Servisitis

peradangan, iritasi, atau luka pada leher rahim

Servisitis yaitu infeksi yang terjadi pada leher rahim dan bisa menyebar lebih jauh  ke dalam organ reproduksi wanita lainnya seperti rahim, indung telur, dan indung telur.

Sistem reproduksi pada perempuan sering mengalami masalah seperti servisitis. Servisitis adalah infeksi yang terjadi pada leher rahim yang terinfeksi memfasilitasi berkembangnya infeksi jauh di dalam organ reproduksi pada perempuan, seperti rahim, saluran tuba, ovarium, dan bahkan ovarium[1].

Servisitis bisa terjadi pada  perempuan manapun, karenaperempuan yang rutin  mengalami menstruasi setiap bulannya bisa menyebabkan organ kewanitaan menjadi lembap dan rentan terhadap infeksi, apalagi jika penderitanya tidak menjaga kebersihan diri, jika tidak dijaga maka akan mudah tertular. Bisa juga penyediaan pembalutnya yang tidak memadai, cara dalam pembersihannya dan pencucian yang tidak tepat. Terdapat keterkaitan antara pola seksual dan kebersihan diri, terbukti dari hasil penelitian Mulialini dan Yudawati  tahun 2019, bahwa angka kejadian servisitis  sebesar 47,4%.

Hal ini bisa membuat area kewanitaan menjadi lebih lembap juga rentan terhadap infeksi. Kebersihan vulva yang buruk membuat para perempuan rentan berisiko terkena servisitis.

Servisitis pada perempuan memiliki banyak kemiripan dengan uretritis pada laki-laki. Banyak kasusnya disebabkan oleh infeksi menular seksual. Penyakit ini menyerang sekitar 60% perempuan karena infeksi bakteri seperti gonore dan  infeksi prenatal dan postnatal.[2] Servisitis termasuk ke dalam golongan Infeksi Menular Seksual (IMS).[3] Penyakit  menular seksual adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di sebagian besar negara di dunia.

Dyan (2012), mengungkapkan servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti trikomas vaginalis, kandrada dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, entamoeba coli, dan stapilococus”. Kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel gepeng dan perubahan inflamasi komik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma (Mallesappha, 2011).

Referensi

sunting
  1. ^ Salsabila, Salsabila; Dewi Pramanik, Novita (Desember 2022). "SERVISITIS DAN KEBERSIHAN VULVA: LAPORAN KASUS Cervicitis and vulva hygiene: Case Report:". Jurnal Kesehatan Siliwangi (dalam bahasa in). 3 (2): 318. doi:https://doi.org/10.34011/jks.v3i2.11 Periksa nilai |doi= (bantuan).  line feed character di |title= pada posisi 47 (bantuan)
  2. ^ "Unnes Journal of Public Health". journal.unnes.ac.id. Diakses tanggal 2024-03-29. 
  3. ^ Iskandar, Freya Nazera; Puspitaningrum, Dewi; Mulyanti, Lia (2013). "HUBUNGAN ANTARA SIKAP WANITA USIA SUBUR (Usia 20-35 Tahun) TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN SERVISITIS DENGAN PEMERIKSAAN SKRINING DI KELURAHAN KALIBANTENG KULON LEBDOSARI SEMARANG TAHUN 2013". Jurnal Kebidanan (dalam bahasa Inggris). 2 (2): 66–71. ISSN 2549-7081.