Sepeda listrik
Sepeda listrik, atau dikenal juga dengan e-bike, powerbike, adalah sepeda yang mempunyai motor listrik sebagai alat bantu geraknya. Perbedaan sepeda listrik dengan sepeda motor listrik adalah, sepeda listrik mempunyai pedal seperti sepeda pada umumnya, yang bisa juga digunakan untuk menggerakkan sepeda listrik tersebut, sedangkan sepeda motor listrik hanya mengandalkan motor listrik sebagai penggeraknya. Sepeda listrik menggunakan baterai isi ulang sebagai sumber tenaga motor listrik. Motor listrik membantu untuk mengurangi kelelahan dalam bersepeda, membuat sepeda ini digemari oleh banyak orang, termasuk orang dengan keterbatasan kemampuan fisik dan kaum manula.
Sepeda listrik menggunakan baterai isi ulang dan sepeda yang lebih ringan dapat melaju dengan kecepatan 25 hingga 32 km/h (16 hingga 20 mph), bergantung pada undang-undang setempat, sedangkan varietas yang lebih bertenaga sering kali dapat melaju lebih dari 45 km/h (28 mph). Di beberapa pasar, seperti di Jerman hingga tahun 2013, sepeda listrik mendapatkan popularitas dan mengambil beberapa pangsa pasar dari sepeda konvensional,[1] sementara di yang lain, seperti di Tiongkok hingga 2010, sepeda listrik mengganti moped bertenaga bahan bakar fosil dan sepeda motor kecil.[2][3]
Bergantung pada undang-undang setempat, banyak sepeda listrik (mis., Pedelec) secara hukum diklasifikasikan sebagai sepeda alih-alih moped atau sepeda motor. Ini membebaskannya dari undang-undang yang lebih ketat terkait sertifikasi dan pengoperasian kendaraan roda dua yang lebih kuat yang sering digolongkan sebagai sepeda motor listrik. Sepeda listrik juga dapat didefinisikan secara terpisah dan diperlakukan berdasarkan undang-undang sepeda listrik yang berbeda.
Sejarah
suntingPada tahun 1890-an, sepeda listrik didokumentasikan dalam berbagai paten AS. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Desember 1895, Ogden Bolton Jr diberikan U.S. Patent 552.271 untuk sepeda bertenaga baterai dengan "motor hub arus searah sikat dan komutator 6 kutub yang dipasang di roda belakang". Tidak ada gigi dan motor bisa menarik hingga 100 ampere (A) dari baterai 10 volt.[4]
Dua tahun kemudian, pada tahun 1897, Hosea W. Libbey dari Boston menemukan sepeda listrik (U.S. Patent 596.272) yang digerakkan oleh "motor listrik ganda". Motor dirancang di dalam hub poros crankset.[5] Model ini kemudian ditemukan kembali dan ditiru pada akhir 1990-an oleh sepeda listrik Giant Lafree.
Pada 1898 sepeda listrik penggerak roda belakang, yang menggunakan sabuk penggerak di sepanjang tepi luar roda, dipatenkan oleh Mathew J. Steffens. Juga, U.S. Patent 627.066 1899 oleh John Schnepf menggambarkan sepeda listrik berpenggerak gesekan roda belakang.[6] Penemuan Schnepf kemudian diperiksa ulang dan dikembangkan pada tahun 1969 oleh GA Wood Jr dengan U.S. Patent 3,431,994. Perangkat Wood menggunakan 4 motor tenaga kuda fraksional, terhubung melalui serangkaian roda gigi.[7]
Sensor torsi dan kendali daya dikembangkan pada akhir 1990-an. Sebagai contoh, Takada Yutky dari Jepang mengajukan paten pada tahun 1997 untuk perangkat semacam itu. Pada tahun 1992 Vector Services Limited menawarkan dan menjual e-bike yang dijuluki Zike.[8] Sepeda tersebut termasuk baterai NiCd yang dipasangkan pada kerangka sepeda dan termasuk motor magnet permanen 850 g. Meskipun Zike dibuat, pada tahun 1992 hampir tidak ada sepeda listrik komersial yang tersedia.
Komponen listrik
suntingMotor penggerak
suntingMotor listrik, sebagai alat bantu penggerak sepeda, bisa dipasang di berbagai posisi, seperti: hub roda depan, hub roda belakang, atau di bagian tengah rangka sepeda. Motor pada hub atau pusat roda akan bekerja dan memutar roda sepeda untuk menggerakkan sepeda. Motor ini tidak berhubungan dengan pedal, jadi pedal dan motor memiliki sistem kerja yang terpisah dan berbeda. Motor hub pada sepeda listrik bisa menggunakan jenis brushless atau brushed. Motor brushless atau gearless motor, terdiri dari kumparan tembaga dan magnet, listrik akan menghasilkan induksi magnet yang membuat motor berputar dan menggerakkan roda sepeda listrik. Sedangkan brushed atau planetary motor, mempunyai sistem mekanika gerigi di dalamnya untuk memutar roda, dan berfungsi juga sebagai gear untuk mengubah kekuatan dan kecepatan putaran roda sepeda listrik. Jenis penggerak motor yang populer adalah center drive motor atau mid drive motor, motor listrik berada di tengah rangka sepeda. Motor terhubung dengan pedal dan rantai, menginisiasi atau menguatkan kayuhan pedal ke rantai sepeda, sehingga roda belakang akan berputar dan mendorong sepeda.
