ilmu alam, paling tidak dalam fisika dan matematika, menggunakan bahasa Inggris sebagai rujukan utamanya. Selain itu perlu dipertimbangkan masalah efisiensi. Dengan meminjam kenyataan bahasa Inggris dalam bidang-bidang spesialis, kita dapat menghemat waktu dalam menyusun kenyataan bahasa Indonesia untuk bidang-bidang spesialis tersebut. Selain itu kompatibilitas yang otomatis didapatkan dengan meminjam kenyataan bahasa Inggris, memberikan kemudahan dalam menyusun "kamus" istilah bahasa Indonesia-Inggris.