Baterai
suntingSepeda listrik menggunakan baterai yang bisa diisi ulang, Jenis baterai yang biasa digunakan adalah Sealed Lead-Acid (SLA), Nickel-Cadmium (NiCad), Nickel-Metal hydride (NiMH) atau Lithium-ion polymer (Li-ion). Semakin besar kapasitas baterai, semakin jauh jarak yang ditempuh, tetapi semakin banyak beban pada motor (tanjakan, beban bawaan, dan lainnya), akan membuat baterai lebih cepat habis dan jarak tempuhnya semakin pendek. Kapasitas baterai sepeda listrik sering ditulis sebagai Watt-hours (Wh) atau Amp-hours (Ah).
Sensor
suntingTidak semua sepeda listrik memiliki sensor. Sensor pada sepeda listrik berfungsi sebagai pengatur otomatis untuk menyalakan atau mematikan motor listrik. Sensor di sepeda listrik bisa mendeteksi kecepatan atau torsi. Sensor kecepatan akan menghitung kecepatan rotasi pedal atau kecepatan sepeda, dan mengaktifkan motor ketika sepeda mulai dikayuh, atau berhenti ketika sudah di batas kecepatan. Sensor torsi akan menghitung seberapa kuat dan seberapa cepat pedal dikayuh, dan mengaktifkan dan mengatur kekuatan dari motor sepeda, berdasarkan kekuatan kayuhan pedal.
Jenis sepeda listrik
suntingPedelec
suntingSepeda listrik jenis pedelec (pedal electric cycle) dikenal juga sebagai pedal assist. Pemakaian pedelec mirip dengan sepeda konvensional, bisa dikayuh dengan pedal, tetapi dengan adanya motor akan memberikan bantuan tenaga untuk mendorong sepeda. Membuat berat dan beban mengayuh pedal sepeda akan berkurang karena adanya bantuan motor. Motor pada pedelec dibatasi hanya bisa menggerakkan sepeda sampai kecepatan 25 km/jam, dan tenaga motor sampai 250 Watt. S-pedelec (speed pedelec) adalah jenis sepeda yang mirip dengan pedelec, tetapi kekuatan motor lebih dari 250 Watt, dan kecepatan motor tidak dibatasi pada 25 km/jam. Karena itu, beberapa negara tidak mengkategorikannya sebagai sepeda, tetapi sebagai moped atau sepeda motor.
Throttle
suntingJenis sepeda listrik throttle kadang disebut juga sebagai sepeda listrik power-on-demand. Mirip dengan sepeda motor, sepeda listrik ini memiliki throttle di stang untuk mengaktifkan motor listriknya. Semakin jauh atau dalam throttle diputar, maka sepeda akan semakin cepat melaju. Dengan adanya throttle, sepeda listrik jenis ini bisa menggunakan tenaga dari pedal saja, atau tenaga dari motor listrik saja, atau kombinasi dari pedal dan motor listrik.
Legalitas
suntingUntuk menggunakan sepeda listrik di indonesia pengendara harus memiliki umur minimal 12 tahun (dengan pengawasan orang tua) atau minimal berumur 15 tahun dan hanya boleh mengendarai di lajur khusus dan area tertentu (pemukiman, perkantoran, tempat wisata). mengendarai sepeda listrik di Indonesia tidak harus memiliki surat ijin mengemudi kucuali sepeda listrik yang dikendarai memiliki kecapatan diatas 35 km per jam.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Electric Bikes Now Constitute 10 Percent of German Market". EVworld.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2013. Diakses tanggal 3 April 2013.
- ^ J. David Goodman (2010-01-31). "An Electric Boost for Bicyclists". The New York Times. Diakses tanggal 2010-05-31.
- ^ Kathy Chu (2010-02-12). "Electric bikes face long road in U.S." USA Today. Diakses tanggal 2010-05-31.
- ^ "Patent US552271 – Electrical bicycle".
- ^ "Patent US596272 – Electric bicycle".
- ^ "Patent US627066 – schnepf".
- ^ "Patent US3431994 – Electric drive for bicycles".
- ^ "Electric Bikes – Zike Bike Spares & Sales". Zikebike.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-24. Diakses tanggal 2009-08-31.